Maknae itu kembali tersenyum lalu melambai singkat. Mungkin Jimin dan Taehyung meresponsnya dengan antusias sebelum pintu tertutup, tapi aku tidak ingin bereaksi. Kami berenam langsung berjalan pergi dari ruangan itu tepat setelahnya.
Jungkook barusan mendapat telepon dari hyungnya—yang mengatakan jika dia akan segera datang. Jadi karena aku merasa tidak nyaman jika ada dia dan juga karena dia yang akan menemani maknae itu, maka kami pergi.
Sepertinya Namjoon sudah merencanakan berbagai hal untuk Yeonjin, tapi semuanya berantakan. Kenapa? Karena Jeon Jung-Hyun sudah membuatnya menerima hukuman bahkan sebelum Namjoon sempat melihat Yeonjin yang telah ditangkap. Aku rasa Namjoon sedikit kecewa, tapi dia terlihat lebih senang karena semuanya selesai.
"Kalian akan kemana setelah ini?" tanya Jin hyung.
"Aku akan pergi ke rumah Jimin hyung." jawab Taehyung tanpa tunggu lama.
"Oh, padahal aku ingin mengajak kalian makan siang."
"Aku harus ke sekolah." Namjoon yang mengatakan itu.
"Aku ada latihan dance." sahut Hoseok.
Dan aku tidak ingin membuat alasan.
"Bagaimana denganmu, Yoongi-ya?"
Aku hanya meliriknya sekilas sebelum kembali mengalihkan pandanganku ke objek awal. "Tidak ada waktu." jawabku.
Jin hyung berdecak kesal karena tak ada yang bisa ikut dengannya. Lagi pula memang tidak biasanya mereka sibuk masing-masing. Paling tidak biasanya mereka akan merencakan sebuah kegiatan yang dilakukan bersama-sama. Bahkan terkadang memaksaku agar ikut. Tapi karena sekarang mendadak mereka memiliki kesibukan masing-masing, ini terasa aneh.
Aku tidak tahu dan sebenarnya tidak ingin tahu. Tapi Taehyung memang sering pergi ke rumah Jimin atau sebaliknya. Mereka satu kelas dan sering mengerjakan tugas bersama, itu tidak mengherankan. Dan mungkin karena sejak kemarin mereka terus berada di rumah sakit, jadi tidak memiliki waktu untuk mengerjakan tugas. Itu hanya pemikiranku saja, ya.
Lalu Namjoon memang sering bolak-balik ke sekolah bahkan di hari libur. Terkadang hanya sekadar ingin menjelajah perpustakaan yang pasti akan memunculkan buku-buku baru setiap minggunya atau karena memang ada keperluan penting di sekolah. Yang jelas dia memang sering melakukan itu.
Hoseok juga sering ke sekolah di hari libur. Dia bergabung dalam klub dance sekolah dan sering mengadakan latihan di akhir pekan. Jadi jika dia beralasan akan latihan dance, rasanya itu bukan kebohongan. Lagi pula untuk apa dia berbohong?
Aku? Tentu saja aku sibuk. Aku masih memiliki berlembar-lembar partitur lagu yang harus diselesaikan. Lagi pula karena sejak kemarin sibuk dengan masalah Jungkook aku juga belum belajar atau menyelesaikan tugas. Aku tidak ingin ibu marah karena aku sama sekali tidak belajar selama akhir pekan. Jadi ajakan Jin hyung untuk makan siang memang-yang pasti akan dilanjutkan dengan sesuatu yang tidak penting sama sekali-sudah seharusnya kutolak mentah-mentah.
"Kalau begitu aku akan mengantar kalian terlebih dahulu." kata Jin hyung kemudian.
"Arah tujuan kami bahkan berlawanan, hyung." kata Taehyung.
"Tidak apa-apa, kan?"
Dan akhirnya kami menerima tawarannya itu. Jadi yang pertama adalah mengantar Jimin dan Taehyung, lalu ke sekolah untuk Namjoon dan Hoseok, dan yang terakhir ke rumahku.
Sepanjang perjalanan aku hanya diam, sama sekali tidak peduli pada celotehan Jimin dan Taehyung yang berusaha membuat Hoseok ikut bicara atau Namjoon dan Jin hyung yang duduk tenang di kursi depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silence [END]
Fanfiction[방탄소년단 x 민윤기] Min Yoon Gi lebih dikenal dengan nama Suga, dewan sekolah yang tampan dan terkenal ternyata mengalami trauma. Entah mengapa dia lebih nyaman mengobrol dengan notebook kecil yang selalu dibawanya kemanapun. Satu hal yang sangat disukain...