Jenar berlari dengan cepat begitu melihat Julius tampak kepayahan dengan Rean di koridor dekat perpustakaan. Sempat didengarnya Julius berteriak minta tolong. Gadis itu tidak paham apa yang terjadi, tapi raut muka Julius yang juga tampak bingung membuatnya mengerti, tak ada yang bisa ia tanyakan sekarang. Saat ini yang penting adalah mencari tempat dimana Rean yang sudah memejamkan matanya rapat-rapat itu bisa mendapat pertolongan. Sialnya koridor benar-benar sepi saat itu dan jalan menuju UKS masih harus melalui dua koridor lagi.
"Ke UKS sekarang." kata Jenar pada Julius yang tadi nyaris ambruk menahan beban tubuh Rean yang memang lebih besar darinya. Gadis itu segera mencangklong lengan sebelah kiri Rean. Memapah lelaki yang sudah kehilangan kesadarannya itu bersama Julius.
Lelaki yang belakangan mengisi ruang di hati Jenar itu menggeleng, "Rumah sakit, Jenar. Rean gak biasanya begini."
"Ya gimana kan harus ke UKS dulu entar baru ke rumah sakit sambil nunggu ambulans. Masa lo mau biarin dia di sini?"
Tak cukup lama menghabiskan waktu akhirnya Julius menyetujuinya karena lelaki itu pun tak punya ide yang lebih baik lagi.
"Tenang, Jul!" Jenar menepuk bahu lelaki yang masih tampak terguncang itu.
Mengerikan adalah satu-satunya hal yang dapat Jenar katakan untuk mendeskripsikan situasi yang ia lihat saat ini. Rean, si manusia super menyebalkan itu tak merespon bantuan masker oksigen yang diberikan oleh anggota UKS padahal nadinya masih berdenyut. Muka lelaki itu sudah pucat pasi dan berkeringat. Bahkan hampir membiru. Hal itu membuat semua yang berada di ruangan ukuran delapan kali delapan meter itu mendesah panik terutama Julius.
"Kenapa lama banget ini ambulansnya." kata lelaki itu.
Scarlet yang berada di sana karena mencari Jenar untuk mengajaknya ke ruang BK pun tak kalah kalut. Gadis itu takut dan bingung. Ada apa dengan Rean? Kalau sudah tahu sakit kenapa lelaki itu masih nekat sekolah. Satu hal lain yang menyita atensi Scarlet adalah luka di tangan Rean yang masih tampak segar dan merah.
Sirine ambulans yang ditunggu-tunggu akhirnya terdengar dan membuat gerak cepat untuk memindahkan Rean dari bankar UKS. Julius ikut menemani rekannya itu diantar ke rumah sakit setelah menghubungi nenek Rean. Jenar dan Scarlet yang mencoba menawarkan diri untuk menemaninya ia tolak. Julius tahu betul, Rean tidak mau dan sama sekali tidak suka orang lain melihatnya di titik serendah ini.Tanda tanya besar menyeruak di benaknya, setahunya Rean adalah salah satu jenis manusia paling langka. Jenis yang mampu menyembunyikan seluruh emosi dan perasaan dengan begitu baik. Rean selalu tampak tenang dan seperti tak begitu memiliki persoalan yang pelik. Tapi yang dilihatnya hari ini membuktikan padanya bahwa Rean juga manusia biasa.
Ia sempat menangkap sedikit momen menegangkan antara sahabatnya itu dengan Leon, mantan rekan bandnya di squarelust. Mungkin Rean sudah tidak tahan lagi akan ketegangan hubungannya dengan Leon dan persoalan perihal Venus yang sebenarnya sudah terlihat jelas bahwa Rean tak patut disalahkan. Lelaki itu sudah menanggung terlalu banyak beban dalam hidupnya.
"Ya Allah, selamatin Rean." Julius menunggu dengan merapalkan begitu banyak doa. Memohon segala yang ia bisa, berharap setidaknya beberapa diantara jumlah yang sedemikian banyak itu dapat terkabul.
Beberapa hari belakangan Julius memang jarang menghabiskan waktu dengan Rean, selain ada urusan manggung ke sana-sini. Tapi juga karena sebagian waktunya banyak ia habiskan dengan Jenar. Gadis tomboy yang kuat dan hebat, orang yang mengisi kekosongan di hatinya yang tidak pernah bisa terisi oleh sebanyak apapun alunan melodi yang ia buat.
Ia beruntung bertemu Jenar.
Ia memang beruntung, diberkati dengan kehidupan yang tak begitu berat. Mungkin Tuhan tahu, bahwa ia lemah. Ia pasti tak kan sanggup mendapatkan ujian yang berat. Karena Tuhan memberikan ujian tak akan pernah lebih besar dari kemampuan hambanya. Ia tahu Rean adalah seseorang yang kuat dan ia percaya bahwa Rean bisa melalui ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Within
Подростковая литератураNamanya Scarlett. Dia bukanlah gadis yang akan muncul pertama kali di ingatanmu ketika kau mengenang masa lalu. Bukan yang jadi primadona. Tidak juga tipe yang bikin kamu kesal mengingatnya. Scarlett pendiam, tak memberi kesan apapun sehingga ia ham...