02. KEPUTUSAN YANG MUNGKIN MEMBUAT KITA JAUH

10K 673 29
                                    

Sore, Dears! ^^

Sore ini Hara kembali update lapaknya Aira. Di bab kedua ini kita bakal dapat spoiler tentang hidupnya Mbak Kissy.

Sekali lagi, cerita ini masih dalam Rate 21+ yang artinya enggak hanya masalah nananina aja, tetapi juga tentang konfliknya yang enggak sederhana. Butuh pemikiran dewasa untuk menanggapi konflik dalam cerita ini. Jadi, bagi kalian yang enggak suka mikir berat-berat, sila mampir ke cerita Hara yang lain yang konfliknya lebih ringan.

So, here we are ...

Selamat bersenang-senang!

Jangan lupa putar mulmednya ...

Happy reading! ^^


====================

Aira sedang membereskan tas kerja Ardi yang diletakkan sembarangan di sofa ruang tamu. Begitu juga dengan snellinya. Sembari menggeleng maklum, Aira tak mengeluarkan protes dan mengangkut barang-barang yang pasti akan Ardi cari di keesokan hari itu ke kamar.

Dia menaiki tangga untuk menyusul Ardi yang lebih dulu pamit mandi. Seperti biasa, Aira akan menyiapkan baju ganti pria itu sebelum meninggalkannya untuk menyiapkan makan malam. Layaknya seorang istri, Aira sudah terbiasa mengurus segala keperluan bayi besarnya itu. Bagaimanapun, hanya Ardi yang dia punya di negara ini. Hanya Ardi yang bisa dia jadikan tempat bergantung dan bernapas hidup. Jika saja Tuhan tak mengirimkan pria itu dalam hidupnya, mungkin saat ini Aira sudah tertidur di bawah gundukan tanah. Bagi Aira, Gede Ardi Prambudi adalah anugerah Tuhan yang mampu melengkapi dirinya kembali.

Gemericik air terdengar dari balik pintu kamar mandi. Senandung lirih pria itu selalu saja sukses mengembangkan senyum Aira. Nada sumbang dan lirik tak lengkap lah alasannya. Ardi yang sempurna dalam segala hal harus takluk dalam bidang menyanyi. Sungguh, jika kelak anak mereka lahir, Aira tak akan sampai hati membiarkan buah hatinya mendengar nyanyian sumbang Ardi. Bukannya tertidur, bayi mereka pasti akan menangis saking terharunya mendengar nyanyian sang Papa.

Ah, membayangkan hal itu, membuat Aira tidak sabar menjadi istri Ardi. Saat ini, Aira bahkan sedang mengelus-elus perutnya seolah-olah ada buah cinta mereka yang tumbuh di sana. Padahal Aira tahu kalau Ardi tidak pernah menyentuhnya lebih jauh. Pria itu benar-benar teguh dalam kewarasannya, bagaimanapun Aira mencoba menggoda. Ardi tdak pernah goyah. Pria itu selalu berhasil mengais kesadarannya yang menipis dan memilih untuk tetap menjaga dan menghormati Aira sebagai wanita.

Aira tersenyum geli mendapati dirinya sedang melamunkan masa depannya bersama Ardi. Dia melirik sebentar ke arah kamar mandi. Mendapati pintu itu masih tertutup, Aira segera memutar tumit dan mengambil sebuah kaos putih tanpa lengan kesukaan Ardi dengan celana kargo. Kemudian Aira mengambil snelli Ardi yang tadi dia letakkan di pinggir ranjang untuk dia gantung agar tidak kusut. Namun, kegiatannya terjeda saat dia menemukan beberapa lembar tiket yang terselip di kantung snelli.

Aira tertegun kala membaca kota tujuan yang tertera di sana. Dia bahkan membaca ulang deretan namanya di lembar tiket yang lain. Setelah memastikan tidak ada yang salah, dia lantas membaca tanggal keberangkatan mereka. Sontak wajah Aira pias.

"Sayang," panggil Ardi. Dia melangkah mendekati Aira yang diam mematung. Ardi mengecup sisi kepala Aira dan mengucapkan terima kasih seperti biasa.

Aira berbalik dan menatap Ardi dengan pandangan nanar. Lembaran tiket yang dia genggam sudah tak berbentuk saking kuatnya Aira remas. "Ki-ki-ta ... pulang ke Indonesia?" tanyanya gemetar.

TOO LATE TO FORGIVE YOU | ✓ | FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang