Satu

36.9K 1.6K 30
                                    

Suasana kota tokyo sore ini mendung terlihat awan-awan berwarna gelap terkumpul pertanda sebentar lagi kota itu akan diguyuri hujan deras. Membuat para pejalan kaki mulai melangkah dengan cepat untuk mencari tempat berteduh agar badan mereka tidak basah karena hujan yang datang secara tiba-tiba itu.

Begitu juga dengan Uchiha Sasuke pria tampan berwajah datar yang sayangnya sangat digemari para kaum hawa dari yang muda hingga yang tua dan merupakan CEO di Uchiha Group pun ikut turut mempercepat langkahnya mendekati mobil mewahnya yang terpakir indah di parkiran pusat pembelanjaan itu. Ia baru saja selesai berbelanja bahan makanannya yang sudah menipis di dalam kulkas, sebenarnya ini bukan pekerjaannya melainkan sekretarisnya Yamato. Tetapi ia mengambil alih pekerjaan sekretarisnya itu dikarenakan ada yang ingin ia beli di pusat pembelanjaan tersebut.

Baru saja ia akan membuka pintu mobilnya, tetapi terhenti karena matanya tak sengaja melihat gadis kecil seumuran empat tahun sedang duduk meringkuk di depan mobilnya. Ia terdiam sejenak tak memperdulikan langit yang sebentar lagi akan turun hujan. Matanya menatap lekat gadis yang menangis tersedu-sedu. Ia menduga pasti gadis itu terpisah dengan orangtuanya atau bisa saja mereka meninggalkannya dengan sengaja. Dan entah mengapa gadis itu menarik perhatiannya. Sasuke mulai mendekatinya, kemudian menunduk mensejajarkan dirinya dengan gadis itu. Ia mengelus kepala gadis itu sehingga membuat empunya mendongak menatap orang aneh yang mengelus kepalanya.

"Siapa namamu?" Tanya Sasuke dengan penasaran.

Gadis itu terisak sambil menggeleng, "kata mama aku tak boleh hiks memberitahu namaku kepada orang asing"

Sasuke sedikit terkekeh mendengar penuturan gadis kecil itu. "aku tak akan menculikmu. Jadi katakan siapa namamu cantik?"

"Namaku sarada paman" gumaman kecil keluar bibir mungil yang bergetar itu . Sasuke mendongak ke atas langit. Hujan akan segera turun Sarada pasti akan kedinginan, pikirnya.

"Dimana orangtuamu?"

Sarada memanyunkan bibirnya tanda bahwa ia akan kembali menangis. "hiks mama aku tidak tahu paman. Wuaaa mama..." tangis gadis kecil itu semakin menjadi-jadi.

Hati Sasuke terasa seperti tercubit ketika melihat gadis itu menangis. Ia merasa perasaan yang aneh tapi ia bingung perasaan apa itu. Ia pun langsung menggendong gadis itu, "baiklah kalau begitu kau ikut paman"

Sarada mengangguk sebagai jawaban lalu membenamkan wajahnya di leher Sasuke mencari kenyamanan serta kehangatan di pelukan pria dewasa tersebut. Entah mengapa Sasuke tak menolak perlakuan gadis itu ia merasa nyaman-nyaman saja.

"Hiks tapi paman harus berjanji mencari mama yah" Sasuke mengangguk sebagai tanda jawaban, kemudian membawa masuk gadis itu ke dalam mobilnya.

.

.

.

Mobil itu berhenti di parkiran apartemen yang mewah dan merupakan apartemen yang sangat terkenal di tokyo karena fasilitasnya yang lengkap. Apartemen itu masih milik keluarganya tentu saja.

Sasuke buru-buru menurunkan Sarada yang sudah tertidur pulas, itu sedikit membuatnya bingung. Karena jika ia menggendong Sarada dan membawa belanjaannya secara bersamaan akan sedikit sulit untuknya. Ia pun memanggil security yang tak sengaja lewat dan menyuruhnya membawa belanjaannya tersebut.

Sasuke kemudian melangkah memasuki lobi apartemen mewah itu dengan Sarada yang berada di gendongannya. Beberapa pasang mata memandang penasaran pada gadis kecil itu, siapa gadis itu pikir mereka. Dan sejak kapan Uchiha Sasuke suka dengan anak kecil. Pertanyaan-pertanyaan itu menghinggap di kepala mereka dan tentu saja mereka tak berani mempertanyakan hal tersebut kepada Sasuke.

Fusion of Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang