Tigapuluh

9.9K 685 28
                                    

Wanita pink itu melangkah dengan gontai ke teras Vila yang menyajikan langsung pemandangan laut indah tersebut. Ia baru saja bangun tidur setelah seharian mereka menghabiskan waktu bulan madu mereka.

Pandangannya jatuh pada Sasuke yang terlihat santai tiduran di kursi pantai panjang. Pria itu hanya mengenakan celana santai dan terlihat menikmati sunset indah yang menyejukkan mata.

"Sasuke-kun" mata kelam yang tadinya terlihat menikmati sunset kini menoleh pada istrinya yang masih terlihat mengantuk. Wanita kesayangannya itu lagi-lagi hanya menggunakan kaos miliknya yang terlihat kebesaran.

"Sini" Sakura mengangguk lalu berjalan pelan dan menduduki dirinya di samping pria itu. Ternyata kursi itu bisa muat dua orang, pikirnya.

"Kau baru bangun?" Gerakan mengucek matanya terhenti saat Sasuke bertanya. Ia kembali mengangguk masih malas mengeluarkan suaranya.

Sasuke menarik tubuh Sakura agar ikut merebahkan tubuhnya di samping pria itu. Sakura diam namun ia langsung memeluk tubuh Sasuke.

"Kenapa memakai pakaianku terus?"

"Kau ingin aku memakai bikini dan lingerie saja"

"Kau tak melihat isi koper berwarna pink. Itu adalah pakaian normalmu"

Sakura menggeleng pelan, "aku tak lihat"

"Sebentar pakai pakaian yang tebal suasana disini lumayan dingin"

"Iya Sasuke-kun"

Sasuke memiringkan tubuhnya lalu mengelus wajah mulus Sakura dengan lembut. Sakura pun ikut memiringkan tubuhnya.

Mengecup singkat jidat istrinya, "kenapa?"

"Aku merindukan Sarada"

"Hmm aku juga" ucap Sasuke. Sebenarnya ia ingin sekali mengajak putrinya kesini tapi Tsunade sudah terlebih dulu meminta Sarada menginap di kediaman mereka jadi mau tak mau ia setuju.

Mengambil ponselnya di atas meja kecil yang berada di sampingnya. "Ya sudah kita video call saja"

"Wahh iya juga kenapa aku tak berpikir sampai disitu. Kau benar-benar pintar Sasuke-kun"

"Aku memang pintar Cherry"

.

.

.

Pemandangan laut saat malam hari terlihat begitu indah apalagi ditambah dengan bulan purnama yang memancarkan cahayanya membuat pantulan bayangan bulan di air laut. Suasana yang dingin namun indah dan enak dipandang membuat pikiran menjadi lebih tenang.

Sakura pun ikut menikmati pemandangan tersebut dengan duduk di sofa empuk yang berada di teras vila. Ia sekarang memakai dress rajut sabrina yang walau berlengan panjang namun menampilkan kedua bahu mulusnya. Kedua tangannya memegang segelas coklat hangat yang sedari tadi dicicipinya. Sasuke? Pria itu sedang mengurus masalah kecil yang terjadi di perusahannya melalui laptopnya. Karena tak ingin mengganggu konsentari suaminya ia pun memilih keluar untuk menikmati indahnya pemandangan malam di vila tersebut.

Hawa dingin menusuk kulit bahu dan pahanya yang tak tertutup apapun. Membuatnya memejamkan mata menikmati hal tersebut. Sudah dari awal Sasuke memperingatinya namun ia tak mendengar dan memilih memakai dress berwarna peach itu.

"Cherry" panggil Sasuke lembut.

Sakura menoleh padanya lalu tersenyum kecil melihat wajah suaminya. "Ya Sasuke-kun?"

"Masuklah diluar mulai dingin"

Sakura menggeleng pelan, "aku ingin menikmati pemandangan"

Terdengar helaan napas dari pria itu. Kemudian ia masuk ke dalam tanpa mengatakan apapun dan kembali lagi dengan membawa selimut tebal. Membuat Sakura mengernyit bingung.

Fusion of Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang