Duadelapan

9.5K 712 10
                                    

"Bagaimana bisa? Astaga aku baru menyadarinya" Sakura menepuk jidatnya ketika mengingat penjelasan Sasuke semalam tentang kekasih kakaknya yang bernama Karin dan memiliki rambut merah. Ia menggeleng pelan, temannya tidak mungkin ada saudara kembar. Setahunya Karin temannya adalah anak tunggal. Tapi wanita yang ditemuinya di depan caffe bersama Sasuke memiliki rambut dan nama seperti temannya Karin walaupun wajah tak sama tapi tetap saja itu membuatnya penasaran. Ia juga sebenarnya sedikit bingung, kenapa baru menyadari hal itu sekarang kenapa bukan semalam saat Sasuke menjelaskan semuanya. Sakura buru-buru menggeleng, bagaimana ia tak bisa berpikir jernih semalam ia menangis karena sakit hati ditambah dengan Sasuke yang bermain dengan tubuhnya, makanya pikirannya tak jernih.

Memikirkan itu membuat kepalanya pusing, mungkin lebih baik ia menanyakan langsung kepada Sasuke.

Dengan kepala yang berisi banyak pertanyaan. Ia menyelesaikan kegiatan mencuci piring lalu berjalan ke ruang keluarga. Namun ia tak menemukan suami dan putrinya disitu, hingga suara dari ruang tamu membuatnya sadar bahwa kedua orang itu sedang berada di ruang tamu. Sakura pun memilih melangkah ke ruang tamu, mendapati kedua orang yang dicarinya dan dua orang yang bertamu di rumahnya.

Ia mengernyitkan alisnya melihat wanita yang duduk di samping kakak iparnya. Bukan wanita kemarin yang berambut merah tapi wanita berambut hitam. Tunggu Sasuke bilang kemarin itu adalah kekasih Itachi tapi kali ini ia membawa orang lain. Apa itu saudara mereka, batinnya bertanya.

"Cherry jangan berdiri disitu ayo duduk" ajak Sasuke. Sakura mengangguk pelan sambil berjalan dan memilih duduk di samping suaminya. Ia menatap Itachi dan wanita itu secara bergantian sambil tersenyum. Dalam hatinya merasa penasaran.

"Apa kabarmu Sakura?" Tanya Itachi sambil memamerkan senyum hangatnya.

"Baik Itachi-nii"

"Syukurlah. Perkenalkan ini kekasihku" Itachi memperkenalkan wanita di sampingnya sambil melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu.

Sakura melebarkan matanya, "kau mempunyai berapa banyak kekasih Itachi-nii?"

Dan Sakura mengutuk mulutnya yang berkata tanpa memikirkan terlebih dahulu. Lihat tatapan wanita itu terlihat tajam menatap Itachi yang terlihat kalang kabut.

"Tentu saja hanya satu Sakura"

"Ta-tapi yang kemarin bersama Sasuke-kun adalah kekasihmu kan? Tak mungkin" Sakura mengalihkan tatapannya pada suaminya yang menatapnya aneh, "Sasuke-kun berbohong"

"A-apa Cherry aku tidak berbohong"

"Itachi-kun kau sudah berani padaku yaa"

"Ti-tidak Izumi aku tidak seperti itu" Itachi terlihat kalang kabut sendiri. Sedang Sakura semakin bingung dengan situasi ini. Ini benar-benar membuatnya pusing kepayang.

"Ku pikir kau tak lupa, kemarin kau mengajakku menemanimu untuk mencari hadiah untuk Itachi"

Semuanya terdiam dalam ruangan saat Sasuke berucap. Wanita yang berada di samping Itachi itu terkekeh geli ketika ia baru mengingatnya. Astaga padahal ia sendiri yang meminta Sasuke menemaninya tapi ia lupa.

Ngomong-ngomong soal kemarin ia baru ingat jika kedatangannya kesini untuk meminta maaf pada Sakura.

Ia menoleh pada Sakura yang masih diam dengan wajah bingung. Sepertinya gadis itu belum tahu cerita selengkapnya. Atau memang tidak tahu sama sekali.

"Sakura" Panggilnya.

"Yaya?" Jawab Sakura buru-buru.

"Maaf soal kemarin ya aku tak tahu harus mengajak siapa. Makanya aku ajak saja suamimu. Ku pikir Sasuke sudah bilang dari awal tapi ternyata belum"

Fusion of Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang