Sakura berbalik, menatap wajah Sasuke dengan tajam. "Berapa kali kalian bercinta?"
Sasuke membalas tatapan istrinya, "tidak pernah Cherry, sungguh aku bersumpah demi kau dan kedua anakku. Aku tak pernah bercinta dengan wanita manapun selain dirimu, aku juga tak pernah selingkuh" Sasuke membela diri. Nada bicaranya bahkan terdengar lirih, yang mana sangat berbeda jauh dengan sikapnya seperti biasa
Ia percaya pada pria itu, tapi ia masih kesal dengan Sasuke yang seenaknya menempeli payudara milik Shion. Kenapa harus wanita lain coba, padahal ada milik istrinya sendiri.
Dengan tangan yang terasa gatal, ia menjambak rambut pantat ayam milik suaminya tersebut. Tak kalah kuat dengan jambakan yang tadi ia berikan untuk Shion. Ck waktunya membuat Sasuke idiot sadar dan tak lagi diam saja saat diperlakukan oleh wanita semacam Shion.
"Sakit Sakura"
Sakura menarik kepalanya kesana-kemari, "aku masih kesal padamu... kau pikir aku tak sakit hati melihat kepalamu bertengker di dada palsu wanita itu"
"Argh i-itu bukan aku, Shion menarik tiba-tiba kepalaku"
"Tetap saja aku tak suka bodoh" teriak Sakura kesal. Diakhir teriakannya ia melepas jambakannya.
Sasuke masih meringis sambil merapikan rambutnya. Ia tak bisa membantah ataupun melawan istrinya yang memiliki emosi tak stabil. Jadi lebih baik diam saja dan menurut.
Mengangkat kepalanya lalu menatap wajah memerah istrinya dengan tatapan memelas. "Aku tak selingkuh"
Sakura mengangguk pelan, ia memang sudah tahu dari Yamato kemarin sore. Pria sekretaris suaminya itu yang datang sendiri melapor karena kasihan dengan bossnya yang hanya bisa diam ketika ditempeli parasit blonde tersebut. Sakura pun mengerti, hatinya sedikit merasa bersalah pada suaminya karena menuduh yang tidak-tidak. Namun saat tadi melihat kepala Sasuke yang menempel di dada wanita itu. Rasa ingin menghantam Shion semakin menggebu-gebu. Dan juga suaminya, kenapa dia hanya diam saja.
"Kenapa kau diam saja ketika wanita itu menempel seperti parasit?"
"Ayahnya mengancamku"
Secepat kilat kepalan tangan Sakura mendarat di kepala Sasuke, biar saja sekalian gila suaminya. Entah sejak kapan suaminya lembek seperti ini, hanya karena ancaman saja dia membiarkan wanita lain menempeli dirinya.
"Sayang kau agresif sekali" Sakura tahu itu bukan pujian melainkan singgungan karena ia bertingkah kejam pada pria itu.
"Putuskan kerja sama dengan ayahnya sekarang juga"
"Tidak bis--"
"Atau ku ceraikan dirimu"
"Baiklah" gumam Sasuke cepat. Ia menambil telepon kantor dan menelfon Yamato. Mengucapkan beberapa kata perintah dan tak menunggu balasan dari Yamato, ia langsung mematikannya.
Ia kembali menatap wajah sinis istrinya dengan tatapan memelas. "Jangan marah lagi"
Memutar bola matanya bosan melihat tatapan suaminya. Ia lalu berbalik namun belum saja melangkah suaminya lebih dulu menarik dan menjatuhkannya di panggkuan pria Uchiha tersebut.
"Kau tahu darimana kalau aku diancam oleh ayah Shion?"
"Rahasia" jawab Sakura asal, matanya tak membalas tatapan lembut suaminya. Ia masih kesal dengan pemandangan menjijikan tadi.
"Ya sudah kalau kau tak akan memberitahu ku. Tapi kau harus ingat sayang aku merindukanmu" Sakura menoleh padanya cepat dengan tatapan tajam.
"Hanya itu dalam kepalamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fusion of Destiny (End)
FanfictionSasuke baru saja akan masuk ke dalam mobilnya namun tertunda ketika ia tak sengaja melihat seorang gadis kecil tengah duduk meringkuk di depan mobilnya sambil menangis. Seolah gadis itu memiliki magnet yang mampu membuatnya mendekat dan merasa penas...