Tigasatu

8.3K 641 7
                                    

"Sayang kau mengantuk?" Gadis kecil itu mengangguk pelan saat ibunya bertanya, lalu ia menenggelamkan kepalanya di dada hangat ayahnya yang sedari tadi memperhatikan dalam diam interaksi keduanya.

Kemarin saat mereka masih berada di vila, Sasuke meminta cake strawbery padanya, mau tak mau pun keesokan harinya mereka kembali pulang ke tokyo. Tak mungkin mencari cake tersebut di tempat yang mereka datangi, vila tersebut berada di pantai yang dikelilingi hutan lebat. Jadi mana ada yang membuka toko cake di tempat itu, kecuali jika Sakura berniat membukanya.

Setelah sampai di tokyo mereka pun langsung saja menjemput gadis kecil itu dan menuju ke tempat makan yang berada di pusat pembelanjaan. Karena setahu Sakura kulkasnya kehabisan stok makanan jadi sekalian saja setelah selesai makan mereka  membeli bahan makanan.

"Ayo Sasuke-kun kita membeli stok makanan dan pulang. Aku benar-benar merasa lelah setelah perjalanan yang cukup panjang tapi tak kunjung merebahkan tubuhku di ranjang empuk" ucap Sakura sedikit mengandung nada pengeluhan. Padahal sepanjang perjalanan wanita itu menghabiskan waktu dengan tidur, sedang Sasuke yang tak tidur ataupun istirahat tubuhnya masih bugar-bugar saja.

"Ayo" ajak Sasuke sambil beranjak dari duduknya. Sakura mengangguk pelan sambil mengikuti suaminya yang berjalan ke arah kasir. Membayar pesanan mereka lalu keluar dari tempat tersebut.

.

.

.

Langkah Sakura terhenti pada tempat buah-buahan yang terlihat sangat segar. Air liurnya hampir menetes melihat strawbery di hadapannya, ingin rasanya mengambil buah tersebut dan langsung memakannya.

Tanpa banyak kata pun ia mengambil beberapa stok buah tersebut. Lalu menaruh asal ke dalam troly. Membuat Sasuke yang sedang menggendong Sarada sambil mendorong troly mendengus melihat kelakuan istrinya.

"Jangan lupakan tomat"

Gerakan melihat-lihat buah terhenti saat ucapan Sasuke sampai ke telinganya. Ia berbalik menatap wajah datar Sasuke, "aku tak akan melupakannya Sasuke-kun jadi tenanglah, jangan ganggu konsentrasi ku"

Sasuke hanya bisa diam saat nyonya Uchiha itu berkata. Bisa-bisa kalau ia banyak komplain tomatnya tak akan dibeli.

Sakura kembali fokus pada kegiatannya yang Sasuke tidak tahu apa itu. Tapi yang jelas Sakura sedang membaca sesuatu lalu menaruh ke dalam troly. Seperti itu terus sampai troly terisi penuh.

Setelah dirasa bahwa semua keperluannya sudah lengkap, Sakura pun mengambil alih troly tersebut dari suaminya.

"Ku rasa kau dan Sarada lebih baik ke mobil saja terlebih dahulu Sasuke-kun, antrian lumayan panjang aku tak ingin kalian menunggu sambil berdiri"

"Tak apa Cherry"

"Sasu ayolah kau tak kasihan melihat pipi putrimu akan menjadi santapan ibu-ibu yang lewat begitu juga kau" ucapan Sakura mampu membuat Sasuke terkekeh geli, ia tahu pasti istrinya akan cemburu saat dirinya dikerumuni ibu-ibu antrian kasir. Maka dari itu dia menyuruhnya lebih dulu ke mobil.

Sasuke mengangguk lalu memberikan kecupan singkat di kepala istrinya, "jangan lama-lama" dan berbalik pergi menuju parkiran bersama putrinya yang tengah tertidur pulas dipelukannya.

Beberapa pengunjung yang melihatnya tersenyum malu bahkan ada yang sempat memberinya godaan, namun Sakura hanya bisa tersenyum manis sambil berjalan mengantri dengan pembeli lainnya yang akan membayar belanjaan mereka.

.

.

.

Sakura mulai menyiapkan camilan tersebut di atas napan. Tidak banyak karena mereka baru selesai makan malam beberapa menit yang lalu, makanya ia hanya menyediakan jus, susu, dan segelas kopi pahit serta beberapa buah tomat, keripik dan cake strawbery keinginan suaminya itu. Entahlah ia sedikit aneh menyiapkan cake tersebut untuk Sasuke karena biasanya hanya ia yang sering memakannya atau kakaknya jika sedang berkunjung ke apartemennya dulu.

Fusion of Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang