Tigadua

7.3K 639 15
                                    

Di kediaman keluarga bungsu Uchiha itu kini disibukkan oleh sang istri yang mondar-mandir mengurus sarapan dan perlengkapan lainnya. Mulai dari pakaian Suami dan anaknya serta makanan mereka. Membuatnya sedikit merasa kesusahan namun tetap bekerja tanpa mengeluarkan pengeluhan, karena setahunya ini memang sesuatu yang wajib dilakukannya sebagai istri sekaligus ibu dari anaknya. Jadi ia tak boleh banyak mengeluh.

Hari senin yang begitu menyibukkan untuk Sakura, ia mulai kembali dipadati dengan mengurus suami serta anaknya yang akan memulai hari mereka di luar rumah. Sasuke mulai masuk kantor dan Sarada yang akan mulai sekolah hari ini. Makanya ia semakin sibuk mengurus ini itu.

Gerakannya semakin cepat menyiapkan sarapan untuk mereka. Begitu juga bekal untuk Sarada. Dengan lihai ia menyelesaikan kerja di atas meja makan.

"Ma pakaikan Sarada sepatu" teriakan terdengar dari arah kamar gadis itu.

"Tunggu sebentar sayang"

"Cherry kau taruh dimana dasiku"

"Di bawah jasmu Sasuke-kun coba lihat baik-baik"

Sakura segera menyelesaikan sarapan tersebut, lalu ia buru-buru berjalan ke kamar putrinya. Dan membantu gadis kecil itu memakai sepatu, tak lupa menyisir rambutnya dan memberikan jepitan dikedua sisi telinganya. Setelahnya ia berjalan mengambil tas bergambar boneka kesayangan Sarada, memeriksa apakah ada yang tertinggal atau tidak. Dirasa sudah lengkap, ia buru-buru menggendong Sarada yang sudah wangi lalu berjalan ke meja makan.

Disana ia mendapati suaminya yang tengah duduk sambil menikmati kopinya. Segera saja Sakura menduduki Sarada di kursinya lalu ia menuju ke tempatnya.

"Selamat makan" ucap mereka serentak lalu memakan sarapan tersebut dalam keheningan.

Tak membutuhkan waktu lama sampai makanan tersebut habis. Mereka pun beranjak. Sakura membereskan piring kotor lalu mencucinya. Setelah selesai ia segera membuka celemek yang digunakannya. Kemudian berjalan ke ruang tamu dimana suami serta anaknya menunggu.

Hari ini adalah hari pertama putrinya mulai bersekolah jadi ia harus menemani Sarada, tapi hanya hari pertama saja. Jika sudah seterusnya orang tua tak diperbolehkan menemani anak mereka masuk karena itu peraturan sekolah tersebut, agar anak-anak menjadi mandiri dan mudah berbaur dengan lingkungan.

"Cherry pakaikan dasiku"

"Ku pikir kau sudah memakainya" gumam Sakura namun tetap memakaikan dasi pada jas suaminya. Setelah selesai ia mendongak menatap wajah suaminya yang terlihat pucat.

"Kau baik-baik saja Sasuke-kun?"

"Iya. Kenapa memangnya?"

"Kau terlihat pucat"

Sasuke tersenyum kecil melihat raut Sakura yang sedikit panik. Ia segera memberikan kecupan di pipi istrinya, "hanya perasaaanmu saja, aku baik-baik saja"

Sakura mengangguk tanda mengerti. Lalu mereka berjalan ke garasi untuk menuju ke tempat tujuan dan memulai aktivitas mereka.

.

.

.

"Belajar baik-baik ya" Sasuke mengecup lama pipi putrinya yang masih di gendongannya. Kini mereka berada di depan sekolah Sarada, salah satu sekolah elit yang menjadi sekolah anak-anak terbaik di kota ini. Tak diragukan lagi memang. Karena beberapa tokoh penting pun menyekolahkan anak serta cucu mereka disini. Begitu pun Fugaku dan Mikoto yang bersi keras agar cucu mereka bersekolah disini, jadi mau tak mau Sakura ikuti saja. Sarada juga terlihat senang.

Sarada mengangguk sambil tersenyum pada ayahnya, "iya pa"

Sasuke menurunkan putrinya, lalu ganti mencium jidat istrinya. "Kau baik-baik disini Cherry aku pergi dulu"

Fusion of Destiny (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang