Hari ini Luna merasa kalau sikap Rere dan Zalwa berbeda dari hari sebelumnya. Mereka seperti menghindari Luna. Tatapannya juga sinis. Jika ditanya jawabnya cuek. Luna berusaha mendekat namun Rere dan Zalwa terus menjauhinya."Rere, Zalwa!Tunggu!"teriak Luna seraya menyeimbangkan langkahnya dengan kedua sahabatnya.
"Kalian tuh kenapa sih ngehindar terus dari gue!"tanya Luna
Rere menatap Luna tak suka.
"Lo tanya aja sama diri lo sendiri!""Gue gak paham sama maksud lo!Ok fine...kalo gue ada salah gue minta maaf tapi gue mohon jangan acuhin gue kek gini!"pintanya memelas.
"Zalwa?"panggil Luna meminta penjelasan.
"Kita perlu bicara,"balas Zalwa dingin.
Selanjutnya mereka bertiga memilih kantin sebagai tempat. Luna duduk berhadapan dengan Rere dan Zalwa.
"Jadi?"tanya Luna
"Gue kecewa sama lo Lun!Sebenarnya selama ini anggap kita apa sih?"Kata Zalwa menyiratkan kekecewaan.
"Maksud kalian apa sih?gue bener bener gak paham"balas Luna
"Tentang pernikahan lo sama Pak Alif! Kita udah tahu semuanya"kata Rere.
Luna menegakkan posisi duduknya, berusaha mencerna ucapan Rere barusan.
"Ba-bagaimana bisa?""Waktu lo sakit kemaren, kita susulin lo ke UKS dan lo tahu apa yang terjadi? Pak Alif sama Pak Afrian lagi ribut mereka adu otot dan satu hal yang gue gak pernah nyangka sekalipun, Pak Afrian cinta sama lo!"ucap Zalwa
Pantas diwajah Alif ada sedikit memar. Ia pikir itu hanya memar biasa karena terbentur atau hal lain.
"Mereka begitu cuma karena rebutan lo! pantesan aja waktu gue sama Zalwa berantem lo cuma bersikap acuh! Karena apa?karena lo tahu kalau pak Afrian ada rasa sama lo! Dan lo adalah sahabat TerEgois yang pernah gue temuin!"kata Rere
Luna menatap kedua sahabatnya
dengan perasaan bersalah. Mereka benar tak seharusnya ia menyembunyikan hal sepenting ini. Seharusnya ia jujur dari awal."Gue bener bener kecewa Lun sama lo Lun!"ungkap Rere.
"Re, Zal sebelumnya gue minta maaf karena gue udah merahasiakan hal penting kek gini, tapi gue gak maksud gue cuma nunggu waktu yang tepat buat terus terang ke kalian. Dan soal Pak Afrian gue bener bener gak tau masalah itu...gue baru denger dari kalian. Karena selama ini sikap dia ke gue biasa aja gak menujukkan tanda apapun kalau dia suka sama gue."ucap Luna buka suara
"Rere, Zalwa gue minta maaf jika apa yang gue lakukan buat kalian tersinggung. Tapi gue mohon jangan tinggalin gue, cuma kalian sahabat terbaik yang gue punya. Gue gak mau kehilangan kalian gue sayang banget sama kalian...Kalau boleh memilih, lebih baik gue kehilangan nyawa sekalipun daripada harus kehilangan kalian, gue gak akan sanggup"kata Luna panjang lebar.Ia menangis. sungguh ia tak mau kehilangan Rere dan Zalwa.
"Maaf, maafin gue, mungkin beribu maaf gak akan mampu menutupi kesalahan gue tapi gue mohon...maafin gue"pinta Luna dengan suara yang semakin serak.
Rere dan Zalwa tak tega melihat Luna memohon sampai sebegitunya.Walau bagaimanapun mereka sudah lama bersahabat. Suka Duka sudah mereka lalui bersama dalam keadaan apapun. Jangan hanya karena hal spele persahabatan mereka sampai hancur.
Zalwa menarik Luna kedalam pelukannya. Ia juga teramat menyayangi Luna. Zalwa yakin Luna melakukan semua ini ada alasannya.
"Gue maafin lo lun!"ucap Zalwa membuat Luna tersenyum senang.
Ia menatap Rere yang sedari tadi mengalihkan wajahnya. Diantara mereka memang Rere lah yang paling susah memaafkan jika ada orang yang menyakiti hatinya."Re!"panggil Luna, Rere menoleh menghadap Luna
"Gue udah dapet maaf dari Zalwa sekarang giliran gue minta maaf sama lo!"
Rere diam tak membalas perkataan Luna. Ia masih sakit hati ditambah lagi mengetahui fakta bahwa Afrian mencintai sahabatnya sendiri.
"Maaf soal gue yang menyebunyiin pernikahan gue dengan Pak Alif dan maaf juga atas Pak Afrian, percaya sama gue, gue gak akan nikung sahabat gue sendiri. Lagipula gue sangat mencintai suami gue"
Rere menatap Luna. Tak ada kebohongan disana .Yang ada hanyalah ketulusan dan perasaan bersalah yang teramat."Gue juga maafin lo, maaf kalo gue juga terlalu egois dalam percintaan. Tapi lo harus janji bahwa gak akan ada lagi rahasia diantara kita, sekecil apapun itu."kata Rere mengusap air mata Luna.
"Makasih, Kalian udah mau maafin gue, gue janji akan selalu terbuka dalam hal apapun sama sahabat sahabat gue."
Mereka berpelukan layaknya teletubis. Luna bahagia akhirnya sahabatnya bisa kembali lagi kepelukannya."Udah ah jangan nangis kek gini, alay tauk"gurau Zalwa
Mereka melanjutkan makan dengan khidmat. Tak ada lagi perselisihan yang menyelingi persahabatan mereka.
"Eh Lun, ngomong ngomong lo udah isi apa belum?"ucapan Zakwa membuat Luna reflek tersedak.
"Heem, kapan mau kasih kita ponakan yang unyuk unyuk, kita udah gak sabar ini."sahut Rere
Luna paling tidak suka dengan pertanyaan semacam itu. Ia bingung mau jawab apa.
"Dia belum pernah nyentuh gue"ucap Luna lesu
Rere Terkejut, tanpa sengaja ia menyemprotkan minumannya kewajah Zalwa hingga Zalwa mendengus sebal.
"Revalina Anjanii,"geram Zalwa sedangkan Rere hanya menyengir kuda.
"Maaf...gue gak sengaja"balas Rere. Zalwa mengelap wajahnya menggunakan tissu yang tersedia dimeja.
"Apa lo bilang?Pak Alif belum pernah nyentuh lo?sekalipun?"tanya Zalwa memastikan. Luna hanya mengangguk
"Gilaa, Pernikahan kalian udah hampir sembilan bulan lo Lun!"
Huftt...
"Gue juga gak tahu""Lo...beneran cinta sama suami kutub lo itu?"tanya Zalwa hati hati takut menyinggung perasaan Luna
"Iya, bahkan sejak pertama kali gue kenal dia, sejak pertama kali kita bertemu"ucap Luna sembari membayangkan pertemuan pertamanya dengan Alif yang sepertinya konyol.
"Cuma waktu itu gue belum yakin apakah yang gue rasain itu cinta?dan ternyata benar...dia adalah cinta pertama gue atau mungkin juga cinta terakhir gue,"Lanjut Luna
"Jangan bilang kalian juga pisah ranjang."sahut Rere
Luna kembali mengangguk
"Cuma setelah kejadian kemarin, Mas Alif minta untuk kita seranjang aja kedepannya sampai pernikahan kita se-"Luna menutup mulutnya yang hampir keceplosan itu"Se, apa Lun?"tanya Zalwa menyelidik.
"Bukan apa apa maksudnya itu se...se...semakin baik iya semakin baik"balas Luna memutar otak.
"Lo yakin?tadi kita kan udah janji kalo gak akan ada rahasia lagi diantara kita
"ucap Rere"Iya"
Maaf gue gak maksud buat gak jujur sama kalian.Gue cuma gak mau ngejelekin suami gue sendiri.Biarlah sebagian masalah pernikahan gue jadi privasi 'batinnya'
"Tunggu tunggu...lo bilang semakin baik?lalu selama ini hubungan kalian itu kurang baik gitu?"tanya Zalwa
"Ya gitulah...dia itu dingin, cuek, tapi gue yakin dia itu sebenarnya penyayang. Apalagi lo tahukan dia menikah karena dijodohkan dan gue cuma sebagai pengganti yang sama sekali tak pernah diharapkan."terang Luna
"Ssttt...udah ya...lo jangan sedih lagi.Kita disini bakalan selalu ada untuk lo!lo harus yakin suatu saat dia pasti berubah"ucap Zalwa menenangkan.
"Lun...apa Pak Alif ada wanita lain ya?biasanya lelaki akan cuek pada wanita jika ia sudah mempunyai tambatan hatinya"jelas Rere
"Entahlah,"balas Luna mengedikkan bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone in Love (Revisi)
Spiritualkisah seorang gadis troublemaker yang tak selalu mulus jalannya.Caci maki adalah makanan sehari harinya.Siapa sangka,gadis yang diluar selalu terlihat ceria dan bertindak seenaknya...ternyata menyimpan beribu luka. Tentang cinta?Tak sedikit pria yan...