Disinilah Alif dan Sasha berada sekarang...disebuah cafe dengan interior dan konsep yang mewah sangat cocok untuk kalangan orang orang yang sedang dilanda asmara.
"Sasha...bagaimana jika setelah makan nanti,kita langsung saja kerumahmu.Aku ingin menemuni ibumu untuk ijin memintamu sebagai pendamping hidupku"ucap Alif membuat senyum Sasha seketika merekah.
"Mas...ka...kamu serius?Sungguh aku bahagia banget!!"balas Sasha
"Kamu bahagia sayang?kalau begitu aku juga bahagia!"kata Alif sambil mengusap lembut kepala Sasha yang tertutup jilbab itu.
"Aku udah gak sabar pingin cepet cepet jadi istri kamu!Lalu bagaimana dengan Umi dan abi...apakah mereka sudah tahu tentang rencana kita?"tanya Sasha seraya menyampirkan jilbab yang berbentuk segiempat itu kepundaknya.
Alif gelagapan atas pertanyaan Sasha.
"Em...ma...masalah itu,nanti saja kalau sudah ada kepastian dari ibumu"
Bagaimana caranya ia mau minta restu dari abi dan uminya?mengetahui ia akan bercerai dengan Luna saja uminya sudah mencak mencak apalagi kalau abinya sampai tahu.Mau jadi apa dia?Sasha hanya menganggukkan kepala sambil menyedot jusnya yang tinggal tersisa setengah gelas itu.
Brakkk
Alif dan Sasha kaget saat tiba tiba Abi Rasyid dan Abidzar datang dengan raut emosi yang memuncak.
Ba'da subuh tadi setelah mengajar para santrinya dipondhok,Abi Rasyid membawa Abidzar untuk meeting dengan clien yang kebetulan juga di cafe ini.Beliau pikir,Abidzar lebih berbakat untuk meneruskan usahanya dan juga, sepertinya putra bungsunya itu sangat semangat saat diajak memperdalam ilmunya tentang bisnis.Namun saat hendak pulang kerumah untuk mendinginkan otak sejenak karena begitu banyak memikirkan pekerjaan,Beliau malah disuguhi oleh pemandangan yang sangat menjengkelkan.Melihat putra sulungnya bermain dengan wanita lain saat dirinya sudah beristri.Sungguh memalukan!!
"DASAR ANAK KURANGAJAR!!BEGITU CARA KAMU MEMBALAS ABI!BERMAIN DENGAN WANITA LAIN DISAAT STATUSMU ADALAH SEORANG SUAMI!!ABI TIDAK PERNAH MENDIDIKMU UNTUK SELINGKUH APALAGI MENYAKITI WANITA ALIFF!!!"ucap Abi Rasyid emosi sambil mencengkram kuat kerah Alif.
"Brengsek lo bang!udah berkali kali gue bilang jangan pernah lo sakiti Luna!tapi apa?Lo hilangin semua kepercayaan gue!!"Sahut Abidzar tak kalah emosi.Bahkan ia menghadiahkan satu pukulan didada Alif.
Alif hanya diam menerima perlakuam abi dan adiknya itu.Ia pantas mendapatkannya.
Sedangkan Sasha?ia sedari tadi mencerna perkataan abi Rasyid.
Status suami?menyakiti wanita?Luna?...itu artinya Alif sudah menikah?!Sasha tak menyangka Alif yang dikenalnya adalah seorang yang jujur,penyayang,tapi sekarang malah tega membohonginya.
Jadi selama ini...ia menjadi orang ketiga antara Alif dan Luna."Jadi selama ini kamu sudah menikah mas?lalu apa?kamu nipu aku?!kamu jahat mas kamu jahat!!"berontak Sasha
"Sasha aku---"
"Aku kecewa sama kamu mas?mana mas alif yag aku kenal dulu?kamu berubah mas kamu berubah!"kata Sasha menangis histeris.hingga kejadian itu menjadi sorotan umum.Banyak pasang mata yang memperhatikannya.
Sasha menghela nafas sejenak.
"Mulai sekarang kita gak ada hubungan apa apa lagi!dan kamu...JANGAN PERNAH GANGGU HIDUP AKU LAGI!!AKU GAK AKAN PERNAH SUDI JADI ISTRI SEORANG PENGHIANAT!!"peringat Sasha mengacungkan telunjuknya tepat didepan wajah Alif."Sasha...!!"panggil Alif yang samasekali tak digubris oleh Sasha.
"Kamu ikut saya!"perintah abi Rasyid sambil menggeret tangan Alif kasar penuh amarah.
**********
Dipondhok Al Bachtiar,para santri sibuk mengadakan roan.Beberapa yang melihat sang kyai dengan ke dua gus nya menyapa ramah seraya menundukkan kepala pertanda mereka menghormatinya.Meskipun dalam benak mereka tersimpan pertanyaan mengapa Sang kyai atau Abi Rasyid terlihat lesu?
Walau sedang ada masalah,tapi abi Rasyid berusaha sebisa mungkin agar para santrinya tidak ada yang tahu.Bagaimanapun ini masalah keluarga dan tidak pantas untuk diumbar bukan.Beliau berusaha untuk tetap tersenyum ramah walau tak seramah biasanya.
Setibanya di ndalem atau rumah pemilik pondhok Abi rasyid mendorong tubuh Alif hingga tersungkur kebelakang.Beliau juga memberikan beberapa pukulan untuk melampiaskan emosinya,sampai tubuh gagah itu lemas tak berdaya.
Umi Aisyah yang melihat pertengkaran antara anak dan suaminya hanya bisa menangis tanpa suara.Ia memang sakit hati atas kelakuan Alif tapi ia juga tak tega melihat Alif dipukuli oleh suaminya sendiri.Bagaimanapun Umi Aisyah lah yang telah mengandung dan melahirkan Alif,jadi ia pun merasakan sakit yang Alif rasakan.
"SAYA TIDAK MENYANGKA KAMU AKAN BERBUAT SEPERTI ITU ALIF!!KEMANAKAN DIDIKAN KAMI YANG SELAMA INI KAMI BERIKAN PADAMU!!"bentak Abi Rasyid.Bahkan beliaupun enggan menggunakan kata 'Abi' saat berbicara dengan alif.
Abidzar hanya memandang benci ke arah kakak satu satunya itu.Ia pun tak terima wanita yang begitu dicintainya setelah Umi Aisyah selalu disakiti.
"Abi...maaf kan Alif" lirih Alif sambil memegang lehernya yang terasa sakit.
"Maaf mu tak akan cukup untuk menyembuhkan rasa kekecewaan yang sudah teramat dalam ini!"balas Abi Rasyid menunjukkan jari ke arah dadanya.Memperlihatkan betapa sakit hatinya ia.
"Lalu Bagaimana saya akan menjelaskan pada kedua orang tua Luna,jika anaknya tak pernah bahagia selama ini?"kata Abi Rasyid frustasi.
"Abi...cukup abi cukup!mau bagaimanapun dia tetap anak kita abi,darah daging kita"lerai Umi Aisyah memeluk suaminya dari belakang.
"Tapi dia sudah kelewatan Umi!"
"Abi...Alif minta maaf...Alif sadar Alif salah"ulangnya yang masih terduduk dilantai sembari mengusap darah disudut bibirnya.
"Kalau kamu sadar perbuatanmu itu salah mengapa masih kamu lakukan?Dimana otak kamu sebenarnya?"Abi Rasyid sudah tak tahan dengan Alif.Lalu bagaimana beliau menjelaskannya pada orang tua Luna yang notabenya adalah sahabat karibnya.
"Seandainya gue tau kejadiannya bakal kek gini,seharusnya hari itu gue gak akan biarin lo masih sama Luna Bang!Berkali kali gue bilang sama lo jangan pernah sekalipun lo buat air matanya menetes tapi apa?lo malah lakuin sebaliknya.Gue nyesel bang udah biarin Luna hidup sama cowok brengsek kek lo!"ungkap Abidzar
"Abidzar..."ucap Alif dengan suara pelan.
Adiknya hanya memalingkan wajah acuh.Tangisan Umi Aisyah semakin pecah.Sedangkan Abi Rasyid duduk disofa sambil memijit pelipisnya seakan bebannya begitu berat.Dan Alif hanya berdiam dilantai memikirkan cara agar keluarganya bisa memaafkannya kembali."Abi,Umi...bagaimana agar Alif bisa mendapatkan maaf dari kalian?"tanya Alif disertai suara seraknya.Tenggorokannya benar benar kering sekarang.Ia ingin membasahinya dengan air tapi rasanya ia tak sanggup untuk berdiri.Belum lagi pukulan abinya yang membuat seluruh badannya serasa remuk semua.
"Semua sudah terlanjur"balas Abi Rasyid sendu.
"Kamu yang berbuat kamu sendiri yang harus bertanggung jawab"lanjutnya.
Alif menarik nafasnya dalam.Jujur saja ada rasa bersalah dalam hatinya.
Tapi gara gara Luna hidupnya jadi hancur.Alif benci Luna...ia benci wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone in Love (Revisi)
Spiritualkisah seorang gadis troublemaker yang tak selalu mulus jalannya.Caci maki adalah makanan sehari harinya.Siapa sangka,gadis yang diluar selalu terlihat ceria dan bertindak seenaknya...ternyata menyimpan beribu luka. Tentang cinta?Tak sedikit pria yan...