33.Bahagia dan Luka

2.7K 182 0
                                    

Zalwa dan Rere mengajak Luna untuk pergi ke Bazar buku yang terletak ditaman kota.Kebetulan sekali hari ini mereka libur jadinya Zalwa berniat untuk bersenang senang bersama sahabatnya.Jarang jarang mereka ada waktu bersama selain dikampus seperti saat ini.Mereka bertiga bejalan beriringian sambil menikmati angin yang begitu sejuk.

"Luna,Rere kalian pingin beli apa?"tanya Zalwa

"Kalau gue sih pingin novel novel romantis yang sekarang lagi nge pop"jawab Rere antusias.

"Gue pingim cari buku buku agama buat tambah wawasan gue"sahut Luna.

Zalwa menatap Luna aneh.Sahabatnya itu tak seperti biasanya.Kali ini ia lebih pendiam.

"Lun?"panggil Zalwa

"Hmm"

"Lo kenapa sih?kek nya calm banget gitu gak kek biasanya aja"kata Zalwa

Luna hanya terkekeh pelan
"Emang biasanya gue gimana?bukannya gue selalu calm yah?"

"Ehem..gak salah denger nih kuping gue"sahut Rere sambil memegang kupingnya.

Luna dan Zalwa tertawa renyah.

Saat hendak sampai di tempat bazar,tiba tiba Luna menghentikan langkahnya karena pusing mendera kepalanya.Ia berhenti sejenak sedikit membungkukan badannya.

"Lun lo kenapa?"tanya Rere khawatir

"Ya Allah Lun...muka lo pucet banget"ucap Zalwa

"Gue---"ucapan Luna terpotong saat ia tiba tiba pingsan.Zalwa dan Rere panik.Untung saja disini banyak orang berlalu lalang jadi bisa dimintai bantuan untuk membawa Luna kemobil.

Mereka membawa Luna kerumah sakit terdekat.Setelah sampai Zalwa dan Rere langsung memanggil dokter untuk segera menanganinya.

Sedari tadi Zalwa bolak balik bak setrikaan,membuat Rere pusing melihatnya.Sesekali Zalwa menggigit jarinya.

"Aduhh...Zal!bisa diem gak sih lo!mumet gue ngeliatnya"ucap Rere

"Ck...lo gak tau apa ya re gue ini khawatir banget sama si Luna"balas Zalwa

"Gue juga khawatir kali Zal tapi ya gak gitu juga!mendingan sekarang kita berdoa semoga Luna gak kenapa napa!"
Zalwa menurut lalu ia ikut duduk disamping Rere.

Ceklekk...
Pintu ruangan terbuka menampakkan wanita berjas putih keluar dengan senyuman yang merekah.

"Dokter bagaimana keadaan sahabat saya?"tanya Zalwa spontan.

"Apakah saudari Luna sudah menikah?"tanya dokter bernama Lusi itu.

"Su..sudah dok?memangnya kenapa?"balas Zalwa

"Alhamdulillah kalau begitu...saat ini teman kalian sedang mengandung dan usia kandungannya sudah dua minggu."jelas dokter Lusi.

Zalwa dan Rere menutup mulutnya tak percaya.

"Dok...dokter serius?"tanya Rere memastikan yang diangguki oleh dokter.

"Nanti hasil lab nya akan saya berikan langsung kepada Luna"ucap Dokter Lusi.

"Alhamdulillah..."syukur mereka berbarengan.Zalwa dan Rere buru buru masuk untuk melihat sahabatnya yang masih memejamkan mata.

Tak lama Luna tersadar.Ia menatap kedua sahabatnya yang sedari tadi tak berhenti tersenyum.

"Zal,Re...gue dimana?dan kalian kenapa dari tadi senyam senyum terus...jangan jangan kalian seneng yah liat gue sakit begini?"ucap Luna dengan sisa tenaga yang ia miliki.

"Astaghfirullah...Lun lun sama sahabat sendiri aja suudzon lo yah!mana ada seorang sahabat yang seneng saat lihat sahabatnya lagi sakit kek gini"kata Rere

Alone in Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang