part 40

2.1K 145 1
                                    

Luna memandangi penampilannya dicermin.Hari ini ia mengenakan gamis bercorak bunga yang dipadukan dengan jilbab berwarna dusty.Semua pekerjaan rumah telah ia selesaiakan mulai dari menyapu,mengepel,memasak pun sudah ia lakukan dan saatnya untuk bersantai.

Seorang lelaki keluar dari kamar mandi dengan handuk kecil yang dililitkan dikepalanya.Ia duduk ditepi ranjang dengan tangan kanan yang memegang laptop dan tangan kirinya ia gunakan untuk menggosok rambut.
Luna yang melihat suaminya seperti kerepotan,berfikir untuk membantu lelaki itu.

"Mas!"

"Iya...kenapa?"

"Sini biar Luna aja yang keringin rambut mas!"Ucap Luna sambil mengambil handuk kecil ditangan suaminya.Alif duduk dibawah sambil mengetik dan Luna duduk diatas kasur sembari mengeringkan rambut suaminya.

Saat dirasa sudah kering,Luna meletakan kembali handuk itu pada tempat semula.Ia menghampiri suaminya yang masih saja sibuk berpacaran dengan laptop kesayangannya.

Luna duduk disamping Alif.
"Masih lama gak?"tanya Luna menyenderkan mepalanya dibahu ternyaman milik suaminya.

"Apanya?"jawab Alif yang masih fokus dengan garapannya.

"Pekerjaan kamu!perasaan dari kemarin gak selesai selesai!"

"Belum!masih banyak ini"

"Kamu udah sarapan?"
Alif menggeleng.

"Kenapa belum sarapan?"

"Belum sempet"kata Alif datar

"Mas kamu bisa sih gak usah forsir tubuh kalo kerja.Semalam udah begadang dan sekarang belum sarapan!Nanti kalo kamu sakit gimana?Aku tahu kamu sibuk tapi kamu juga jangan lupa sama kesehatan kamu!"oceh Luna dengan nada khawatir.

Alif menatap dalam manik Luna yang kehitam hitaman itu.
Ada kilatan bening yang hampir jatuh disana.

"Maaf!"kata Alif mengacuhkan pekerjaannya menghadap Luna.Ia mengusap halus pipi putih milik istrinya.

Huftt...
"Yaudah Luna ambilin mas makan dulu"ucap Luna menghela nafas pelan seraya beranjak.

Luna kembali datang dengan membawa nasi beserta lauknya.
Ia menyuapkannya kepada Alif karena tangan lelaki itu sesang sibuk bekerja.

Alif menutup laptopnya lalu menggandeng Luna keluar kamar.Wanita itu bingung tapi masih mengikuti langkah suaminya dengan satu tangan memegang piring.

"Mas mau kemana sih?"tanya Luna

"Ikut aja nanti kamu juga tahu"balas Alif.

                      **********

Luna menatap takjub pemandangan yang ada dihadapannya.Hamparan pasir yang begitu luas dan desiran ombak membuat Luna mengagumi ciptaan Allah.Sungguh...baru kali ini ia melihat pemandangan seindah dan secantik ini.
Ditambah ada fenomena matahari tenggelam atau yang biasa disebut dengan sunset.

"Kamu suka sayang?"tanya Alif tersenyum kearah istrinya

"Suka...suka banget malah"balas Luna.

Alif menyusul Luna yang sudah lebih dulu berjalan santai menuju tepian pantai untuk bermain air laut.Sesekali Luna menyipratkan air ke wajah Alif,membuat lelaki itu menjadi gemas.Tak ingin kalah Alif mengejar Luna setelah mengerjai dirinya.
Mereka bermain kejar kejaran sampai tak sadar jika sebentar lagi waktu maghrib tiba.

Luna menghempaskan tubuhnya pelan dipasir saat dirasa dirinya sudah lelah.Ia menghirup udara dengan rakus.
"Huh...capek!"kata Luna dengan kedua tangannya yang menyangga dibelakang.

Alif merebahkan kepalanya dikaki istrinya.Mengusap sayang perut Luna yang sudah sedikit membuncit.

"Lagian kamu juga yang mulai"ucap Alif.

"Yey...gak papa yang penting aku seneng"balas Luna menyunggingkan senyuman manisnya

"Kamu bisa gak sih gak usah senyum senyum terus!"

"Lho?emangnya kenapa?senyum kan ibadah"

"Nanti aku diabetes!"ujar Alif

"Apa hubungannya?"tanya Luna tak paham

"Karena senyuman kamu terlalu manis!"gombal Alif

Luna tertawa kecil atas rayuan receh suaminya.Semakin hari,Alif semakin suka menggodanya dengan kata kata yang entah darimana bisa membuatnya sedikit baper.Eh...enggak sedikit deng tapi banyak.
Ciee...Luna bisa baper juga ya?

"Apa sih mas receh tau!"kata Luna

"Receh receh juga bisa bikin pipi kamu merah"

Setelahnya tak ada lagi perbincangan diantara mereka.Luna menikmati angin pantai yang terasa begitu sejuk dan Alif mengusap sayang perutnya yang sudah sedikit membuncit.Sesekali Alif mengajak calon anaknya bicara,membuat Luna terkekeh geli.

"Makasih"ucap Luna membuat Alif menghentikan pergerakan tangannya diperut Luna

"Untuk?"

"Semua kebahagiaan yang udah mas beri kepada Luna"

"Kamu gak perlu berterima kasih.Karena kebahagiaan itu tak sebanding dengan sakit hati yang sering aku torehkan kepadamu"balas Alif sendu

"Tapi aku bahagia...dan rasa sakit hati itu tak berarti apa apa dengan apa yang Luna dapatkan sekarang"

Alif mendudukan badannya seraya memeluk erat istrinya.Menikmati senja yang sangat indah dengan nuansa yang begitu romantis.

"Terima kasih karena kamu sudah memberikan aku kesempatan untuk membahagiakanmu"

"Dan terima kasih juga karena mas tak menyia nyiakan kesempatan yang sudah Luna beri"

"Luna...Inni Uhibbuki fillah"ucap Alif untuk yang kedua kalinya.Luna diam tak mampu berkata.Ia hanya bisa menatap suaminya dengan derai air mata haru.

"Aku mohon...mulai sekarang jangan ada lagi air mata kesakitan tapi yang ada hanya air mata kebahagiaan"kata Alif

Aku hanyalah wanita
Yang belajar mengenal cinta
Tanpa harus merangkai kata
Dalam mengungkapkannya

Namun...
Kini aku mengerti
Apa artinya mencintai
Dan apa artinya dicintai

Dialah seorang pria
Yang telah mengajarkanku tentang rasa
Menemaniku disetiap masa
Di hari yang luar biasa

Ku harap...
Kau lah cinta sejati
Yang akan menuntunku dijalan sang Ilahi
Beriringan dalam ikatan suci
Tuk menggapai jannahnya nanti

                  Aluna Salsabila Azzahra

"Iyah"balas Luna

"Pulang yuk...sebentar lagi menjelang maghrib"ajak Alif

Luna menganggukan kepala.Ia menuntun suaminya dengan perasaan yang sungguh sungguh bahagia.

Tempat ini menjadi saksi bisu percintaan mereka.Tempat bersejarah yang tak akan terlupakan.Suatu saat nanti,mungkin Luna akan menceritakan kisah cintanya kepada anak cucunya kelak.Agar mereka tahu apa artinya perjuangan.Dan bisa dijadikan pelajaran bagi mereka agar menjadi seseorang yang tangguh,kuat,tabah,serta sabar dalam menghadapi ujian.

Pernikahan Luna dan Alif bisa dibilang sulit.Banyak rintangan yang harus Luna hadapi.Tapi wanita itu tak pernah menyerah.Dan kini semua telah terbayarkan...

Alone in Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang