35.Kritis

3K 172 1
                                    

Sepasang suami istri itu duduk disebuah ruangan yang sejuk karena alat pendingin.Tak ada yang berbicara satu sama lain kecuali Nenek Fatma yang memulainya.Beliau sebenarnya tahu masalah cucunya dengan suaminya.Karena Luna sendiri lah yang cerita.Tapi Nenek Fatma tak membela salah satu diantara mereka karena beliau tahu,itu urusan rumah tangga mereka.Sebagai sesepuh yang pastinya sudah berpengalaman,Nenek Fatma hanya memberi nasihat dan arahan.

"Kalian ini kenapa toh?masa dari tadi cuma diem dieman"kata Menek Fatma heran dengan cucu dan cucu mantunya itu.

"Ya sudah...mungkin kalian butuh waktu untuk membicarakan ini.Nenek kebelakang dulu"ucap nenek Fatma meninggalkan Alif dan Luna.

"Tapi nek!nek!Nenek!"teriak Luna tapi nenek Fatma tak menghiraukannya.

Keadaan kembali hening dan canggung.Luna mengedarkan pandangannya ke seluruh arah selain ke samping kiri,karena disitu ada suaminya.Sesekali ia mengetukan jari dimeja.

"Luna!"panggil Alif namun Luna hanya diam saja.

"Luna...saya mohon maafkan saya!"
Lagi lagi Luna hanya mendiaminya.

"Luna berbicaralah!"

Luna hanya menatap Alif sinis
"Luna!saya mohon kembalilah kepada saya!saya rasa hidup saya tak berarti apa apa tanpamu!"

"Atas hak apa mas menyuruh Luna untuk kembali lagi setelah mas sendiri yang mengusir Luna!"

Alif tak menyangkal perkataan Luna.Ia berjongkok dihadapan istrinya dan tanpa ijin memegang perut datar itu.Diusapnya dengan sayang dan sesekali juga mengecupnya.Perasaan Luna menghangat melihat perlakuan Alif.

"Luna...saya tahu kamu sedang mengandung buah hati kita.Saya mohon...kembalilah setidaknya demi anak kita nanti"ucap Alif

"Tapi Luna takut tersakiti lagi untuk yang kesekian kalinya"balas Luna.

"Saya berjanji tidak akan menyakitimu lagi sayang...dan mungkin setelah sekian lama saya baru menyadari bahwa saya telah jatuh cinta kepadamu!namun sayangnya perasaan saya terhadapmu tertutupi oleh perasaan saya terhadap Sasha.Saya mohon maafkan saya"
Pinta Alif.

"Maaf mas...Luna tidak bisa"

"Luna...kamu"lirih Alif.Kali ini air matanya benar benar jatuh dan untuk yang pertama kalinya ia menangisi seorang wanita.

"Bukankah kamu mencintai saya?"kata Alif membuat Luna membelalakan mata.

"Kata siapa?"

"Sebelum kamu pergi kamu sempat mengucapkannya walaupun hanya samar samar"

Luna gugup mendengar pernyataan Alif yang memang benar adanya.

"Lun...luna tidak pernah bilang kalau Luna cinta sama mas!"alibinya

"Saya tidak percaya"

"Terserah!"ucap Luna

"Kalau begitu tatap mata saya sekarang juga dan katakan bahwa kamu tidak mencintaiku!"tantang Alif

Luna mengalihkan pandangan

"Kalau kamu tidak berani berati kam---"

"Aku tidak mencintaimu!"tegas Luna yang sangat lain sekali dengan isi hatinya.

"Kamu..."

"Luna juga ingin bahagia dan mungkin kebahagiaan Luna bukan bersama mas!"ucap Luna

"Tapi bagaimana dengan anak kita?dia juga membutuhkan kasih sayang dari seorang ayah!"balas Alif

"In syaa Allah Luna sanggup membesarkannya sendiri,Luna juga bisa menjadi ibu sekaligus ayah untuk nya."

"Lebih baik mas pulang sekarang karena Luna capek ingin istirahat"pinta Luna

Alone in Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang