Semua anggota Pink Punk sudah hadir di ruang B01. Tinggal Lisa yang belum menampakkan diri sejak tadi. Apabila hari ini ia tidak datang, ini akan menjadi hari ketiganya tidak ikut latihan sejak ia berkelahi dengan Juwon. Lisa hanya diberi izin dua hari karena kondisi tubuhnya. Jika ia absen melebihi izin yang diberikan, ia harus masuk ke ruang konseling.
Sembari menunggu kedatangan Lisa, mereka berdelapan duduk melingkar untuk mendiskusikan tempat busking yang telah mereka tentukan sebelumnya.
Eunbi memperlihatkan beberapa foto di ponselnya yang ia ambil bersama Euna saat mereka berada di Gangnam. Ia memperlihatkan foto itu pada Miyeon dan Jeni secara bergantian.
"Kawasan itu termasuk ramai. Banyak juga yang melakukan busking saat aku dan Euna ke sana. Tapi kebanyakan melakukannya di tengah jalan. Tidak banyak trotoar yang luas di sana." jelas Eunbi.
"Jika kita melakukan busking di tengah jalan, itu akan menghalangi lalu-lalang orang. Apalagi jumlah kita ada sembilan orang." gumam Miyeon menimbang-nimbang.
"Apa benar-benar tidak ada trotoar yang cukup luas untuk sembilan orang melakukan dance di sana?" tanya Jeni.
"Sebenarnya ada taman yang lumayan luas tapi tanahnya tidak rata. Taman di desain dengan banyak anak tangga. Sangat tidak cocok sebagai tempat busking." jawab Euna.
"Kurasa daerah Gangnam kurang cocok untuk kita. Selain tempatnya yang terlalu sempit kebanyakan orang di sana adalah pekerja kantoran. Akan sedikit orang yang tertarik melihat kita busking di sana." ujar Eunbi menambahkan.
Jeni mengambil ponselnya lalu menghapus Gangnam dari catatan di ponsel yang berisi daftar tempat untuk busking.
Jeni menoleh pada Jinny dan Hanna." Bagaimana dengan Itaewon?"
Hanna mengambil ponselnya dan memperlihatkan beberapa foto sudut jalan yang ia ambil bersama Jinny.
"Kurasa Itaewon juga kurang cocok. Meskipun ada beberapa spot luas untuk kita bersembilan, tapi kebanyakan yang ada di sana adalah warga negara asing. Kemungkinan mereka akan melihar kita busking sangat kecil." ungkap Hanna.
"Bagaimana dengan Myeongdong?" tanya Jinny pada Jeni yang sedang menghapus Itaewon dari catatan di ponsel.
"Banyak sekali pusat perbelanjaan di sana. Tapi tempatnya terlalu ramai. Kita juga harus mempertimbangkan seberapa besar kerumuman yang terbentuk saat kita busking agar tidak menggangu orang-orang di sana." ucap Jeni.
"Bagaimana dengan Hongdae?" tanya Jisu pada Rose.
Rose menunjukkan foto yang diambil oleh Lisa saat mereka berada di Hongdae. "Aku dan Lisa menemukan tempat yang cocok untuk kita melakukan busking. Ada sebuah spot di pinggir salah satu persimpangan dengan trotoar lebar. Cukup leluasa untuk kita bersembilan melakukan koreografi tanpa harus menjaga jarak. Tempatnya juga strategis karena berada di persimpangan jalan. Itu akan membuat kita terlihat dari empat arah secara langsung. Jadi akan menarik lebih banyak orang untuk menyaksikan kita busking." jelas Rose panjang.
"Bagaimana menurut kalian?" tanya Jeni sambil memperlihatkan foto yang diambil Rose dan Lisa pada anggota Pink Punk satu persatu.
"Daripada di Myeongdong, kurasa tempat yang disebutkan Rose tadi lebih baik." kata Jisu.
"Tempatnya sangat bagus karena berada di persimpangan. Kita bisa menarik perhatian lebih banyak orang di sana." ujar Jinny.
Jeni menoleh pada Miyeon yang duduk di dekatnya. "Bagaimana menurutmu?"
"Jika tidak ada yang keberatan, kita pilih saja Hongdae sebagai tempatnya." sahut Miyeon ringan.
Jeni menghapus Itaweon dari catatannya dan kini hanya tersisa Hongdae di dalam catatan ponselnya. "Jika tidak ada yang keberatan, berarti kita sepakat untuk melakukan busking di Hongdae."
![](https://img.wattpad.com/cover/183220276-288-k214670.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Warna
FanfictionMenjadi kaya? Menjadi terkenal? Bukan. Ini bukan tentang itu. Ini tentang pengorbanan untuk meraih apa yang diimpikan. Ini tentang kerja keras untuk menjadi apa yang didambakan Catatan : Semua tokoh diluar Blackpink adalah fiktif Peringkat: #153 Jis...