Gadis Bernama Rose

2.6K 325 20
                                        

Pukul sepuluh malam, evaluasi bulanan yang kesekian kalinya baru saja berakhir. Semua trainee berbaris rapi berdasarkan tim mereka. Malam ini adalah pertama kalinya YG memiliki trainee perempuan dengan jumlah tiga tim dalam evaluasi bulanan. Tim Lia yang terdiri atas Lia, Jeni, Lisa dan Renata. Tim Miyeon yang terdiri atas Miyeon, Eunbi dan Euna. Dan tim terakhir yang berisi trainee baru YG yaitu Jisu, Jinny, dan Hanna

YG Sajangmin berdiri dari tempat duduknya. "Seperti yang kalian ketahui agensi kita sudah lama tidak memiliki girlgroup. Girlgroup terakhir yang kita miliki terpaksa harus dibubarkan karena satu dan lain hal. Untuk mengisi kekosongan yang cukup lama kita berencana akan membentuk girlgroup baru."

Sajangnim mengamati wajah para trainee perempuan itu satu persatu. "Lia, Miyeon, Jisu, mulai saat ini tim kalian akan digabung menjadi satu tim besar berisi sepuluh trainee. Kalian akan diawasi lebih ketat dari sebelumnya dan kalian akan tinggal di asrama.

Jeni mengangkat tangan kanannya "Sajangnim, apa itu artinya kami semua masuk ke kelas debut?"

"Ya, kalian akan menjadi calon penerus 2NE1." Jawab Sajangnim sambil mengangguk.

Jeni menutup mulutnya tak percaya dengan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Sajangnim. Ia sangat bahagia akhirnya bisa masuk ke kelas debut dan menjadi calon penerus girlgrup luar biasa yang pernah dimiliki oleh YG. Bukan hanya Jeni. Seluruh trainee perempuan di ruangan itu juga tak dapat menyembunyikan raut bahagia di wajah masing-masing. Walaupun masih kelas debut tapi setidaknya itu mendekatkan mereka untuk segera debut.

"Latihan untuk trainee perempuan besok akan diliburkan satu hari. Gunakan waktu seharian besok untuk mengemasi barang kalian dan pindah ke asrama YG." Kata Sajangnim lalu berjalan pergi meninggalkan ruangan bersama trainer lainnya.

Seluruh trainee perempuan berpelukan satu sama lain begitu semua trainer yang mengevaluasi mereka keluar dari ruangan itu. Luapan kegembiraan terlihat jelas dari raut wajah masing-masing. Ada yang melompat bahagia, ada yang saling bergandengan tangan, ada yang menyandarkan tubuh ke dinding tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Hei, bukankah kita harus merayakan ini?" ujar Lia tiba-tiba.

"Benar, malam ini kita harus bersenang-senang."kata Miyeon

"Kalau tidak salah ada bistro di daerah Hongdae yang makannya enak. Mau coba kesana?" Saran Jeni

"Baiklah, sudah ditentukan! Kita akan makan-makan sepuasnya malam ini!" Ucap Jisu dengan penuh semangat disambut dengan teriakan kegembiraan dari trainee perempuan lainnya.

*****

Mereka kini berjalan menuju Stasiun Hapjaeon yang terletak sekitar tujuh menit dari gedung YG. Setelah naik kereta bawah tanah mereka kemudian turun di Stasiun Universitas Hongik yang hanya berjarak 1 stasiun dari Stasiun Hapjeon.

Jeni menyebarkan pandangannya begitu mereka sampai di bistro itu. Ia mencari meja kosong diantara meja-meja yang sudah dipenuhi oleh para pengunjung. Jeni memberi isyarat agar mereka menuju lantai dua ketika ia tak berhasil menemukan meja kosong di lantai satu. Mereka kemudian menaiki tangga kayu di salah satu sudut ruangan dan menuju dua meja kosong berisi lima kursi yang letaknya masih berdekatan. Mereka duduk secara terpisah di dua meja tersebut. Miyeon, Eunbi, Euna, Jinny, dan Hanna berada di satu meja. Sementara Jeni, Lisa, Jisu, Lia, dan Renata berada di meja yang lainnya. Tak jauh dari meja mereka terdapat sebuah panggung kecil dengan banner coklat bertuliskan Live Audition yang menggantung di dinding panggung.

Tak lama setelah mereka duduk seorang pria berpakaian rapi datang ke meja mereka mencacat sesuatu lalu pergi dan kembali bersama dua pria berpakaian rapi lainnya yang masing-masing membawa satu nampan berisi makanan.

Dua WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang