Lisa menjatuhkan diri ke lantai kayu yang ada di ruang B01. Sebuah handuk putih kecil yang baru saja ia gunakan untuk mengelap keringat di wajah, ia taruh di keningnya. Napasnya terengah-engah. Bajunya basah oleh keringat. Ia sedang istirahat dengan anggota Pink Punk lainnya setelah berlatih sejak 2 jam yang lalu.
Jinny datang sambil menyentuhkan botol air dingin ke pipi Lisa. "Begini saja sudah kelelahan? Bagaimana jika sudah debut nanti?"
Lisa terkesiap. Ia menjauhkan kepala saat rasa dingin dari botol itu tiba-tiba menyambar pipinya. "Ya! Hentikan! Ini mengagetkanku!"
Jinny tak menanggapi Lisa yang sedang protes sembari mengusap pipi. Ia duduk di samping Lisa lalu menyodorkan botol yang ia bawa pada gadis itu. "Setelah satu bulan akhirnya kita harus menghadapi evaluasi bulanan lagi besok."
Lisa bangkit sambil menerima botol dari Jinny. Ia meminum isinya dengan cepat lalu berkata setelah air di botol itu tinggal separuh. "Aku jadi sedikit was-was. Besok hasil dari busking kita juga akan diumumkan."
Jinny menaruh punggungnya ke tembok di belakang tubuh. "Benar. Hasil dari busking kita sebelumnya menjadi patokan apakah kita sudah layak debut atau belum."
Lisa ikut menyandarkan punggung di samping Jinny sambil meluruskan kaki. "Aku jadi penasaran, jika kita sudah debut apa nama fans kita nanti?"
Jinny menengadahkan kepala ke atas. "Ummm... Karena nama grup kita Pink Punk seharusnya nama fans kita tak jauh-jauh dari itu."
"Punker? Baby Pink?" celetui Lisa.
Jinny tergelak. "Nama apa itu? Apa kau tidak bisa memikirkan nama yang lebik baik?"
Lisa ikut tergelak. "Tapi kalau dipikir-pikir nama grup kita lebih cocok sebagai nama band daripada nama girlgroup."
Jinny mengangguk pelan. "Benar juga. Pink Punk lebih terdengar seperti nama band pop-rock. Jika boleh menggantinya aku akan menggantinya. Tapi sajangnim sudah terlanjur memutuskan nama itu untuk kita."
Tak berselang lama Rose duduk di samping Lisa. Ia meraih tasnya yang ada di sana dan mengambil ponsel dari dalam tas itu.
"Hei Park Chaeyoung, apa kau juga merasa nama Pink Punk terlalu aneh untuk grup kita? Jinny bilang dia ingin menggantinya bisa. " ucap Lisa pada Rose yang sedang memandangi layar ponsel.
Rose tak menyahut. Ia terlihat sibuk sendiri dengan ponsel di tangannya.
"Park Chaeyoung?" panggil Lisa saat Rose tak merespon.
Rose masih mengarahkan perhatiannya pada ponsel sambil mengetikkan sesuatu. Lisa memanjangkan leher mengintip ponsel layar Rose. Ia penasaran dengan apa yang ada di sana Rose sehingga gadis itu mengabaikannya begitu saja. Rose tampak sedang berbalas pesan dengan seseorang. Di sana mata Lisa menangkap kata obat, dokter, dan hasil pemeriksaan.
"Hasil pemeriksaan? Hasil pemeriksaan apa?" tanya Lisa terkejut.
Rose terperanjat karena suara Lisa. Ia segera menjauhkan ponselnya dari Lisa dan menutup layar benda itu dengan telapak tangan. "Apa yang kau lakukan? Kau mengintip isi pesanku?"
"Hasil pemeriksaan apa yang ada di sana? Kenapa kau juga menyebut dokter di pesanmu?" tanya Lisa balik tanpa menjawab pertanyaan Rose sebelumnya.
Kini wajah Lisa berubah lebih serius. "Apa terjadi sesuatu padamu?"
Mata Rose mengerjap cepat. Ia hanya menatap Lisa tanpa menjawab pertanyaan gadis itu.
"Park Chaeyoung? Kau tidak apa-apa, bukan?" desak Lisa.
![](https://img.wattpad.com/cover/183220276-288-k214670.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Warna
أدب الهواةMenjadi kaya? Menjadi terkenal? Bukan. Ini bukan tentang itu. Ini tentang pengorbanan untuk meraih apa yang diimpikan. Ini tentang kerja keras untuk menjadi apa yang didambakan Catatan : Semua tokoh diluar Blackpink adalah fiktif Peringkat: #153 Jis...