Lisa menyipitkan pandangannya pada seorang gadis berambut panjang berbando yang baru saja datang dan duduk di salah satu meja kantin. Lisa mengamati gadis itu beberapa saat, lalu menyunggingkan senyum ke bawah.
"Hei Jeni, apa dia yang bernama Sujin itu?" tanya Lisa pada Jeni tanpa mengalihkan pandangannya pada Sujin.
Jeni mengangguk sambil mengunyah makanan di dalam mulutnya.
Rose yang duduk di samping Jeni ikut mengarahkan matanya pada Sujin di meja seberang. "Jadi dia yang pernah mengganggu Jisu dulu?"
Jeni kembali mengangguk sambil tetap menyunyah makanan di mulut.
"Banyak yang bilang dia adalah ratu di sekolah ini? Yang benar saja. Dia bahkan tidak lebih cantik dari Jisu." ucap Lisa lirih dengan tatapan sinis sambil menarik sebelah bibirnya ke atas.
Lisa masih menatap Sujin dengan tajam. Ia menghunjamkan sumpit di tangannya ke gumpalan nasi di atas nampan miliknya dengan kasar beberapa kali sambil menggerundel tidak jelas.
Melihat kelakuan Lisa, Jeni langsung membuka mulut setelah ia berhasil menelan makanan di kerongkongannya. "Hei, jangan lakukan apapun yang terlintas di kepalamu saat ini. Jangan ribut dengannya, jangan berurusan dengannya. Kau sudah terlanjur masuk sekolah sini, jadi jaga sikapmu."
"Sudah kubilang jika masih tidak enak badan tidak usah masuk sekolah dulu."
"Aku sudah baikan. Aku tidak apa-apa."
Samar-samar terdengar suara Taewu dan Jisu yang datang ke meja itu.
Taewu duduk di samping Lisa sementara Jisu duduk di samping Rose begitu mereka sampai di meja.
"Kau yakin sudah tidak apa-apa?" tanya Taewu.
"Aku sudah merasa jauh lebih baik sekarang." sahut Jisu.
"Dengar, mulai sekarang jika kau tiba-tiba merasa tidak enak badan. Bahkan jika itu hanya pusing segera hubungi aku. Pastikan aku orang pertama yang kau hubungi, mengerti?" ucap Taewu.
Tak lama kemudian datang Juwon sambil membawa nampan makanan miliknya. Ia menaruh nampannya di dekat nampan Jeni lalu duduk di depan gadis itu.
Melihat laki-laki itu datang, Jeni berhenti makan lalu menopangkan pipinya pada sebelah tangan di meja sambil memperhatikan Juwon yang sedang makan di depannya.
Juwon melirik Jeni saat sadar gadis itu dari tadi terus melihat ke arahnya. "Ada apa?"
Jeni tak menjawab pertanyaan Juwon. Ia terus saja menatap Juwon sambil mengerutkan alis.
Juwon membuang napas pelan. "Kenapa kau suka sekali menatapku seperti itu? Jika ada sesuatu katakan saja."
"Kau ini sebenarnya siapa?" tanya Jeni tanpa basa-basi.
Juwon meletakkan sumpit miliknya diatas nampan lalu menjabat tangan Jeni. "Namaku Kwon Juwon, murid kelas 1-3 SMA Chungdam."
Jeni melotot dongkol. "Ya! Jangan bercanda! Bukan itu maksudku."
"Lalu?"
"Soal yang kemarin malam. Kenapa kau bisa tahu aku ada di sana?"
"Menurutmu?"
"Ya! Juwon, berhenti bertanya balik. Jawab pertanyaanku. Sebenarnya kau ini siapa?"
Juwon diam sejenak lalu menoleh pada Lisa, Rose, Jisu, dan Taewu yang ada di sampingnya. Ia mendengus pelan lalu mendekatlan wajahnya pada Jeni dengan ekspresi yang lebih serius dan berkata dengan suara yang lebih berat dari sebelumnya "Apa kau benar-benar ingin tahu siapa aku?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Warna
FanfictionMenjadi kaya? Menjadi terkenal? Bukan. Ini bukan tentang itu. Ini tentang pengorbanan untuk meraih apa yang diimpikan. Ini tentang kerja keras untuk menjadi apa yang didambakan Catatan : Semua tokoh diluar Blackpink adalah fiktif Peringkat: #153 Jis...