Lisa menjatuhkan dirinya ke atas sofa abu-abu berlengan yang ada di tengah ruangan. Ia mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi untuk meregangkan tubuh lalu menyandarkan punggung ke sandaran sofa sambil matanya sibuk mengamati keadaan ruang tengah rumah itu. "Kenapa rumah ini sepi sekali? Apa kau tinggal sendirian di sini?"
"Aku tinggal bersama kakakku." jawab Rose yang berjalan dari arah dapur sambil membawa nampan berisi botol air dingin dan gelas kosong.
Rose meletakkan nampan itu di meja yang ada di depan Lisa. "Sepertinya kakakku belum belanja. Hanya ada air putih saja di dapur."
"Tidak apa-apa. Ngomong-omong dimana kakakmu?" tanya Lisa sambil memutar kepala ke sekeliling.
"Belum pulang. Biasanya dia pulang petang." jawab Rose.
"Kalian hanya tinggal berdua? Dimana orang tuamu?"
"Mereka di Australia. Di Seoul aku memang tinggal bersama kakakku."
Lisa berjalan menuju sebuah akuarium yang berada di dekat jendela besar yang menghadap ke halaman samping rumah. Ia mencondongkan badan ke depan mengamati dua ekor ikan yang sedang berenang di dalam akuarium itu. "Aku merasa rumah ini terlalu besar untuk ditinggali hanya dua orang. Pasti kau sangat kesepian di sini. Apalagi kakakmu adalah pengacara. Dia pasti sibuk dan jarang di rumah."
Rose menggeleng dari sofa yang ia duduki. "Tidak juga, ada Eunbyeol dan Juhwang yang menemaniku di sini."
Lisa menoleh cepat. "Dimana mereka? Aku tidak melihat siapa-siapa sejak tadi."
"Dia ada di dekatmu. Tepat di depanmu." jawab Rose sambil mengarahkan telunjuk ke akuarium di depan Lisa.
Mata Lisa mengikuti kemana telunjuk Rose mengarah. Ia lalu berkata dengan nada terkejut sambil terkekeh. "Mereka itu ikan?"
Rose bangkit dan menghampiri Lisa. Ia ikut mencondongkan badan ke depan lalu menunjuk ikan kakatua merah berwarna oranye sebesar telapak tangan yang berenang di sana. "Yang itu namanya Juhwang."
Rose kemudian menunjuk ikan tengadak berwarna perak yang ukurannya lebih kecil dibanding ikan sebelumnya. "Dan yang itu namanya Eunbyeol."
"Jadi kau suka memelihara hewan? Aku baru tahu ini." gumam Lisa sambil memandangi dua ikan yang berenang ke sana kemari.
"Kau sudah lama memelihara mereka?" tanya Lisa sembari mengetukkan jarinya di depan Juhwang.
"Sejak aku pindah ke Seoul." sahut Rose.
Mata Lisa melebar saat Juhwang mendekat pada jarinya dan mengikuti kemana jari Lisa bergerak. "Wah, lihat! Dia mengikutiku!"
"Sepertinya dia menyukaimu. Juhwangie jarang sekali bertingkah seperti itu pada orang asing."
Lisa mendesah pelan. "Aku jadi ingin punya hewan peliharaan."
"Peliharalah sesuatu. Itu bisa membantu menenangkan pikiran saat kau sedang penat." saran Rose.
"Tapi aku tidak suka ikan. Terlalu banyak hal yang harus dilakukan. Kau harus menguras airnya, membersihkan dan mendekorasi akuariumnya, dan memperhatikan regulatornya." keluh Lisa.
"Kalau begitu kau bisa memelihara anjing atau kucing."
"Entahlah, aku akan memikirkannya nanti."
Lisa kembali berjalan menuju sofa. "Ngomong-omong apa yang dilakukan Jeni dan Jisu saat ini ya?"
Lisa melenguh panjang sambil membaringkan tubuh ke atas sofa. "Mereka enak sekali. Ada laki-laki yang dekat dengan mereka berdua. Jeni bilang ingin melihat Juwon di ujian taekwondo. Jisu juga akan keluar bersama Taewu sunbae malam ini. Aku yang tidak punya siapa-siapa harus ikut ke rumahmu agar tidak terlihat bodoh karena sendirian di asrama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Warna
FanficMenjadi kaya? Menjadi terkenal? Bukan. Ini bukan tentang itu. Ini tentang pengorbanan untuk meraih apa yang diimpikan. Ini tentang kerja keras untuk menjadi apa yang didambakan Catatan : Semua tokoh diluar Blackpink adalah fiktif Peringkat: #153 Jis...