Bel tanda pulang baru saja berbunyi. Semua murid mulai keluar kelas satu persatu setelah mengemasi barang masing-masing.
Juwon berjalan menghampiri bangku Jeni. "Hei, kenapa Jisu tidak masuk hari ini?"
"Dia bilang sedang tidak enak badan." jawab Jeni sambil memasukkan bukunya ke dalam tas.
Juwon diam sebentar sambil berpikir. "Apa Jisu juga tinggal di asrama trainee itu?"
Jeni mengangguk. "Semua anggota Pink Punk tinggal di sana."
Juwon kemudian beranjak pergi. Baru beberapa langkah ia berjalan Jeni tiba-tiba meraih pundaknya.
"Kau mau kemana? Jangan berbuat onar di sana." kata Jeni sambil menatap Juwon.
Juwon kembali diam lalu memegang tangan Jeni tiba-tiba sambil membawa gadis itu pergi. "Kalau begitu kau ikut aku."
"Hei, kau membawaku kemana? Juwon, hei."
"Sepertinya aku tidak bisa masuk ke asrama itu dengan mudah. Kalian pasti punya peraturan soal tamu dari luar. Kau harus ikut aku agar aku bisa masuk ke sana."
"Apa kau sudah gila? Bagaimana mungkin aku bisa membawa laki-laki dari luar masuk ke asrama? Apa yang sedang kau rencakanan? Jangan bertindak bodoh."
"Aku hanya ingin bertemu dengan Jisu."
"Untuk apa?"
"Minta maaf."
Jeni menghentikan langkahnya. Juwon ikut berhenti dan menoleh pada Jeni.
"Minta maaf soal apa?" tanya Jeni serius.
"Penyerangan kakaknya. Sujin membohongiku soal itu. Dia bilang orang bernama Junghun itu telah mengganggunya. Dia memintaku untuk membalasnya. Aku tidak tahu jika orang itu adalah kakak Jisu. Penyerangan itu adalah sebuah kesalahan. Sujin memanfaatkanku." jelas Juwon.
"Aku sudah berkali-kali menghubungi Jisu tapi tidak pernah diangkat. Aku juga sudah mengiriminya pesan tapi tak satupun ia balas. Aku ingin menemuinya sekarang. Aku akan membantu biaya pengobatan kakaknya. Apa kau mau membantuku menemui Jisu, Jeni?" tanya Juwon penuh harap.
Jeni diam sambil menatap Juwon. Otaknya kini sedang berpikir. Ia menghela napas setelah otaknya memutuskan sesuatu. "Baiklah, dengan syarat kau harus mengikuti kata-kataku dan jangan membuat masalah di sana."
*****
Kini mereka berdua telah sampai di asrama trainee YG. Jeni turun dari motor Juwon dan berjalan menuju lobi disusul oleh Juwon di belakangnya.
"Jika nanti ada yang menanyakan dirimu jawab saja kau teman satu kelasku. Kau kemari untuk mengerjakan tugas sekolah bersamaku. Jangan sebut namamu jika mereka tidak menanyakannya. Ada banyak sekali kamera pengawas di sini. Pastikan kau tetap memakai jas almamatermu sampai kau keluar lagi dari sini. Itu akan memudahkanku jika suatu saat mereka menanyakan tentang dirimu." pesan Jeni panjang lebar pada Juwon sambil berjalan dan mengamati keadaan sekitar.
"Aku mengerti." sahut Juwon.
Mereka kemudian berjalan memasuki lobi asrama. Jeni tetap mengamati keadaan sekeliling. "Kita beruntung lobinya lebih lengang dari biasanya."
Mereka berdua kemudian berjalan menuju lift. Jeni menekan tombol lift dan pintu lift tertutup.
"Selama kau di dalam gedung ini jangan berjalan terlalu dekat dengaku. Jangan menggandengku atau menyentuhku. Jika kau ingin bicara padaku bicaralah di sampingku. Jangan membuat kontak mata denganku lebih dari 20 detik." jelas Jeni yang berdiri di samping Juwon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Warna
FanfictionMenjadi kaya? Menjadi terkenal? Bukan. Ini bukan tentang itu. Ini tentang pengorbanan untuk meraih apa yang diimpikan. Ini tentang kerja keras untuk menjadi apa yang didambakan Catatan : Semua tokoh diluar Blackpink adalah fiktif Peringkat: #153 Jis...