Jeni, Jisu, Juwon dan Sujin langsung menoleh ke arah Taewu dengan cepat begitu mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut laki-laki itu. Mereka berempat menatap Taewu dengan wajah terkejut.
"S...sunbae, jangan bercanda." ujar Jeni masih menatap Taewu dengan raut tidak percaya.
Taewu kemudian berjalan mendekati Jisu dan memegang tangan gadis itu. "Jisu, maafkan aku. Aku tidak sengaja melakukannya. Ada orang bernama Park Boyoung yang mengaku wartawan dari K-Sport dia mewawancaraiku dan...."
"Dan kau mengatakan tentang rumor itu? Mengatakan bahwa aku adalah trainee YG? Kau mengatakan semuanya pada wartawan itu?" sela Jisu memotong kata-kata Taewu.
"Bukankah sudah ku bilang jangan pernah katakan ke orang-orang bahwa aku trainee YG. Dan sekarang kau malah memberitahukannya pada seorang wartawan? Aku tidak mengerti ketidaksengajaan macam apa yang sedang kau bicarakan ini?" ucap Jisu dengan suara pelan sambil menatap Taewu dengan kecewa.
Sujin memegang keningnya sendiri tidak percaya apa yang sebenarnya sedang terjadi. "Aku tidak menyangka hari ini benar-benar penuh dengan kejutan."
"Akhirnya kau menampakkan wajah aslimu sekarang. Apa kau sudah menyerah? Apa kau akan kembali lagi padaku? Apa kau sesakit hati ini karena kalah dengan pria di minimarket itu sehingga mengungkap semuanya sekarang, Gong Tae oppa?" tanya Sujin dengan menyunggingkan sebelah bibirnya.
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi!" seru Taewu seketika saat mendengar Sujin memanggilnya dengan sebutan yang tidak ingin dia dengar lagi.
Sujin mendekati Taewu kemudian merapikan kerah baju Taewu yang sebenarnya tidak berantakan. "Oh ayolah, oppa. Aku sangat mengenalmu. Kau akan melakukan segala hal saat kau kalah bersaing untuk mendapatkan seorang gadis."
Sujin lalu mengelus pelan dasi yang dikenakan Taewu sambil berkata manja. "Aku sangat mengenalmu. Kita pernah saling memahami satu sama lain. Kembalilah seperti dulu. Aku rindu saat-saat itu. Saat kau selalu ada untukku. Saat kau berada di sampingku. Saat kau melakukan 'itu' bersamaku. Apa kau tidak ingin melakukannya lagi denganku?"
Sujin kemudian melirik Jisu. "Setelah ada gadis ini kenapa kau berubah? Kau mencampakkanku sekarang. Kau bahkan menjadi kasar padaku. Gong Tae oppa, kembalilah seperti dulu lagi."
Taewu mendorong pundak Sujin menjauh darinya. "Sujin! Apa-apaan kau ini! Hentikan semua omong kosongmu!"
Jisu mengarahkan matanya pada Sujin dan Taewu secara bergantian sambil menutup mulutnya. Ia tidak percaya dengan semua yang baru saja ia dengar. Napasnya tiba-tiba menjadi berat. Dadanya terasa sesak. Ia tidak tahu kenapa tapi ia merasakan sakit di dalam dadanya saat ini.
Jisu memegang dadanya dengan sebelah tangan. Dadanya terasa semakin perih, perih sekali. Seperti baru saja ditusuk belati tajam dari belakang tubuhnya. Matanya kini menjadi sembab. Napasnya juga menjadi tidak teratur. Sudut matanya mulai basah. Meskipun sejak tadi ia berusaha untuk menahannya akhirnya air mata itu jatuh juga.
"Jisu, jangan dengarkan dia. Dia hanya sedang membual. Aku bisa menjelaskan ini semua, kumohon percayalah padaku." ucap Taewu sambil memegang pundak Jisu.
Jisu mengibaskan lengannya dengan kencang menyingkirkan kedua tangan Taewu dari bahunyanya. Ia kemudian berucap dengan suara yang terdengar goyah sambil matanya berkaca-kaca."Gong Taewu, aku telah salah menilamu."
Jisu lalu pergi dengan langkah cepat sambil menutup mulutnya dengan punggung tangannya.
"Jisu! Kim Jisu! Tunggu!"
Taewu baru saja ingin menyusul Jisu namun Sujin langsung memegang lengan Taewu. "Oppa, jangan tinggalkan aku." ujar Sujin masih dengan nada manja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Warna
FanfictionMenjadi kaya? Menjadi terkenal? Bukan. Ini bukan tentang itu. Ini tentang pengorbanan untuk meraih apa yang diimpikan. Ini tentang kerja keras untuk menjadi apa yang didambakan Catatan : Semua tokoh diluar Blackpink adalah fiktif Peringkat: #153 Jis...