Aku tunggu di halte biasa.
Jeni memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas setelah membaca pesan dari Juwon. Ia menghampiri seorang pria berkacama hitam yang duduk di balik panel penuh tombol di ruang rekaman. "Teddy oppa, apa bagianku masih banyak?"
Pria yang merupakan produser lagu di YG Entertainment itu mengambil sebuah kertas yang berada tak jauh dari tempatnya. Ia memeriksa pembagian lagu yang sedang mereka rekam. "Kurasa hari ini sudah cukup. Kita bisa melanjutkan bagianmu besok."
Jeni mengambil tasnya. Ia menyibakkan rambut ke belakang, memakai topi, lalu memakai masker. "Kalau begitu aku pergi dulu."
"Kim Jeni, jangan lupa berlatih juga bagian rap lagu Forever Young. Kau masih sering keluar tempo saat melakukan rap. Kita tidak tahu lagu mana yang akan menjadi lagu debut kalian. Sajangnim memintaku untuk membuat versi demo lagu itu." pesan Produser Teddy sebelum Jeni meninggalkan tempat.
"Aku mengerti." balas Jeni.
"Kau mau kemana?" tanya Lisa yang duduk di kursi panjang di sebelah tas Jeni berada.
"Pergi keluar." sahut Jeni sambil menyisir rambutnya dengan jari setelah memakai topi.
"Kemana?"
"Kau tidak perlu tahu."
Lisa mengangkat sebelah bibirnya. "Dasar pelit!"
Jeni tak membalas kata-kata Lisa. Ia sedang sibuk dengan kamera depan ponselnya memastikan wajahnya tersamarkan oleh topi dan masker yang ia kenakan. Setelah yakin ia sulit dikenali, Jeni berjalan menuju pintu. "Aku pergi dulu."
"Kenapa sampai harus memakai topi dan masker? Memangnya dia itu mau kemana?" gumam Lisa memandangi Jeni yang kini telah keluar setelah menutup pintu ruang rekaman.
*****
Juwon menghisap rokoknya yang tinggal sedikit. Asap putih tipis mengepul dari mulut begitu ia menghembuskan napas panjang. Ia lalu membuang puntung rokoknya dari jendela mobil.
"Kenapa dia lama sekali?" keluh Juwon yang sudah menunggu Jeni sejak 15 menit yang lalu di dalam mobil.
Juwon mengambil ponsel di dasbor. Ia memutuskan untuk mengirim pesan pada gadis itu karena mulai bosan menunggu.
Kau dimana? Kenapa lama sekali?
Tak lama kemudian Jeni membalas.
Aku baru saja keluar gedung YG. tunggu sebentar.
Gedung YG? Apa perlu kujemput di sana?
Tidak usah! Apa kau sudah gila?! Tunggu saja di halte.
Beberapa saat kemudian mata Juwon menangkap sesosok perempuan berjaket dengan memakai topi dan masker sedang berjalan ke arah mobilnya. Bersamaan dengan itu ponselnya bergetar. Ada pesan masuk dari Jeni.
Aku sedang berjalan menuju mobilmu. Aku memakai topi dan masker. Cepat buka pintunya sebelum ada yang melihat.
Juwon merentangkan tangan meraih tuas pintu mobil yang berseberangan dengan tempat duduknya. Pintu itu terbuka sedikit. Tak berselang lama Jeni masuk. "Maaf membuatmu menunggu."
Jeni segera menutup pintu itu kembali setelah duduk di dalam mobil. Ia kemudian membuka topi dan masker yang ia pakai. "Tadi ada hal yang harus kuselesaikan lebih dulu dengan Teddy oppa. Jadi aku sedikit lama."
Juwon menoleh cepat. Ia menatap Jeni dengan pandangan setengah menyelidik. "Teddy oppa? Siapa Teddy oppa?"
"Produserku. Dia salah satu orang yang mengurus lagu untuk Blackpink." jelas Jeni sembari merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena topi yang ia pakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Warna
FanfictionMenjadi kaya? Menjadi terkenal? Bukan. Ini bukan tentang itu. Ini tentang pengorbanan untuk meraih apa yang diimpikan. Ini tentang kerja keras untuk menjadi apa yang didambakan Catatan : Semua tokoh diluar Blackpink adalah fiktif Peringkat: #153 Jis...