Tidak ada yang mengambil langkah pertama untuk mencairkan suasana. Keduanya bungkam dan mengalihkan pandangan dari satu sama lain.
Entah sejak kapan tangan Zefa sudah basah, berkeringat, dan kakinya yang sudah bergerak naik turun dibawah meja.
Jun juga hanya menunduk dan meremas tanganya sendiri yang ia letakkan dibawah meja, diatas pahanya.
Satu kata untuk situasi ini adalah 'canggung'
Jun dan Zefa sedang berada di restoran cepat saji 24 jam yang berada tepat di sebrang gedung apartemen tempat Jun tinggal. Zefa yang menawarkannya duluan, untuk keluar, berniat untuk mencairkan suasana yang sepertinya malah jadi semakin beku.
Zefa memerhatikan Jun yang masih diam seribu bahasa. Setelah kejadian tangis menangis tadi, Jun hanya diam dan menjawab dengan anggukan dan gelengan, jika ia tanya.
"Maaf." Entah mengapa kata itu keluar secara bersamaan dari mulut Zefa dan Jun. Yang membuat keduanya saling tatap dan bertukar pandangan.
Zefa tersenyum lalu ia menyodorkan tanganya pada Jun. "Aku Zefa. Aku baru sadar kita belum berkenalan dengan benar"
Jun terdiam, ia tiba-tiba saja ditunjukan oleh Zefa sifat lain yang dia miliki. Senyum yang terlukis pada wajah Zefa membuat Jun sadar kalau Zefa merupan seorang manusia juga.
Secara perlahan namun pasti, Jun mengangkat tanganya lalu menempelkannya pada telapak tangan Zefa. "Jun" jawabnya singkat lalu melepaskan tautan tangan nya dengan cepat.
Dan suasana pun kembali hening.
Zefa menegakan posisi duduknya, lalu menghela nafas dalam yang membuat Jun mau tak mau kembali menatap cowok dihadapannya. "Aku minta maaf, untuk semuanya."
Jun menatap Zefa dengan lekat, kata maaf yang terdengar tulus itu mengenyahkan hatinya.
"mungkin kamu pikir aku bercanda kemarin. Tapi aku serius mau tanggung jawab walau pun kamu tidak hamil. Karena aku tau hal yang aku ambil dari kamu adalah hal yang paling berharga."
Itu tulus, benar-benar dari dalam hati Zefa. Kata-kata yang mewakili sesuatu yang belakangan ini menganggu pikiranya. Rasa bersalah yang mendalam.
Suara rendah dan lembut yang keluar dari mulut Zefa, melemahkan bendungan rasa resah dalam diri Jun, yang membuatnya lagi-lagi menangis.
Zefa berdiri dari duduknya yang berada tepat didepan Jun, ia berjalan mendekati Jun dan berjongkok tepat di sampingnya. Zefa meraih pergelangan tangan kiri Jun dan meremasnya lembut. "Maaf" ulangnya lagi namun sedikit berbisik.
Jun benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Di tengah situasi ini, dia berharap ada seseorang yang memeluknya, seperti yang sering dilakukan Claudy dan Bagas.
Jun menatap tanganya yang diremas, walau samar, tangan yang menggenggam tanganya terasa dan terlihat bergetar.
Hatinya berkecamuk. Orang di sampingnya ini juga merasa tertekan dengan situasi yang ada, tidak hanya dia.
Jun dan Zefa, tanpa mereka sendiri sandari memperlihatkan sisi lemah mereka masing-masing. Yang sebelumnya sulit untuk mereka tunjukan bahkan untuk orang terdekat mereka.
Jun mengakat tangan kananya dan meletakannya diatas tangan Zefa yan meremas tangan kirinya lalu ikut meremasnya lembut.
"Bisa gak di saat seperti ini kamu peluk aku?" ucap Jun dengan suara bergetar, saat pandangan mereka bertemu.
Zefa tersenyum lalu mengangguk.
Keduanya tau, itulah yang mereka butuhkan saat ini.
#TBC
P.S : mungkin ini adalah update ter cepat yang aku lakukan. Aku sangat senang karena cerita yang kemarin baru aku update sehari dan langsung banyak yang vote bahkan hampir 50 vote.
Aku gak nyangka ternyata banyak banget yg baca cerita aku. Dan aku sangat bersyukur dengan hal itu. Makasih banyak ya yang udah mau baca cerita aku dan meninggalkan jejak, bahkan mau menunggu cerita aku. Maaf banget aku update selalu lama, karena sekarang aku lagi nyusun tugas akhir.
Jangan lupa jaga kesehatan ya teman-teman... makasih banyak buat semuanya, love you
![](https://img.wattpad.com/cover/88623468-288-k726491.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Out of Love
RomanceJun ingin menjadi seorang ibu, dia sangat ingin memiliki seorang anak yang lucu dan mengemaskan yang akan menjadi tujuan dari kehidupanya. Namun pemikiran salah yang selalu ia pikirkan adalah, bagaimana cara memiliki anak tanpa memiliki suami. Jadi...