Happy reading^^
"Kalau saya terserah Luna saja, kalau Luna setuju dan bahagia bersama Nak Lay, saya juga setuju dan akan sangat senang jika suatu saat nanti mereka bisa menikah" mama senyum.
"Bagaimana Luna?" Mama Zhang natap gue sambil senyum.
"Nenek sudah merestui kalian berdua," - Nenek Zhang.
"Dijawab sayang, kalo kamu memang bahagia sama Nak Lay kamu boleh kejar pilihan kamu, gak usah takut sama tiga abang kamu itu nanti nenek yang urus" - nenek.
"Saya," gue nunduk sambil milin tali yang ada di dress gue.
"Saya apa??" - Pak Lay.
"Sabar dong, kamu ini buru-buru sekali" Mama Zhang ketawa.
"Saya bersedia," gue natap lurus ke depan terus senyum.
"Apa?? Bersedia??? Ma," Pak Lay mau meluk gue tapi langsung dihalangin sama Bang Sehun.
"Sst, pindah!" Nenek melototin dia.
"Tapi-" - Bang Sehun.
"Pin-dah," - nenek.
"Ish nenek!" Bang Sehun balik lagi ke tempat duduknya.
"Silakan dinikmati hidangannya," mama senyum.
"Chanyeol sama Sehun ikut nenek ke kamar sebentar," - nenek.
"Iya nek," Bang Chanyeol sama Bang Sehun ikut nenek ke kamar.
"Saya senang bisa mengenal Luna," - Mama Zhang.
"Dan akan lebih senang lagi kalau suatu saat Luna bisa menjadi bagian dari keluarga kami," - Nenek Zhang.
"Makasih ya, ma, bang" gue senyum ke mama sama Bang Kai.
"Makasih sama nenek aja nanti, kan nenek yang jinakin dua singa lainnya" - Bang Kai.
"Iya, makasih buat semua" gue senyum.
"Sama saya?" - Pak Lay.
"Makasih Pak Lay," gue senyum lagi.
"Sama-sama," Pak Lay senyum sambil ngusap kepala gue.
"Kalian ini pasangan yang serasi, tapi kenapa panggilannya masih formal begitu?" - Mama Zhang.
"Harus diubah dong," - mama.
"Eum itu, lebih nyaman panggil begitu" gue senyum malu.
"Luna," - nenek.
"Iya nek?"
"Ditunggu abang kamu di kamar nenek, sana temui dulu" - nenek.
"Tapi nek-"
"Tidak apa-apa sayang, ayo sana temui" - nenek.
"Iya nek," gue ke kamar nenek.
Ceklek
"Duduk lo," - Bang Sehun.
"Iya," gue nutup pintunya terus duduk.
"Mama sama nenek udah kasih restu buat lo?" - Bang Chanyeol.
"Udah, Bang Kai juga udah tinggal lo berdua doang yang belum."
"Lo mau restu dari kita berdua?" -Bang Sehun.
"Ya iyalah bang, lo gak bisa liat apa niat tulusnya Pak Lay? Dia sampe rela bawa keluarganya kesini demi ketemu mama sama nenek," gue natap mereka.
"Iya gue liat, tapi sampe kapan pun kita tetep sama keputusan awal" - Bang Sehun.
"Gue sebagai kakak tertua punya tanggung jawab besar sama lo, sama mama juga setelah kejadian 8 taun lalu, gue gak mau kejadian mama dulu keulang lagi di keluarga kita" - Bang Chanyeol.