Happy reading^^
Brak!
"Apa tuh??"
"Kayaknya bagian belakang mobil ini ditabrak deh, kita turun ini kan udah lumayan jauh dari sekolah" Pak Lay sama gue langsung turun.
"Oh, lo lagi?? Gak liat apa kalo di depannya ada mobil?! Lagian baru kelas X udah berani bawa motor, punya SIM lo?!"
"Sstt tenang dulu, kamu gak papa?" - Pak Lay.
"Kaki saya sakit pak, kena bagian depan motor" Eunbi standarin motornya terus jongkok.
"Mana coba?! Mana?! Gak ada yang biru kok!"
"Kenapa kamu bawa motor sendiri? Bukannya kamu belum 17 tahun?" Pak Lay natap Eunbi.
"Denger tuh!"
"S-saya mau antar bapak sampe ke rumah," - Eunbi.
"Saya bawa mobil sendiri lagipula usia kamu belum 17 tahun, belum saatnya kamu berkendara sendiri apalagi tidak memakai helm" - Pak Lay.
"Lo gak usah ikut campur ya!" - Eunbi.
"Sudah cukup! Kamu sudah salah karena berkendara belum waktunya, kenapa kamu malah menyalahkan orang lain? Sekarang kamu pulang, besok saya tidak mau lihat kamu naik motor seperti ini" - Pak Lay.
"Bapak khawatir sama saya?" Eunbi senyum.
"Pulang atau saya minta orang tua kamu untuk datang ke ruang kepala sekolah besok?" - Pak Lay.
"Iya saya pulang, jangan galak-galak dong pak nanti saya makin suka" Eunbi naik motornya sambil liatin Pak Lay terus pergi.
"Gak usah liat-liat, gue colok mata lo!"
"Udah sayang ayo," Pak Lay narik gue buat masuk lagi ke mobilnya.
Kita mampir dulu ke warung makan Daehwi buat makan siang. Gue sama Pak Lay pesen paket pecel sekalian buat dibawa ke rumah Mama Zhang sama dikirim ke rumah gue.
"Ini teh bukan kebetulan ketemu di jalan kan?" Daehwi naroh pesenan kita di meja.
"Iya, saya sengaja ajak Luna makan siang bareng" - Pak Lay.
"Wih wih, aya naon ieu teh? Bau-bau ada yang pdkt," - Daehwi.
"Jangan bikin gosip, orang cuma makan siang bareng" gue natap Daehwi.
"Ya kali aja atuh ah ada apa-apanya kan?" Daehwi ketawa.
"Hyunjin sama Jeongin mana?"
"Mereka datengnya agak sore setelah nyari bahan praktek," - Daehwi.
"Bahan gue dibeliin juga kan?"
"Ada tenang aja, eh bentar atuh ya aing tinggal dulu" - Daehwi.
Ting...
"Siapa?"
"Nomer gak dikenal," - Pak Lay.
"Buka aja, siapa tau penting?"
"Kamu aja yang buka biar tau isi sama pengirimnya," Pak Lay ngasih hpnya ke gue.
+6289 xxxx
Pak, ini saya Eunbi
Saya dapat nomor bapak dari grup sekolah
Save nomor saya ya, pak
Biar bapak tahu kalo saya chat bapak^^"Ish! Dasar cewe bar-bar! Gak tau malu! Udah ada yang punya juga, masih aja dipepet!" Gue langsung block nomernya.
"Dari siapa?" - Pak Lay.