Sukses Dong^^

128 10 0
                                    

Happy reading^^

"Aw! Ah ya ampun," Pak Lay meringis sambil nutupin jidatnya yang barusan kepentok meja.

"Ah! Ya ampun maaf aku gak sengaja, aduh mama, nenek maaf" tanpa sadar gue netesin air mata karena panik.

"Eh kok kamu nangis? Gak papa cuma merah itu nanti juga hilang," - Nenek Zhang.

"Maaf, maaf aku gak sengaja" gue lari ambil es sama plester sambil nangis terus duduk lagi.

"Gak papa, udah jangan nangis" Pak Lay ngusap air mata gue.

"Maaf," gue ngompres jidatnya yang sedikit merah terus gue kasih plester.

"Gak papa, aku cuma kaget tadi, jangan nangis dong" Pak Lay meluk terus ngusap kepala gue lembut.

"Coba liat," gue masih sesenggukan.

"Gak papa tuh kan," Pak Lay natap gue.

"Pasti sakit ini," gue megang lukanya pelan-pelan.

"Aw shh!" Pak Lay meringis.

"Ih tuh kan sakit, nakal ih tangan aku" gue nangis lagi.

"Loh nangis lagi, dibawa jalan ke belakang aja dulu mumpung masih sore" - Mama Zhang.

"Iya ma, ayo kita ngobrol di belakang" Pak Lay bangun terus bangunin gue.

"Mau digendong atau jalan sendiri, Lun?" Nenek Zhang senyum sambil liatin gue.

"Gendong ya?" Pak Lay jongkok di depan.

"Ih malu ada nenek sama mama," gue manyun.

"Iya udah jalan sendiri deh," Pak Lay berdiri lagi terus gandeng gue ke taman belakang rumahnya.

"Coba masih sakit gak?" Gue liatin luka dia yang udah ditutup plester.

"Aduh pusing, aduh kamu siapa ya?" Pak Lay natap gue sambil senyum.

"Ih nyebelin!" Gue mukul dada dia terus gue peluk dia.

"Udah dong nangisnya, aku cuma kepentok meja aja nanti juga sembuh lukanya" Pak Lay nyium puncak kepala gue.

"Tapi kan gara-gara aku," gue meluk dia erat.

"Akunya kan gak papa, udah jangan dipikirin" - Pak Lay.

"Gak mau pulang mau di sini aja," gue natap dia sambil senyum.

"Dari sini ke sekolah jauh, besok aja kalo libur ya kita sama-sama nginep di sini" - Pak Lay.

"Iya udah ayo pamit pulang, eh tapi aku mau mandi dulu" gue narik dia ke dalem.

Gue ke kamar tamu, tempat gue biasa tidur kalo lagi nginep di sini. Gue mandi sekalian pake baju tidur gak boros baju. Kita juga sekalian makan malam di sini, baru habis itu balik ke apartemen.

💋💋💋

"Pagi Pak Lay," Eunbi tiba-tiba nongol di depan gue sama Pak Lay.

"Ya, pagi ada apa? Ada yang bisa saya bantu?" Pak Lay natap Eunbi datar.

"Ya ampun itu jidat bapak kenapa?? Kok diplester sih??" Eunbi deketin Pak Lay terus coba buat nyentuh lukanya.

"Et jangan dipegang, tangan kamu sudah terkena kuman" Pak Lay mundur selangkah.

"Pfftt," gue berusaha buat nahan ketawa.

"Saya cuma mau liat luka bapak, sakit gak pak??" - Eunbi.

"Hanya memar dan sudah diobati," Pak Lay ngelirik gue.

"Pusing gak, pak?? Mau saya temenin ke dokter??" - Eunbi.

Crazy Teacher - EXO LayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang