Happy reading^^
⚠ Ada sedikit adegan 17+ nya di bawah gak banyak kok beneran, jadi bijak aja dalam membaca ya^^
Lay POV
"Apa kata dokter?" Mama sama yang lain langsung ngerubungin gue yang baru aja ngurus kamar sama administrasi. Si kembar gue titip ke temen-temen Luna.
"Gagal, ma" gue duduk di kursi tunggu terus ngusak rambut kasar.
"Maksud kamu??" - Mama Park.
"Luna keguguran, ma ini semua karena wanita gak tau diri itu! Dia memang sengaja mau buat Luna kayak gini!"
"Tenang dulu, sekarang gimana keadaan Luna?" Mama ngusap pundak gue.
"Luna kehilangan banyak darah, ma karna kejadian tadi sekarang lagi tranfusi darah. Untungnya stok darah A di rumah sakit ini masih banyak," gue natap mereka satu-satu.
"Sekarang udah sadar kan?" - Bang Chanyeol.
Gue cuma ngegeleng aja sebagai jawaban. Kalo aja gue nurutin permintaan Luna tadi siang buat segera ke sekolah si kembar, mungkin kejadiaannya sekarang gak akan kayak gini.
"Mama sama yang lain pulang aja, biar aku yang jaga di sini kasian Baby Kay cuma sama Hyunjin di rumah kan?"
"Gak papa, ada baby sitternya juga kok" - Kak Wendy.
"Si kembar gimana ma?"
"Mereka habis mandi tadi langsung makan, sekarang lagi tidur kata Jeongin" - Mama Park.
"Syukur deh, mungkin setelah Luna dipindah ke ruang rawat nanti aku mau pulang sebentar ambil baju sama mandi."
"Bareng aja kalo gitu, kita juga mau liat Luna dulu" - Kai.
Ceklek
"Sayang," gue langsung ke ranjangnya Luna terus meluk dia.
"Maaf pasien harus segera dipindah ke ruang rawat inap," - suster.
"Sus, ini kenapa infusnya belum dipasang??"
"Suster kami sedang mengambil stok infus di gudang penyimpanan, maaf permisi" suster tadi dorong ranjang Luna ke ruang rawat.
"Tapi itu-"
"Ayo, kita temani istri kamu dulu" - mama.
💋💋💋
Luna POV
"M-mas," gue liatin Mas Lay yang lagi bengong di samping gue.
"Sayang, kamu udah bangun?? Mau apa?? Minum? Makan? Mas ambilin ya?" - Mas Lay.
"Gak mau, aku kenapa mas?"
"Makan dulu ya, mas suapin" Mas Lay senyum sambil ngambil bubur di atas nakas.
"Kenapa tangan aku diinfus, mas?" Gue liatin tangan yang diinfus.
"Makan dulu nanti mas jelasin," Mas Lay sedikit maksa biar gue mau ngabisin buburnya.
"Mas, kamu kenapa? Kok kayak ada yang ditutup-tutupin gitu? Si kembar gak papa kan?" Gue natap dia.
"Si kembar gak papa, mereka lagi sekolah tadi kata mama dijemput sama Hyunjin" Mas Lay senyum.
"Kandungan aku gak papa kan, mas? Kenapa rasanya enteng mas?"
"...."
"Mas kok diem aja??"
"Maafin mas sayang, mas gak bisa jagain kamu sama bayi yang ada di kandungan kamu" Mas Lay naroh mangkok buburnya terus genggam tangan gue.
"Maksud kamu apa mas?? Kandungan aku baik-baik aja kan?? Mas jawab aku mas!!" Bukannya jawab pertanyaan gue, Mas Lay malah meluk gue.