Happy reading^^
"Hei, Sofia" - Kak Luhan.
"Hai," Sofia senyum tipis ke Kak Luhan terus nyamperin Mas Lay.
"Masih aja gak berubah," - Kak Kris.
"Aku tau kamu pasti dateng ke acara reuni SMA kita, tapi aku gak nyangka kamu datengnya sama dia" Sofia natap gue sinis.
"Jelaslah Lay ngajak Luna, dia kan istrinya" - Kak Tao.
"Padahal aku nunggu kamu di rumah loh," Sofia ngusap jasnya Mas Lay sambil senyum genit.
"Gak usah pegang-pegang, punya gue nih!" Gue tepis tangan Sofia terus gue peluk Mas Lay.
"Aduh aduh posesif banget jadi istri, nanti kabur baru lo nangis" Sofia ketawa.
"Kenapa?? Gak suka?? Sama, gue juga gak suka sama lo!"
"Duh, Sof mending lo cabut deh sana empet gue liat muka lo" - Kak Kris.
"Lo aja sana yang pergi, gue mau nemuin pacar gue!" - Sofia.
"Apa? Pacar? Jangan halu lo!" Kak Tao, Kak Luhan sama Kak Kris ketawa.
"Sembarangan! Siapa yang halu?!" - Sofia.
"Lo lah, selama bertahun-tahun gue temenan sama Lay, gue gak pernah liat dia nembak atau bahkan jalan sama cewe" - Kak Kris.
"Kecuali mama atau neneknya," - Kak Luhan.
"Kamu gak pernah pacaran mas?" Gue natap Mas Lay.
"Gak, kan mas udah pernah bilang waktu itu sama kamu" Mas Lay nyelipin rambut ke belakang telinga gue sambil senyum.
"Nih ya, Lun dari dulu Lay tuh pacarannya sama buku terus nongkrongnya juga di perpus" - Kak Tao.
"Gue takut kalo seumur hidup dia bakal begitu terus, tapi sekarang gue bersyukur dia ketemu sama lo" - Kak Luhan.
"Kalo dia gak pergi sama lo, gue bakal berpikir kalo dia sekarang masih jadi bujang lapuk" Kak Kris ketawa.
"Sembarangan, dulu gue emang gitu tapi kan sekarang gue punya istri cantik, ya kan sayang?" - Mas Lay.
"Iya," gue + Sofia.
"Lo ngapain nyahut? Emang lo istrinya? Deket gak, temen bukan apalagi pacar?" -Kak Kris.
"Oh iya, anak gimana? Udah ada kan?" - Kak Luhan.
"Ada, kembar" - Mas Lay.
"Kembar?? Wah manjur juga ya lo," Kak Luhan ketawa.
Kruukk
"Eh, ada yang laper ya?" - Kak Tao.
"Maaf kak," gue nyengir.
"Iya udah sana bawa bini lo makan, Lay kasian nanti pingsan lagi" - Kak Tao.
"Duluan ya kak," gue senyum.
"Ya ya silakan," - Kak Tao.
💋💋💋
"Mas, kok gak dihabisin sih buburnya? Tadi katanya laper," gue liatin Mas Lay yang lagi duduk selonjoran di sofa.
"Pait mulutnya, gak enak" - Mas Lay.
"Dihabisin dong mas, aku suapin ya?" Gue nidurin Axel di kasur kecilnya.
"Gak ah sayang," Mas Lay mau nyamperin si kembar tapi langsung gue tahan.
"Kamu masih demam, jangan deket-deket si kembar dulu mas."
"Iya udah deket kamu aja," Mas Lay langsung meluk gue.
"Ya ampun, kayak punya tiga bayi tau gak" gue ketawa.