Happy reading^^
"Eh istrinya kenapa? Kasih kursi dulu, saya jagain kamu ambil minum anget ya" - Bu Amel.
"Anak saya kenapa??" - Mama.
"Gak papa, ma cuma pusing aja sedikit" gue duduk di kursi yang diambilin Bu Amel.
"Pusing?? Udah makan belum kamu??" - Mama.
"Gak mau, ma kenyang."
"Minum dulu sayang," Mas Lay ngasih gue teh anget.
"Makasih mas," gue minum tehnya sampe habis.
"Udah enakan?" Mas Lay jongkok di depan gue.
"Belum, aku kok-hoek!" Gue lari ke wastafel di bawah tangga.
Lay POV
"Loh, ma itu kenapa??" Gue langsung naruh gelasnya terus lari ke Luna.
"Hoek!" - Luna.
"Masuk angin ya kamu? Mas ambilin minyak angin dulu ya, kamu tunggu sini."
"Gak usah, mas aku cuma mau duduk" Luna pegangan di pinggir wastafel. Bibirnya pucat banget.
"Ke dokter ya? Pucat banget kamu tuh, mas ambil kunci mobil dulu."
"Gak usah, aku mau duduk" Luna nahan tangan gue.
"Iya udah ayo," gue bawa Luna ke karpet terus gue duduk. Gue senderin dia di pundak biar bisa merem.
"Makan ya? Mama ambilin," - mama.
"Daritadi ditawarin makan gak mau ma maunya ngemil terus, itu juga cuma pengennya kue bolu terus."
"Luna sayang, kamu mau makan apa sekarang?" - Mama Park.
"Mau kerang ijo, mama masak gak?" - Luna.
"Kerang ijo? Tadi masak, coba mama liat dulu ya" mama ke dapur.
"Gimana? Luna gak papa kan?" - Mama.
"Gak papa, tadi habis muntah terus kepengen makan kerang ijo katanya."
Ctak!
"Loh kok aku dipukul, ma??" Gue ngusap jidat gue yang barusan dipukul mama pake sumpit.
"Kamu nih suami gak peka, coba liat istrinya gemukan gak? Kapan terakhir dia datang bulan?" - Mama.
"Sebulan yang lalu, ma harusnya sih minggu kemaren udah dateng bulan tapi ini udah lewat dua minggu belum dateng juga" - Luna.
"Nih pake," mama ngasih testpack ke Luna.
"Buat apa, ma?" - Luna.
"Udah buruan pake, mama gak sabar mau liat hasilnya" - mama.
"Iya, ma" - Luna.
"Hati-hati, bisa gak?"
"Bisa mas, tunggu sini aja" Luna masuk kamar mandi. Lima menit kemudian dia keluar sambil nangis gitu.
"Loh kok nangis?? Ma, ini kenapa dia nangis?? Mama sih kasih alat begituan ke dia," gue langsung peluk Luna.
"Jangan marah-marah, coba tanya dulu ke istri kamu apa alasannya?" Mama senyum.
"Aku," Luna nunduk sambil ngasih testpacknya ke gue.
"Aku apa?? Jangan bikin aku-" gue diem natap testpack itu terus natap Luna.
"Coba marah kalo bisa," mama natap gue sambil senyum.
"Kamu? Aku? Ini beneran?? Jangan bercanda ah," gue ketawa tapi air mata gue jatoh perlahan.