Papa dan Mantan

105 8 0
                                    

Happy reading^^




"Oh Jaemin sudah datang, ayo duduk nak" - papa.

"Maksud papa apa ngundang Jaemin ke sini??"

"Gak maksud apa-apa papa cuma mau makan malam sama dia aja, ayo dong semua duduk nanti keburu dingin makanannya" - papa.

"Kalo papa mau makan malam sama Jaemin, bisa kan makan di luar? Di sini ada suami aku, pa tolong hargain keberadaan dia!"

"Suami kamu gak keberatan," - papa.

"Mas Lay memang diam pa, tapi sebenarnya dia itu-"

"Udah makan aja, gak usah kebanyakan bacot" - Bang Chanyeol.

"Gue gak mau makan, bang! Gue mau nyuapin si kembar aja," gue tidurin Elen sama Axel di stroler terus gue suapin.

"Sayang makan ya? Mas suapin sekalian," Mas Lay nyuapin gue sambil makan.

"Jaemin, ayo dong kamu suapin Luna juga" - papa.

"I-iya om, saya-"

Brak!

"Maaf om, tanpa mengurangi rasa hormat saya meminta om untuk keluar dari rumah saya" Mas Lay gebrak meja terus berdiri.

"Kamu mengusir saya? Benar-benar menantu yang tidak ada akhlak sama sekali," - papa.

"Silakan keluar dari rumah saya om, saya tidak terima jika om terus-terusan menyudutkan saya dan Luna" - Mas Lay.

"Kamu-" - papa.

"Saya punya hak di rumah ini om, silakan keluar atau saya panggilkan security untuk membantu om keluar dari rumah ini" - Mas Lay.

"Kamu menantang saya?!" - Papa.

"Ya, saya menantang om demi mempertahankan cinta dan rumah tangga saya dengan Luna" - Mas Lay.

"Baik, kamu lihat saja nanti akibatnya! Ayo Jaemin, kita pergi dari sini" papa ngebantin sendoknya terus keluar.

"Mama gak boleh tau soal ini," - Bang Chanyeol.

"Kamu gak papa kan mas?"

"Gak papa sayang, kamu tenang aja selama ada aku, baik papa maupun Jaemin gak akan bisa nyentuh kamu sedikit pun" Mas Lay ngusap tangan gue.

"Makasih ya mas," gue senyum.

"Sama-sama sayang, ayo makan lagi" Mas Lay senyum.

💋💋💋

"Sayang, liat kaos putih mas gak??" - Mas Lay.

"Di lemari mas, semua aku lipet rapi di situ!" Gue teriak dari ruang tengah sambil nyuapin si kembar.

"Gak ada sayang!" - Mas Lay.

"Aduh mas cari dulu yang bener, semua aku lipet di situ!"

"Oh iya ada, maaf ya sayang" Mas Lay ketawa dari kamar.

"Liat tuh papa kalian, masa nyari kaos aja harus teriak-teriak dulu?" Gue ketawa.

"Ngetawain mas ya?" Mas Lay meluk gue dari samping.

"E-eh, dari kapan kamu di situ mas?"

"Dari kamu ketawa tadi, udah habis makannya si kembar?" - Mas Lay.

"Tinggal sedikit mas," gue senyum.

"Sayang," - Mas Lay.

"Hm?"

"Besok acara reunian mas," - Mas Lay.

"Harusnya mas seneng dong bisa ketemu temen-temen, kok begitu mukanya?" Gue naruh mangkoknya di meja terus genggam tangan dia.

"Ya mas cuma khawatir sayang, di sana pasti ada Sofia" - Mas Lay.

"Mas kenapa khawatir? Kan aku ikut nemenin mas, kita bawa si kembar juga buat nunjukin kalo kamu udah nikah dan punya dua anak" gue senyum.

"Makasih ya sayang," Mas Lay ngusap pipi gue.

"Makasih buat?"

"Ya makasih udah jadi penyemangat buat aku, kalo gak ada kamu mungkin aku gak akan datang ke acara reuni itu" Mas Lay senyum.

"Sama-sama mas, ini mas mau berangkat sekarang?"

"Sebentar lagi, tunggu si kembar selesia makan" - Mas Lay.

"Udah selesai kok, sebentar ya mas" gue ke dapur nyuci mangkok si kembar.

Gue ke kamar, mandi, siap-siap sama ganti baju. Gue juga nyiapin baju buat si kembar sampe nanti sore. Oh iya, hari ini gue udah bisa masuk kuliah jadi si kembar gue titipin ke mama sampe gue pulang nanti.

Habis itu kita ke rumah mama buat nitipin si kembar. Terus kita berangkat ke kampus. Hari ini gue sama Mas Lay sama-sama ada kelas siang. Kita baru pulang jam 3 sore dan selalu janjian ketemu di kantin, kayak sekarang.

"Mas," gue lambaiin tangan ke Mas Lay yang baru aja masuk kantin sama temennya.

"Kita pamit ya, udah ditunggu di depan" Lisa sama Rose ngambil tasnya terus cabut.

"Makasih ya!"

"Yo!" - Lisa + Rose.

"Udah daritadi ya?" Mas Lay nyium kening gue seperti biasa.

"Hargain jomblo dong, main cium-cium aja" - Bang Kyuhyun.

"Maaf, iya udah kita duluan ya mau jemput anak dulu di rumah mertua" Mas Lay ngambil tas gue.

"Yo Lun, salam buat nyokap" - Bang Kyuhyun.

"Iya bang, kita duluan ya" gue senyum.

Gue sama Mas Lay pulang ke rumah mama dulu. Untung aja jalanan belum terlalu macet jadi kita bisa cepet sampe. Begitu sampe, gue langsung disambut pemandangan yang gak gue duga.

Ya, ada papa di situ. Ada mama, Bang Sehun, sama Bang Kai juga. Si kembar tidur di kasur kecilnya. Seperti biasa, mereka udah mandi. Gue sama Mas Lay ke kamar dulu buat mandi sama ganti baju, baru gabung sama mereka di ruang tengah.

"Elen sama Axel udah makan, ma?" Gue cium tangan mama, Bang Sehun sama Bang Kai.

"Udah tadi mama suapin habis banyak loh, bahkan Axel yang biasanya susah makan malah habis tadi di suapin sama Kai" mama senyum.

"Oh ya?? Wah hebat gantengnya mama sama papa, makasih ya ma,bang" gue senyum.

"Sama-sama," - mama.

"Sini sayang, kangen gak sama mama? Hm?" Gue gendong Axel sambil gue cium-cium pipinya.

"Ma ma ma," -Axel.

"Iya sayang, tuh papa baru selesai mandi" gue nunjuk Mas Lay yang baru aja turun dari kamar.

"Jagoan papa, ma" Mas Lay cium tangan mama terus duduk sambil gendong Axel.

"Cantiknya mama juga pinter ya, sama siapa seharian ini? Hm? Sama oma ya, sama om juga?" Gue gendong Elen sambil gue cium-cium pipinya.

"Ma ma ma," - Elen.

"Iya sayang, kangen gak sama mama? Aduh gemesin ya dua-duanya," gue senyum sambil liatin Elen sama Axel.

"Axel sama Elen kangen papa gak? Kangen ya?" - Mas Lay.

"Yang seperti ini masih mau kamu pisahin mas? Tega kamu!" - Mama.

"Papa kan dari dulu emang egois, ma gak pernah mikirin kebahagian mama sama anak-anaknya" - Bang Sehun.

"Yang papa tau cuma uang dan tahta," - Bang Kai.

"Aku cuma mau Luna bahagia," - papa.

"Luna bahagia kok, pa punya Mas Lay" gue senyum.

"Tapi kamu akan jauh lebih bahagia kalo sama Jaemin," - papa.

"Itu menurut papa, lagipula kenapa papa kekeuh banget aku nikah sama Jaemin? Apa karena keluarga Jaemin itu kaya raya? Biar papa bisa dapet warisannya kalo sampe aku bisa nikah sama dia kan? Itu gak akan pernah terjadi karena aku udah bahagia sama pilihan aku sendiri, pa" gue genggam tangan Mas Lay.

"Jaga ucapan kamu!" - Papa.

Brak!





To be continue.....

Crazy Teacher - EXO LayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang