PART 20

99 32 1
                                    

"Apapun kekuranganmu dan temanmu, cobalah untuk saling mengerti satu sama lain, dan janganlah coba untuk saling menyakiti"
.................

Sudah beberapa menit Kyra berjalan menyusuri koridor sekolah ini, ia terus saja memandangi bangunan sekolah dan orang-orang yang berlalu lalang disekitarnya. Tanpa tujuan akan kemana dan akan melakukan apa.

Hingga tiba-tiba, tanpa sengaja seseorang telah mebraknya dari arah samping, sehingga membuatnya hampir saja terjatuh.

Kyra pun menoleh ke arah orang itu, tapi kelihatannya ia sangat terburu-buru. Hingga ia pergi berlalu begitu saja, tanpa meminta maaf ataupun menoleh ke arah Kyra.

"Apakah ini kebiasaan mereka? Suka menabrak orang lain tanpa meminta maaf, huh!" Gerutu Kyra dalam hati, kesal

Saat Kyra akan melangkahkan kakinya, tanpa sengaja ia merasa kakinya telah menginjak sesuatu.

"Apa ini?" Pikir Kyra

Ia pun mengarahkan pandangannya ke arah benda yang telah diijak olehnya.
"Gelang? Gelang siapa ini? Apa ini punya cewek tadi yah?" Ucap Kyra, sembari mengambil gelang itu dan menaruhnya dalam gengaman tangannya.

Kyra pun langsung mencari sosok gadis yang menabraknya tadi, tapi ia tidak menemukan keberadaan orang itu. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk membawa gelang itu bersamanya dan akan mengembalikannya, jika ia telah bertemu dengan sosok sang pemilik gelang berwarna putih itu.

❄❄💮❄❄

"Eh Mbak Win hehe, makin cantik aja sih" Goda Bayu.

"Hmph...Mas Bayu mah, bisanya godain mbak aja, bayar dong utangnya, masa Mas Guntur yang bayarin utangnya Mas Bayu" Ucap wanita paru baya tersebut cemberut

"Haduh...mbak, jangan kan ke mbak Win, utang Bayu ke saya aja belum di bayar-bayar mbak!" Ucap Agung.

"Aduh Mbak, lain kali jangan dibolehin si Bayu nih ngutang lagi mbak, dia mah susah bayarnya" Celetuk Putra, sehingga membuat si empu yang dibicarakan pun melotot sadis ke arahnya.

"Hehehe, jangan di dengerin atuh mbak mulutnya si Putra, dia mah emang suka nyerocos gak jelas gitu, Bayu masih boleh ngutangkan mbak" Ucap Bayu cengingisan, sambil merangkul pundak Putra, mengisyaratkan untuk si empu diam saja.

"Huh...iya udah, Mas Bayu boleh ngutang lagi ditempatnya mbak. Tapi awas, kalo utangnya belum di bayar, Mas Bayu gak boleh ngutang disini lagi!"

"Sip Mbak, tenang aja pasti Bayu bayar kok" Ucap Bayu santai.

"Yakin bakalan lo bayar Bay?" Celetuk Guntur, yang baru saja tiba di kantin bersama dengan Fino.

"Eem...setahu gue, kemarin kalo gak salah, utang lo kan di bayarin sama Guntur?" Timpal Fino cengigisan, menjahili si tukang ngutang, Bayu.

Iya Bayu. Bayu adalah salah satu orang yang terkenal, karena sering ngutang di sekolah, tidak hanya di kantin sekokah saja, tapi terkadang ia sering sekali mengutang pada teman-teman sekelasnya, keempat sahabatnya, tempat fotocopy samping sekolah, dan tak luput tukang bersih-bersih sekolah pun menjadi sasarannya.

Ngutang sudah seperti hobi baginya, jadi jangan heran cowok bewajah oval dan berperawakan tampan ini terkenal akan utang dan ketampanannya disekolah, bukan karena kepintaran dan keahlianya.

WISH STONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang