PART 37

38 15 0
                                    

"Berusaha lah terus, jika memang kau merasa gagal, namun janganlah meninggi jikalau kau telah berhasil."
..........................

Sudah 2 jam, mata pelajaran sejarah itu, sedari tadi mengisi kelas Kyra, dengan semua materi-materinya. Kini, mata pelajaran itu telah tergantikan oleh mata pelajaran lain.

Mata pelajaran, yang membuat seluruh anak kelas 12 IPA A kini menjadi sibuk. Mereka sibuk mengganti seragam putih abu-abu yang sedang mereka kenakan dengan kaos olahraga.

Tidak butuh waktu lama untuk Kyra dan Revina mengganti seragam mereka. Kedua siswi kelas 12 itu telah selesai, sejak sua menit yang lalu. Dan kini, mereka berdua tengah beranjak pergi, menuju ke arah lapangan sekolah.

"Ky, pas diruang ganti tadi. Gue denger dari anak-anak, mereka pada bilang. Katanya, sebelum gue duduk sama lo, lo udah duduk sama orang lain, siapa?" tanya Revina, saat langkah mereka berdua berhenti di pinggir lapangan.

"Owh itu. Iya, dulu sih pernah ada yang duduk sebangku sama Kyra, tapi gak lama." Jelasnya "Kalo, soal namanya Kyra gak tau. Tapi, kalo gak salah. Kyra pernah denger, waktu itu dia pernah dipanggil guru buat maju kedepan, namanya itu hum ... anu, Arga!" lanjut Kyra, mengingat-ingat.

"Kyra-Kyra, lo gak nanya gitu, siapa namanya?" Tanya Revina, menggeleng-geleng kan kepalanya heran.

"Udah pernah, tapi gak di respons, malah dicuekin gitu aja!" cibir Kyra yang geram, saat mengingat kembali. Bagaimana saat pertama kali ia betemu dengan Arga dan mengajaknya berkenalan.

"Sekarang kan lu duduknya ama gue, jadi tenang aja, gak bakalan gue cuekin kok!" tukas Revina.

Prittt! Prittt! Prittt!

Percakapan mereka pun terhenti, tatkala mendengar suara panjang, dari peluit yang ditiup oleh sang guru olahraga, Pak Heri namanya. Pria bertubuh tinggi, dengan kumis tipis, dan rambut yang tampak sebagian mulai memutih, menambah kesan tegas dan berwibawa darinya.

Semua anak yang tengah berada dipinggir lapangan itu pun segera berlarian menuju ketengah lapangan. Mereka semua berbaris rapi, mengikuti arahan yang diberikan oleh Pak Heri.

"Selamat pagi Anak-anak!" sapa Pak Heri ramah, kepada seluruh siswa yang ada dilapangan itu.

"Pagi, Pak!" jawab seluruh anak kompak.

"Baik Anak-anak ku sekalian. Bapak akan menginformasikan bahwa Pak Edo, selaku guru olahraga kelas 12 IPA C, hari sedang berhalangan hadir. Oleh karena itu, hari ini bapak memegang dua kelas sekaligus, kelas 12 IPA A dan kelas 12 IPA C !" tukas guru tersebut.

Kyra merasa tidak asing dengan kelas tersebut, ia pun melirik kesamping untuk memastikannya. Dan benar saja dugaannya, kelas itu adalah kelasnya Alfino. Kyra sempat melihat dengan jelas rahang tegas milik laki-laki itu dari arah samping. Wajahnya yang tampan, berpadu dengan sinar mentari pagi yang mengenai wajahnya, membuat lelaki itu terlihat lebih tampan.

"Biar menghemat waktu, maka olahraga hari ini kita akan melakukan lari etafet. Kelompok yang kalah akan diberi hukuman. Dan hukumannya adalah kaliam akan Bapak suruh untuk membersihkan seluruh area di sekolah ini, sampai bersih. Hingga tidak ada satupun sampah, atau daun yang jatuh!" ujar Pak Heri, tegas.

"Yah Pak, kok lari estafet sih!" celetuk Putra.

"Kamu, yang protes barusan. Mau bapak suruh kamu bersiin seluruh area sekolah ini sendirian?" tanya Pak Heri.

"Busett Pak, enggak usah repot-repot pak, saya lari estafet aja kalo gitu. Suruh aja nih Guntur, nih Pak orangnya!" tunjuk Putra, membuat orang yang menjadi sasaran kejailan Putra itu pun melotot.

"Ogah!" tolaknya.

"Setiap kelompok akan bapak bagi menjadi 4 pemain, tiap pemain akan bapak acak dari masing-masing kelas!" jelas Pak Heri, sambil melihat daftar absen yang dia bawa. "kelompok pertama berisikan Angel IPA C, Rifki IPA A, Yoga IPA A, dan Feri IPA C. Kelompok kedua berisikan Revina IPA A, Dodi IPA A, Serra IPA C, dan Guntur IPA A!" ucap Pak Heri, membuat raut wajah Kyra berubah menjadi masam seketika.

"Yah ... Ky, gue gak se-kelompok sama lo!" ujar Revina yang juga ingin, agar dirinya satu kelompok dengan Kyra.

Pak Heri pun masih melanjutkan pembagian kelompok itu, sampai tibalah nama Kyra disebut.
"Dan kelompok yang terkahir, berisikan Alfino IPA C, Riko IPA C, Diva IPA A, dan Kyra IPA A!" tukas guru itu, membuat Kyra langsung tersentak kaget.

"A-apa? aku sekelompok sama Diva? yang bener aja deh, masa sama dia" gerutu Kyra sebal. Sembari melirik ke arah dimana Diva dan geng nya berbaris. Terlihat, mereka bertiga tengah membicarakan sesuatu. Hingga sesaat kemudian mereka pun mengentikan percakapan diantara mereka, dan berbalik menatap Kyra dengan tatapan sinis.

Hai Reader's...!
Dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote biar mimin tambah semangat ngelanjutin part selanjutnya 🔆
Votenya gratis kok jadi, angan pelit-pelit yah
Klo ada yang typo komen atau DM yah ! biar nanti mimin author perbaiki, jangan sungkan gpp kok 😇
See you...gais, selamat baca part selanjutnyanya 😊

WISH STONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang