PART 1

346 106 47
                                    

"Jika aku punya kuasa akan hidupku, akan ku ubah semua hal yang aku inginkan menjadi nyata."
..........

Jarum jam telah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Terlihat mentari sudah menampakkan sinarnya dari ufuk timur, dilengkapi dengan suara bising kendaraan yang berlalu lalang serta orang-orang yang tengah sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.

Namun berbeda dengan gadis yang satu ini, saking nyenyak tidur, sehabis bergadang semalaman, ia sama sekali tidak merasa terganggu akan segala keributan yang sedang terjadi diluar sana. Gadis ini masih asik bergeliatan diatas kasur, ditemani oleh mimpi indahnya. Hingga pada akhirnya, suara ketukkan pintu lah yang mampu membangunkan si gadis tukang tidur.

"Non Kyra, bangun! Nanti terlambat!"pekik seseorang dari balik pintu.

Reflexs gadis itu langsung mengucek pelan kedua matanya, kantuk seakan enggan meninggalkan sang gadis bertubuh mungil dan berwajah oval itu, membuatnya hanya bisa membalas panggilan itu dengan berteriak.

"Huwoaah ... emang ini jam berapa sih bi? masih pagi tau bi!" ujarnya.

"Setengah tujuh non!" balas bibi yang masih berdiri mematung di tempat, menunggu gadis itu agar segera bagun.

"Hmm ... ya, bentar lagi bi!" gumam gadis itu, sembari menarik kembali selimutnya "HAH APA? SETENGAH TUJUH?!" pekiknya.

Saking kagetnya ia, sampai tidak sadar, bahwa lebar kasurnya telah habis. Akibatnya, tubuh mungil gadis itu langsung jatuh terjerembab, ke atas lantai keramik yang beralaskan karpet biru muda.

"Aaaww ... sakiiit!"ringisnya menahan rasa sakit.

"Ada apa Non? Non Kyra baik-baik aja kan?" tanya Bi Sri, seorang asisten rumah tangga yang kaget, tatkala mendengar suara gaduh dari dalam kamar.

"Kyra gapapa bi, tadi cuman jatoh dikit aja gak sampe lecet atau memar juga kok!" serunya.

"Hati-hati atuh Non, ya udah kalo gitu, bibi tinggal kedapur dulu ya, Non!" pamit bibi.

"Iya bi!" jawab seorang gadis yang bernama Kyra itu.

Dengan malasnya, Kyra pun mulai bangkit dan meraih jam beker, yang berada tepat di atasnya.
"Ckk ... pantes aja jam bekernya gak bunyi, ternyata dirubah Awi.” gumamnya kesal, sambil meletakkan kembali jam beker itu ke atas lemari kecil, yang berada tepat didepannya “Mana nih HP baterainya habis lagi, lupa ku cas tadi malem!" helanya, sembari mencolokkan charger ke stopkontak. Usai melakukannya ia pun segera bangkit, dan bergegas untuk mandi.

Setelah selesai dengan semua ritual mandinya, Kyra segera mengenakan seragam sekolah baru miliknya. Tak butuh waktu lama untuknya bersiap-siap, kini seragam putih abu-abu itu telah membalut rapi tubuhnya.

Merasa semua yang ia kenakan sudah lengkap dan rapi, Kyra langsung menuju kedapur, menurunin satu persatu anak tangga dan mendapati meja makan telah sepi semua kursi pun telah kosong, tak berpenghuni.

"Yang lain kemana? udah pada berangkat ya bi?" tanyanya kepada Bi Sri yang tengah sibuk mencuci piring di wastafel belakang.

"Iya Non!" seru bibi.

"Awi tadi berangkat sama Mang Jaka ya bi?" tanya Kyra.

“Bukan Non, sama cowok. Baru lagi deh kayaknya, soalnya bibi belum pernah liat itu cowok, rambutnya agak gondrong gitu.” jelas bibi, usai mencuci piring.!" jawab bibi.

"Mama tau?"

"Enggak Non, tadi nyonya berangkat duluan, baru abis itu Non Awi nyusul, bilangnya ke nyonya sih berangkat sama Lita temennya."

"Mama ada meeting sama klien ya bi?" lanjut Kyra yang sejak tadi terus saja bertanya pada sang asisten rumah tangga tersebut.

"Iya Non ... tadi Nyonya udah bangunin Non tapi, Non nya gak bangun-bangun!" jelas bibi "Non Awi buat ulah lagi ya?" tanya bibi kepada Kyra.

"Ya, begitulah bi!" jawab Kyra malas.

Kyra langsung menggeret sebuah kursi untuk didudukinya, setelah merasa nyaman ia lalu merogoh sakunya, dibuka lah handphone miliknya.

Terlihat jelas pada layar utama headphonenya tersebut, bahwa ada 10 notifikasi pesan yang telah dikirim oleh mama untuk dirinya.
Kyra tau, ketika ia belum bangun, pasti mama akan selalu menerornya, untuk membuatnya bangun.

"Selainya tambah lagi non?" tanya Bi Sri, yang tengah menyiapkan sarapan untuknya.

"Udah cukup bi!" jawabnya, dengan tangan yang masih sibuk mengotak-atik headphone, membalas semua pesan dari mamanya.

"Ini non sarapannya" ujar bibi, menyondorkan dua potong roti dengan selai kacang didalamnya.

"Makasih bi." ucap Kyra, sambil memasukkan ponselnya kedalam tas.

Kyra pun menerima sarapan yang diberikan Bi Sri dan menyantapnya dengan lahap, ditemani oleh Bi Sri, yang tengah sibuk menyiapkan bekal untuknya.

"Nah ... yang ini buat bekal non Kyra disekolah!" ujar Bi Sri, menutup kotak makan tersebut dan memberikannya kepada Kyra.

"Makasih bi!" balas Kyra singkat.

Usai sarapan, Kyra segera berangkat kesekolah, tak lupa sebelum pergi, ia pun berpamitan telebih dahulu kepada Bibi.

"Ya udah bi, Kyra berangkat dulu ya!" pamitnya pada bibi.

"Eh ... iya Non tadi nyonya bilang, kalo Non kyra hari ini dianter sama sopir aja!" kata bibi mengingat-ingat.

"Iya bi, mama udah ngirim pesan di HP Kyra kok, makasih juga udah disampein, Assalammualaikum Bi!" salamnya.

"Waalaikumsalam" jawab bibi singkat.

Kyra pun bergegas keluar, mengenakan sepatu dan menemui Mang Jaka, sopir pribadi keluarganya. Yang ternyata, telah standbay sedari tadi, menunggu sang majikan kecilnya, Kyra.

"Eh ... Non biar saya bukaiin pintunya." tukas Mang Jaka.

"Eh ... gak usah Mang, terimakasih, Kyra bisa sendiri kok!" Seru Kyra sopan, kepada orang yang lebih tua darinya. Kyra pun masuk kedalam mobil, diikuti oleh Mang Jaka masuk dari pintu depan.

Jalanan pada pagi itu sangat padat dan ramai, bahkan tak disangka, di sebrang jalan sana sedang terjadi kemacetan, membuat mobil yang dikendari Kyra harus putar balik.

"Mang kita cari jalan yang lain aja!" pinta Kyra yang mulai gelisa.

"Tapi Non jalan yang satunya itu jelek, banyak lobangnya!"

"Gapapa Mang dari pada kita lewat sini Kyra bakalan telat!"

"Ya udah atuh Non, kita puter balik aja!" ujar Mang Jaka, setuju.

Sedari tadi, Kyra tengah sibuk memperhatikan jam tangannya, terlihat bahwa jam telah menujukan pukul 07.00 WIB.

"Duh gawat udah jam 7, mang masih jauh lagi kah?!" tanyanya yang mulai panik.

"Entar lagi nyampe Non!" balas Mang Jaka singkat.

"Duh, cepetan ya Mang!"

"Baik non!"

Hai Reader's !!!
Ini adalah cerita pertama aku gimana kalian suka?
Maaf ya kalo masih typo, maklum masih pemula
Pokoknya kalian jangan lupa vote yah
Vote yang banyak yah, biar aku tambah semangat ngelanjutin ceritanya!
Oke segini dulu yah infonya
Selamat membaca part selanjutnya Semoga kalian semua suka dengan ceritaku, Aamiin.

WISH STONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang