“Aku memperhatikan dan memahami semuanya hanya saja, saat ini aku sedang mencoba bersikap seolah-olah tidak perduli”
........Hari ini seperti biasa, Kyra tengah menunggu sebuah angkot yang biasa lewat di depan rumahnya. Ia telah menunggu dengan cukup lama, hingga kedua lututnya mulai terasa pegal, karena terlalu telah lelah berdiri.
Dan alangkah senangnya Kyra, saat mendapati kedua bola matanya tengah menangkap sesosok bayangan angkot umum dari ujung jalan, yang sedang melaju ke arahnya.
Tak butuh waktu lama untuk angkot tersebut sampai ketitik dimana Kyra berdiri saat ini, Kyra lalu menaiki angkot tersebut, sampai tibalah ia di depan gerbang sekolah. Kyra pun turun dari angkot tersebut dan tak lupa, ia juga memberikan selembar uang kepada sang supir angkot.
"Nih, Mang!" ujar Kyra, menyondorkan selembar uang berwarna biru dari sakunya.
Sang supir angkot pun menerima uang itu, tangannya langsung meraba tas kecil yang menggantung didadanya dan mengeluarkan beberapa lembar uang pecah sebagai kembaliannya.
"Ini Neng, kembaliannya,"supir dari dalam angkotnya.
"Ambil aja Mang kembaliannya!"
"Wah beneran nih Neng? terima kasih banyak yah Neng!" ucap sang supir angkot kegirangan, mendapati nominal uang yang lumayan banyak dari Kyra.
Seperginya angkot tersebut, Kyra lalu melangkahkan kakinya, memasuki halaman sekolah yang memang terbilang sangat luas itu. Ia berjalan dengan santai, hingga tiba-tiba saja para siswa maupun siswi langsung berhamburan menuju ke suatu tempat, yang kini menjadi tujuan mereka melangkah.
Kyra yang penasaran pun mengikuti arah langkah kaki mereka, melihat ada apakah gerangan keributan tersebut. Langkahnya pun terhenti, tatkala melihat sebuah kerumunan berbentuk lingkaran yang sedang memenuhi koridor sekolah bagian pojok.
Kyra sempat menangkap siluet tubuh cowok yang familiar dalam ingatannya. Yah, siapa lagi kalau bukan Alfino, sosok laki-laki yang setiap hari, bahkan setiap menit selalu saja bertemu dengannya disekolah.
Sangat ricuh dan kacau, itulah kondisi koridor sekolah saat ini, dikarenakan kedua orang laki-laki itu sedang saling adu jotos, menunjukkan kekuatan dan kebolehan diri masing-masing.
Kyra sangat muak jika harus menyaksikan perkelahian yang tidak ada gunanya ini, mereka itu hanya saling menyakiti diri masing-masing, tanpa memperoleh keuntungan dan kebaikan apapun.
Kyra pun buru-buru meninggalkan tempat itu secepatnya, dan kebetulan sekali, baru saja hendak menjauh dari keramaian tersebut, seorang guru pun datang, berdampingan dengan seorang murid yang menjadi pemandu arah kepadanya.
Kyra sungguh tenang, saat melihat guru tersebut membubarkan kerumunan, serta menghentikan perkelahian diantara kedua siswa tersebut, terbesit rasa kecewa dihati Kyra, tatakala melihat kelakuan Fino barusan.
Kyra masuk kedalam kelasnya, diikuti oleh para teman sekelasnya yang baru saja datang, sehabis menyaksikan perkelahian Fino barusan.
Tanpa babibu lagi Kyra pun langsung duduk manis diatas kursinya, namun tak sengaja ia sempat mendegar percakapan beberapa cewek yang ada disebelahnya, membicarakan hal seputar Fino.
"Sumpah, si Fino tadi ganteng banget, njirr!"
"Iya ... damagenya aduh gak ngotak!"
"Keren banget sumpah, udah kayak pangeran-pangeran dinegeri dongeng!"
"Duh ... siapa coba yang gak kagum sama kegantengannya Fino, Gue kalo dapet cowok kaya gitu sih mending gue sayang-sayang, langkah soalnya!"
"Iya-iya gue juga, udah ganteng, ketua geng, tajir melintir lagi, nikmat mana yang mau didustakan coba, astagaa!"
"Eh ... denger-denger si Fino jomblo tuh, siapa tau aja dia mau sama Lo!"
"Aamiin, kalo gitu abis pulang sekolah gue mau ke salon ah, biar gue makin cantik, terus Fino suka deh sama gue"
"Pasti dong gue juga, gak dapet Fino, boleh jugalah temen-temennya, lumayan pada cakep-cakep!"
Begitulah isi percakapan teman-temannya, mereka tengah sibuk mengagumi ketampanan seorang Alfino Caustin Aldivaro, sosok laki-laki, yang menjadi sorotan atau most wanted disekolahnya ini.
Karena malas, mendegarkan pembicaraan mereka yang terus saja membahas tentang Fino, seperti tiada habisnya. Kyra pun, mengeluarkan satu per satu buku pelajaran yang akan dia pelajari hari ini.
Kyra pun baru tersadar akan sesuatu, bahwa sedari tadi dirinya sama sekali tidak mendapati kehadiran sang teman sebangku. Barang-barang miliknya, yang biasa di taruh pada kursi dan laci mejanya pun tidak ada sama sekali.
Kyra pun berfikir sejenak "apakah dia tidak masuk hari ini ya?", mungkin saja toh fikirnya.
Tak lama, sesosok gadis pun masuk kedalam kelas, membuat seisi kelas bertanya-tanya, siapakah dia. Kyra pun membelalakkan matanya kaget, tidak mungkin dia!Hai Reader's !
Bertemu lagi dengan Gue mimin
Gimana kalian suka dengan ceritanya?
Kalo kalian suka, jangan lupa spam vote karena tiap vote dali kalian berharga buatku ✨
Dan jangan lupa komen yah, kalo misalkan ada kata-kata mimin yang terbelit-belit atau ada yang salah, gpp kok jangan sungkan, Terimakasih😉
Kalo ada yang typo komen yah atau dm biar nanti mimin perbaiki
See you...gais 👋
Selamat baca part selanjutnyanya 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
WISH STONE
Fiksi RemajaTidak semua hal yang terjadi sesuai dengan kehendakmu, begitu pula dengan takdir. Bagaimana rasanya, ketika orang yang sangat kamu sayangi justru menyakitimu bahkan memperlakukanmu dengan begitu hina. Membencimu, menyiksamu, bahkan tak segan ingin m...