PART 5

160 79 16
                                    

"Bahagiaku itu sederhana, asal aku bisa selalu tersenyum."
........


Kringgg....! Kringgg....! Kringgg....!

Dering bel pertanda pulang sekolah pun berbunyi. Hari ini semua murid di pulangkan lebih awal, karena para guru akan mengadakan sebuah rapat penting.

Sorak-sorak gembira pun terdengar, semua murid sangat bersemangat menantikan moment seperti ini, yang bisa mereka gunakan, sekedar untuk mengobrol di cafe, jalan-jalan, berbelanja atau pun nongkrong-nongrong di warung nasi depan sekolahnya.

Berbeda dengan Kyra, sepulangnya dia dari sekolah, ia tidak ingin pergi kemana pun.
Dia akan segera pulang kerumah, karena baginya tempat yang paling enak untuk melepas penat hanyalah pulau kapuk miliknya.

Saat semua siswa telah berhamburan keluar kelas, kini hanya tersisa 4 orang siswa yang masih sibuk di dalam kelas.
Hanya ada Kyra dan 3 siswi perempuan, yang tengah asik mengobrol di kursi paling depan, saat tengah asik memasukkan barang-barangnya kedalam tas, tiga siswi perempuan tadi kini menghampirinya, salah satu dari mereka menggebrak keras mejanya.

BRAAKK !!!

Sontak suara keras gebrakan meja tersebut membuat kyra terpelonjat kaget.

Seorang gadis berwajah oval dengan rambut bergelombangnya berdiri tepat di hadapan Kyra, dengan kedua teman yang berada di kanan dan kirinya.

"Eh ... lu murid baru, gak usah sok cantik deh lu!" ujar gadis berwajah oval tersebut.

"Iya ... jadi murid baru aja belagu lu!" teman disebelah kanannya yang memiliki rambut lurus dengan bando pinknya ikut berbicara.

Tak mau ketinggalan gadis yang berada di kiri, dengan memakai gelang di kedua tangannya juga ikut menimpali "Gue sikat juga lu!"

"Maaf ... aku ada salah apa yah sama kalian?"

"Dih ... pake nanya!" kata salah satu dari mereka diikuti gelak tawa menghina teman-temannya.

"Gak usah sok polos deh lu!"

"Sok cantik didepan semua cowok!"

"Kalo mau tebar pesona jangan disini, paham lo!"

Kyra yang tidak mau ambil pusing akan hal itupun hanya bisa diam membisu, ia tengah sibuk merapikan seluruh alat tulisnya, hingga sama sekali tidak memperdulikan tiga cewek stress yang sedari tadi mengoceh tidak jelas kepadanya.

"Permisi, saya mau pulang" ujar Kyra setelah selesai memasukan alat tulisnya kedalam tas.
Kedua gadis yang sedari tadi berdiri menutup jalan, kini mengubah posisi tubuhnya menyamping seolah memberikan jalan untuk Kyra lewat.

"Hush-hus! pergi sana lo!" usir cewek bebando pink tadi.

"Besok gak usah masuk, percuma lo masuk paling cuman disiksa doang!" cewek bergelang menimpali.

"Hahahaha!" tawa mereka serempak.

Kyra tetap tidak memperdulikan ocehan mereka ia terus mempercepat langkahnya supaya menjauh dari ketiga cewek tidak waras itu.

Sesampainya di depan gerbang, Kyra sama sekali tidak menemukan keberadaan Mang Jaka, sopir pribadi keluarganya.
Kyra pun mencoba menelepon sang sopir berkali-kali, namun sama saja, hasilnya nihil, nomer Mang Jaka sedang dialihkan, sehingga susah untuk di hubungi.

Terpaksa Kyra harus menaiki sebuah angkot yang tengah berhenti, tak jauh dari tempatnya berdiri.
Sepanjang perjalanan pulang Kyra hanya diam sembari memandangi langit-langit kota Bandung yang mulai terlihat menghitam.
"Sepertinya akan turun hujan!" gumamnya dalam hati


Hai Reader's...!
Segini dulu yah part nya semoga kalian suka
Jangan lupa vote dan komen
Votenya gratis kok jadi, jangan pelit-pelit yah 😂
Klo ada yang typo, tulisannya berbelit-belit, atau gak sesuai apa puebi komen yah biar nanti aku perbaiki, jangan sungkan, gpp kok.😇
See you...gais 👋
Selamat baca part selanjutnyanya 😊

WISH STONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang