"Lebih baik mempunyai satu teman yang mengasikkan daripada seribu teman yang mengusik"
..........."Baik anak-anak semua diam, biar sekarang giliran bapak yang berbicara !" Titah guru tersebut. Membuat seluruh anak dikelas pun langsung terdiam, mereka semua tengah menunggu guru IPS itu untuk segera berbicara.
"Anak-anak ku semua...." Belum sempat sang guru melanjutkan kalimatnya, salah seorang murid langsung saja memotongnya.
"Pak, kok anak-anak ku sih? Emang kapan bapak nikahin emak kita?" Tanya salah satu murid dengan lantangnya.
"Aish.... Bapak kok serakah sih, masa emak kita semua diembat ama bapak, entar bapak-bapak kita dirumah jadi jande lagi, kan sedih inyong liatnya"
"Kalo emang bapak itu, orang tua kita, boleh dong minta uang sakunya, hehe" Cengir murid yang lain.
"Kalian belum pernah liat bapak ngamuk yah?" Ucap guru berambut ikal dan berkumis tebal tersebut.
"Udah kok pak, bapak klo ngamuk kayak Kingkong di filmnya Tarzan" Tawa seluruh murid pun pecah, membuat suara gaduh dari dalam kelas.
"Pak, bapak ganteng deh klo kumisnya di krimbat, rambutnya di rol biar tambah nyoss!"
"HAHAHAHA!" Tawa semua anak
Keributan tersebut pun, membuat guru itu kini kehilangan kesabarannya.
"Diam semua, mau bapak tamabah jam IPS kalian sampe istirahat nanti?""Enggak mau lah pak!" Timpal salah seorang murid.
"Baiklah diam kalo begitu!"
"Siap pak!" Ucap semua kompak.
"Disini bapak ingin memberi tahukan, bahwa kali ini kelas kita kedatangan satu murid baru lagi, namanya kalian bisa tanya sendiri nanti, saat pas jam istirahat!" Ucap guru tersebut membuat seluruh murid langsung memperlihatkan wajah kecewa mereka. Tidak termasuk Kyra. Karena Kyra telah mengetahui siapa nama dari gadis tersebut.
"Yah...bapak mah gak asik!" Cicit salah satu murid
.
"Kok pas istirahat sih pak? Kenapa gak sekarang aja?" Protes yang lain."Jam bapak tinggal sedikit Dodi, kalo perkenalannya sekarang, kapan bapak menerangkan materinya kepada kalian ?!"
"Yah.... Bapak gak usah mengajar aja hari ini, biar hari ini untuk perkenalan saja, gimana?" Timpal salah satu temannya.
"Setuju !" Teriak seluruh murid laki-laki
"Eh.... Bambang, enak aja kau ini, bapak tidak mau yah, kalo anak murid bapak semua pada bodoh, pokoknya perkenalannya nanti pas istirahat, sekarang buka buku IPS kalian halaman 351!"
"Yah....!" Ucap semua murid kecewa
"Kamu, silahkan duduk!" Titah sang guru, mempersilahkan Revina, untuk segera menuju ke tempat duduknya.
"Baik pak, terimakasih!"
Revina pun beranjak pergi dari tempatnya berdiri, dan melangkahkan kakinya menuju ke meja Kyra.
"Gue boleh duduk disamping lo?" Tanyanya kepada Kyra.
"A...Anu, hum...!"
"Kenapa?" Tanyanya heran.
Kyra bingung, apakah dirinya mengizinkan Revina untuk duduk disampingnya atau kah tidak. Sebenarnya sih, ia tidak merasa keberatan jika, Revina menjadi teman sebangkunya.
Namun, ia juga tidak enak pada teman sebangku lamanya, jika besok ia masuk sekolah lagi dan melihat, kinj tempat duduknya telah di tempati oleh orang lain. Entah bagaimana perasaannya nanti.
"Gak boleh yah? Klo gak boleh yah gak apa biar, gue cari temapat duduk yang lain aja !" Ucapnya membuyarkan lamunan Kyra
"Em...bu-bukan gitu, ka-kamu boleh kok duduk disini!" Ucap Kyra bingung.
"Makasih!". Revina pun langsung menduduki kursi tersebut, membuat Kyra yang kini semakin bingung, apa yang akan ia katakan, kepada teman lamanya itu nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
WISH STONE
Teen FictionTidak semua hal yang terjadi sesuai dengan kehendakmu, begitu pula dengan takdir. Bagaimana rasanya, ketika orang yang sangat kamu sayangi justru menyakitimu bahkan memperlakukanmu dengan begitu hina. Membencimu, menyiksamu, bahkan tak segan ingin m...