PART 22

65 28 0
                                    

"Terimakasih takdir, karena telan berpihak kepadaku."
.............


Bel pertanda pulang sekolah telah berbunyi sejak 2 menit yang lalu, semua orang telah berhamburan keluar kelas. Menyisahkan keheningan dan sesosok siswi perempuan, yang sedari tadi tengah asik mencatat semua materi, yang sempat terlewat olehnya.

Kyra mencatat dengan terburu-buru, karena cuaca diluar sedang tidak mendukung. Setelah selesai dengan semua kegiatan mencatatnya, ia pun segera bergegas keluar kelas.

Sesampainya di depan gerbang sekolah, ia pun mencari kendaraan umum yang biasa lewat didepan sekolanya. Namun, tidak ada satu pun angkot atau kendaraan umum yang lewat, akhirnya iya pun memutuskan untuk memesan ojek online.

Saat hendak memesan ojek online di handphonenya, tiba-tiba saja ada dua orang pria berbadan besar yang turun dari mobil, dan berjalan menghampiri dirinya.

Mereka lalu mengambil paksa headphone milik Kyra dan menodongkan sebilah pisau kearahnya, sontak itu pun menbuat Kyra panik, ia bingung harus berbuat apa, karena kedua orang tersebut langsung membekap mulut Kyra, dan membawa paksa dirinya masuk kedalam mobil.

Kyra mencoba melawan, dia mencoba menyerang kedua orang itu dari segala sisi, menggunakan tangannya, namun itu semua sia-sia, kedua orang itu masih saja membawa dirinya dengan paksa, dan akhirnya.....

Bughh....

Tiba-tiba saja dari arah belakang, seseorang telah memukul kepala salah satu penculik itu dengan balok kayu, sehingga membuatnya jatuh tersungkur ke jalanan beraspal.

Tak terima dengan perlakuan orang itu, akhirnya sang penculik satunya pun mencoba melawan orang, yang telah berani memukul temannya hingga pingsan.

Dan alangkah terkejutnya sang penculik tersebut, saat mendapati bahwa sosok penyerang temannya itu adalah seorang perempuan. Berambut hitam pendek, bertubuh tinggi, serta mengenakan baju dan jaket serba hitam. Sosok manusia yang lemah dimatanya.

"Lo berani lawan gue, HAH?" Tanya sang penculik dengan nada menghina.
"Kalo iya kenapa?!" Ujar cewek tersebut santai
"Lebih baik lo pergi atau nasib lo bakalan sama kayak nih cewek" Ucap sang penculik, sembari menunjuk wajah Kyra menggunakan pisau yang ia genggam.
"Gak usah banyak bacot deh lo!"

Bughh....

Tanpa aba-aba lagi, cewek itu pun menyerang si penculik dengan lihainya. Ia meninju, menyikut, dan mendang si penculik dari berbagai arah, membuat penculik itu pun babak belur dan banyak mengeluarkan darah dari hidung dan mulutnya.

Perkelahian itu pun masih tetap terjadi, penculik itu pun menangkis semua serangan yang ditujukan untuknya. Lalu membalas semua pukulan yang diberikan oleh cewek itu.

Ia meninju pelipis si cewek pemberani tersebut dengan sangat keras, hingga darah segar pun keluar dengan bebasnya.

Tak terima, cewek pemberiani itu pun membalasnya. Dengan meninju perut sang penculik tersebut, sehingga darah pun keluar dari mulutnya, yang membuat penculik tersebut langsung tersungkur ke tanah.

Disaat yang bersamaan, penculik itu pun melihat sebuah pisau yang berada tak jauh dari tempatnya terjatuh. Dengan sigap cewek itu pun mendorong pisau itu menjauh, dan langsung menginjak tangan si penculik dengan cukup kuat, sampai terdengar suara retakan tulang dari tangannya.

Melihat penculik kedua yang telah sadar dari pingsannya, Kyra pun langsung mengambil balok kayu didepan matanya, dan memukul kaki si penculik itu dengan cukup keras.

Tak lupa, ia pun mengambil headphone miliknya dari saku si penculik tersebut. Saat ada kesempatan, mereka pun pergi meninggalkan kedua penculik tersebut. Karenah tidak memungkinkan untuk mereka, melawan dua orang laki-laki bersenjata sekaligus.

"Ayo, naik!" Ucap cewek tersebut mengomando Kyra untuk segera naik ke atas motor dengannya.

WISH STONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang