PART 11

96 47 7
                                    

"Siapakah dia? yang mau membantuku disaat orang lain saja tak perduli dengan diriku."
............


Perlahan Kyra mulai membuka kedua kelopak matanya, penglihatannya yang samar mulai membaik, ia menatap lekat sekelilingnya.Dinding bercat putih itu sangat familiar baginya, ditambah bau obat-obatan sangat mendominasi ruangan ini.

Kyra hendak beranjak dari posisinya namun sempat dicegah oleh seseorang.
"Kakak jangan bangun dulu, kak itu sedang sakit, jadi kakak harus banyak beristirahat!" tukas siswi bekucir kuda itu,yang merupakan anak kelas 10.

"Aku kenapa bisa ada disini?"tanya Kyra kembali pada posisi awalnya, terbaring lemah diatas ranjang UKS.

"Tadi kakak pingsan, karena terlalu lama berjemur di bawah terik sinar matahari"

"Pingsan?" Tanya Kyra di balas anggukan kecil dari ke dua siswi, yang merupakan anggota PMR tersebut.

"Kata dokter yang memeriksa tadi, kakak mengalami dehidrasi, maag dan anemia kakak derita yang juga kambuh!"timpal temannya, siswi berkacamata.

Siswi bekucir kuda itu pun mengambil sebuah kantong plastik hitam yang ditaruh diatas meja kecil yang berada disetiap ranjang, dan memberikannya kepada Kyra.
"Ini kak dimakan nasi bungkusnya, didalemnya juga ada air mineral, obat maag dan vitamin buat kakak!"

"Terimakasih!" ucap Kyra ramah, dengan dibantu siswi berkacamata mendudukkan tubuhnya diranjang. Kyra lalu membuka bungkusan tersebut perlahan, dan melahap nasi bungkus dengan lauk rendang, gulai daun singkong, dan sambel hijau didalamnya.

"Bungkusan itu siswa laki-laki itu yang memberikannya kepada kami. Kak seharusnya berterimakasih kepadanya, karena dialah yang telah membawa kakak kesini dan memanggil kami serta Dokter, untuk segera datang kesini!" ujar siswi pertama, siswi berkucir kuda itu.

"Iya kak, dja juga yang menjaga dan merawat kakak sebelum kami datang"timpal siswi kedua, siswi yang berkacamata.

"Siapa dia? Siapa namanya?" tanya Kyra penasaran sembari mengunyah nasi yang masih ada dimulutnya

"Cowok itu ganteng banget kak, orangnya tinggi, putih, wajahnya kayak orang korea-korea gitu!" ucap siswi berkaca mata antusias. "Kalau soal namanya, kami tidak tahu kak, kami tidak sempat bertanya. Kami anak kelas 10, sedangkan dia anak kelas 12, jadi kami tidak begitu mengenalnya, diseragam yang ia kenakan juga tidak ada belt namanya!"lanjut siswi tersebut.

Dengan ciri-ciri yang disebutkan juniornya itu Kyra tahu betul siapa sosok lelaki berhati malaikat yang dimaksudkan itu.
"Ya udah gapapa, nanti kalau kalian bertemu dengan dia, tolong sampaikan terimakasih ku kepadanya, yah!" ujar Kyra berbasa-basi.

"Baik kak!" ucap kedua siswi itu kompak.

"Sekarang bagaimana kondisi kakak, apa masih pusing kak?" tanya siswi berkucir kuda, usai Kyra menyantap makanannya dan meminum obat serta vitamin yang disediakan.

"Masih terasa sedikit pusing," ujar Kyra.

"Kalau begitu kakak istirahat aja dirumah, jangan banyak bergerak dan perbanyak minum air putih ya kak!" ujar siswi berkacamata tersebut memberi instruksi kepada Kyra untuk lebih memperhatikan kesehatannya.

Kyra pun teringat akan hukuman yang diberikan kepadanya, jadi dia bersikeras untuk tidak mau disuruh pulang ke rumah.
"Enggak apa kok, nanti paling bisa sembuh sendiri!"

"Jangan dipaksakan kak, kondisi kakak saat ini sedang lemah, jika terlalu dipaksakan, malah bisa membuatnya semakin memburuk" cergah siswi tersebut dan di balas anggukan oleh teman di sebelahnya.

Memang benar yang mereka katakan, kondisinya saat ini memang masih lemah.
Pusing di kepalanya belum berkurang, Kyra sangat bingung, di satu sisi ia sangat tak berdaya dan disisi lain ia masih harus menjalankan hukumannya itu.

"Apa aku diperbolehkan pulang? Lalu hukumanku bagaimana, ini kan belum bel istirahat?" tanya Kyra ragu.

"Kakak tenang aja, kakak telah diberi izin pulang oleh Bu Ira, dan juga guru BK kok" tukas siswi berkucir itu.

"Siapa yang udah mengajukan izin buat ku?" tanya Kyra heran.

"Cowok tadi yang mengantarkan kakak" balasnya.

"Nih kak tasnya" timpal temannya, yang entah darimana ia mendapatkan tas ransel milik Kyra.

Sebelum Kyra sempat bertanya, bak seorang permal, kedua siswi tersebut seakan mengetahui betul apa yang akan Kyra katakan selanjutnya

"Cowok itu juga yang menbawakan tas kakak" balasnya cepat.

"Oh iya ... terimakasih" Ujar Kyra. "Pantas saja, emang itu ulah dia, besok aku pasti akan berterimakasih padanya!" gumam Kyra dalam hati.

Hai Reader's...!
Segini dulu yah part nya semoga kalian suka
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen, biar mimin tambah semangat ngelanjutin part selanjutnya
Votenya gratis kok jadi,jangan pelit-pelit yah
Klo ada yang typo komen yah biar nanti aku perbaiki
See you...gais
Selamat baca part selanjutnyanya 😊

WISH STONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang