"Dia telah mengambil orang yang paling penting dan berarti bagi dirinya, dan juga diriku."
.....................
Tragedi yang terjadi 3 tahun lalu, adalah sebuah peristiwa tragis yang menimpa dirinya dan sang ayah, peristiwa yang bahkan sampai, merenggut nyawa sang ayah.Sebelum peristiwa tragis itu terjadi, keluarga mereka tengah asik merencanakan liburan di Bali. Tapi tanpa di duga liburan yang telah mereka rencanakan, bertepatan dengan lomba melukis yang akan Kyra ikuti.
Mau tidak mau, salah satu anggota keluarga harus ada yang ikut menemani Kyra di Jakarta. Maka oleh karena itu, sang ayah pun mengambil keputusan untuk tetap berada di Jakarta, dan akan menyusul ketika segala urusan di Jakarta telah selesai.
Membiarkan ibu dan Awi berangkat terlebih dahulu. Awi yang mengetahui ayahnya tidak ikut pergi bersama dengannya, membuat ia marah besar, ia juga tidak mau berbicara dengan Kyra selama berhari-hari, sebelum keberangkatan.
Maklum saja sejak kecil Awi memang selalu dimanja oleh sang ayah, sehingga membuatnya merasa bahwa, ayah adalah miliknya satu-satunya dan tidak ada orang lain yang boleh memilikinya. Termasuk Kyra, kakak kandungnya sendiri.
Karena bangun kesiangan, akhirnya mereka pun pergi dengan tergesa-gesa, bahkan sampai lupa untuk sarapan terlebih dahulu.
Karena berkejaran dengan waktu, sang ayah pun mengendarai mobilnya dengan begitu laju, menyalip setiap kendaraan yang ada didepannya. Padahal, kondisi jalan saat itu begitu licin, akibat cuaca yang sedang tidak bersahabat dengannya.
Saat hendak menyalip salah satu mobil didepannya, alangkah kagetnya ia dan sang ayah. Ternyata ada sebuah mobil berwarna putih yang melaju dari arah berlawanan, ayahnya pun mencoba masuk kembali kedalam jalurnya. Namun apa daya, jalanan yang saat itu begitu licin, membuat mobilnya tidak terkendali. Mobil yang mereka kendarai menghantam keras tiang listrik dan pembatas jalan.
Kyra yang duduk di kursi bagian tengah, karena selalu mual jika duduk depan, hanya mengalami patah tulang ringan, serta lecet-lecet akibat benturan keras tersebut.
Sejak saat itu Awi begitu membencinya, seluruh sifat baiknya hilang 100%, ia menjadi anak yang mudah emosional, pemurung, bahkan sering pulang larut malam hanya untuk berkumpul-kumpul di sebuah klub malam bersama teman-temannya.
Kyra yang melihat kondisi adiknya hanya bisa mengumpat kesal pada dirinya sendiri, ia selalu menyalahkan dirinya atas segala tragedi tragis yang menimpa ayahnya.
Sama halnya Awi, tidak ada henti-hentinya ia menyalahkan Kyra, ia selalu mencap Kyra dengan sebutan pembunuh, anak pembawa sial dan perkataan lainnya yang sering membuat hati Kyra terluka.
Hai Reader's...!
Segini dulu yah part nya semoga kalian suka
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote, biar mimin tambah semangat ngelanjutin part selanjutnya
Votenya gratis kok jadi,jangan pelit-pelit yah
Klo ada yang typo atau tulisan mimin yang gak jelas/nyambung komen yah biar nanti aku perbaiki, jangan sungkan, gpp kok 😇
See you...gais
Selamat baca part selanjutnyanya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
WISH STONE
Teen FictionTidak semua hal yang terjadi sesuai dengan kehendakmu, begitu pula dengan takdir. Bagaimana rasanya, ketika orang yang sangat kamu sayangi justru menyakitimu bahkan memperlakukanmu dengan begitu hina. Membencimu, menyiksamu, bahkan tak segan ingin m...