Jangan lupa vote and coment.
Happy Reading Guys😉
⭐⭐⭐
Aku menghampiri Selina yang sedang berkutat dengan peralatan dapur, bersiap untuk membuat sarapan mereka. Tidak seperti biasanya, hari ini aku bangun lebih awal, meski bukan karena niat tapi kata Selina ini adalah kemajuan besar setelah aku berada disini, tepatnya Batam.
"Gimana, masih suka mimpi buruk?" tanya Selin sambil menoleh padaku, namun hanya sebentar karena ia harus kembali fokus pada masakannya.
Aku menegak minum ku habis kemudian menggelengkan kepala "Enggak, tapi aku ngerasa aneh"
Selina kembali menoleh dan tatapannya menunjukkan kekhawatiran yang menurutku berlebihan "Kenapa?" tanyanya
Aku berdehem sejenak "Bangun-bangun tadi aku langsung nangis, kayak ada yang sedih gitu tapi gatau apa"
Aku mendekati Selina kemudian berdiri didepan wastafel yang dipenuhi dengan piring kotor. Meski sebenarnya aku tidak berniat mencuci piring itu, tapi seperti ada yang menarik diriku agar melakukannya.
"Sel"
"Apa?"
"Kamu ngerasa aneh ngga sih sama aku"
"Aneh apalagi?" tanyanya
"Aku ngerasa aku makin rajin deh, padahal waktu kita di kontrakan, aku susah bangetkan disuruh bersih-bersih"
Kulihat Selina menggelengkan kepalanya dengan heran kemudian berkata "Itu namanya perubahan baik, gimana sih. Malah dibilang aneh"
Aku menatapnya tak terima "Ya aneh lah, masa kaya tiba-tiba gitu aku rajin padahal ngga ada angin, ngga ada hujan, ngga ada becek"
"Mungkin dulunya itu pas masih zaman kerajaan, kerjaan kamu jadi babu sampe akhirnya kamu tiba-tiba sadar sekarang dan ngelakuin kegiatan itu tanpa di komando lagi"
"Zaman kerajaan, palamu botak"
"Lah iya, ngga percaya banget"
"Terus ada yang lebih aneh lagi"
Selina berdecak kemudian kembali menoleh padaku "Apa lagi sih? Perasaan dari tadi ngomong aneh mulu"
"Iya aneh aja. Denger ya, aku kan ngga pinter masak tuh, tapi kalo ngerasain masakan kamu sekarang ini, terus ngerasa ada yang kurang, aku kaya tau gitu apa bahan yang kurang. Ngga mungkin banget aku pinter masak tiba-tiba ngga pake belajar"
"Iya aneh. Udah sana deh istirahat abis cuci piring biar ngga aneh lagi"
Aku tetap melanjutkan kegiatan mencuci piring namun dalam hati aku merasa tidak setuju dengan saran Selina "Nah saran kamu ini terdengar lebih aneh lagi deh"
Aku tidak merasa terganggu sama sekali meski mendengar decakan sebal Selina karena aku terus mengatakan aneh sejak bangun yang jelas hal itu mengganggu telinganya "Aneh apa lagi, Pril? Bilang semua keanehan kamu"
"Kamu suruh aku buat istirahat, tapi aku ngerasa kaya pekerjaan rumah gini udah biasa aku kerjain"
"Emang udah biasa" ujar Selina pada akhirnya.
Aku menatapnya heran "Serius? Kapan? Kok aku ngga inget"
"Ya itu---"
"Morning" aku menoleh ketika mendengar suara Daniel sedangkan Selina tampaknya tak begitu tertarik akan kedatangan calon suaminya itu.
"Morning too" jawabku sambil menyenggol lengan Selina supaya ia juga membalas sapaan Daniel.
Selesai aku dengan cucian terakhir, kulihat Daniel mengambil minum kemudian meneguknya, setelah itu ia berjalan mendekati Selina dan mencomot ikan yang baru digoreng oleh Selina hingga Selina memukulnya "Jorok tau, sana pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me & You
RomanceDilupakan oleh orang yang kita cintai adalah hal paling buruk untuk kita alami. Terasa jauh meski dekat, terasa bahagia meski luka dan terasa manis meski sebenarnya sangat pahit. Katanya, Hati dapat mengenali seseorang lebih dari mata, hati dapat me...