Empat Belas

3.2K 407 20
                                    

Nih aku up lagi, semoga kalian seneng karena aku menyempatkan waktu buat ngetik ini ditengah kesibukan kuliah online yang ngeribetin.

Jangan lupa jaga diri guys😊

Maaf untuk segala typo

Jangan lupa komen dan vote. Please, komen jangan sebaris, ngga enak bacanya

⭐⭐⭐⭐

Prilly terkekeh melihat keresahan Selina yang terus mengawasi pintu yang berulang kali memunculkan orang-orang yang keluar dari sana "Untung aku selalu dekat kamu" ujar Ali membuat Prilly menoleh dan tersenyum kecil.

Selina segera menghampiri Daniel ketika pria itu muncul dari pintu yang sejak tadi membuatnya berharap itu, Daniel tersenyum sumringah disaat Selina sudah menerobos ke dalam pelukannya. Ia membalas pelukan itu tak kalah erat, bibirnya berulangkali mencium leher Selina yang terbuka.

Sejak di pesawat ia sudah membayangkan akan memeluk erat wanita itu dan membisikkan kata rindu yang sudah lama terpendam dalam hatinya. Dan ia tak menduga bahwa Selina justru berlari menghampirinya dan memeluknya lebih dulu serta membisikkan kata yang sudah ia siapkan itu sedari tadi.

"I miss you" ujar Selina

Daniel mengangguk "I know. I miss you too"

Prilly melirik Ali saat diam-diam tangan pria itu membelai jemarinya lalu menggenggamnya erat, ia menunduk malu menyembunyikan wajahnya yang merona dengan perlakuan sederhana itu.

"Jangan malu, nanti diledekin Daniel" bisik Ali saat ia telah melihat drama antara Selina dan Daniel sudah berkahir.

"Cie udah gandengan aja" ujar Daniel menggoda mereka saat melihat dua tangan yang saling bertautan itu.

Ali melepas genggamannya kemudian memeluk Daniel singkat "Gausah cemburu" ujarnya membuat Daniel bergidik ngeri dan segera melepas pelukan Ali.

Daniel kemudian menghampiri Prilly dan menyalam wanita itu dengan senyum menggoda "Udah sampe tahap mana?" tanyanya sambil melirik Ali.Prilly segera melepas tangan Daniel dan memukul pria itu membuat Daniel terkekeh.

Ali kemudian menarik tangan Prilly dan kembali menggenggamnya "Udah, gausah di ladenin" katanya.

"Jadi kita mau kemana nih?" tanya Daniel

"Pulanglah, emang kamu ngga capek?" dengus Selina.

"Enggak. Kita nonton yuk"

"Ngga usah" larang Ali "Kita makan aja. Entar nih anak ngaku pusing lah, mual lah, pokoknya nyusahin" ujar Ali diangguki Selina dan Prilly.

Daniel terkekeh dan mengikuti langkah Ali dan Prilly yang sudah lebih dulu, sambil menarik kopernya dengan tangan kanan, ia membiarkan tangan kirinya digelayuti  oleh Selina.

"Li" panggilnya selagi berjalan

"Apaan?" tanya Ali menoleh sebentar

"Bawain kek koper gue"

"Males. Berani bayar berapa sampe nyuruh begitu?"

"Pengertian dong jadi temen" ujar Daniel "Sekalian bayar utang karena Prilly makan minum dirumah gue secara gratis"

Prilly menoleh dan menatap Daniel dengan tajam seolah tatapannya bisa membunuh pria itu "Kenapa minta bayarannya sama Ali?" tanyanya.

"Ya karena Ali suami mu" jawab Daniel

Prilly memutar matanya sinis "Suami dari hongkong"

"Dari Pekanbaru Pril. Kok dari hongkong terus sih" kritik Ali

About Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang