Tiga Belas

2.9K 449 28
                                    

Sebuah hubungan kalau hanya diperjuangkan oleh satu pihak bukan hubungan yang tepat untuk dipertahankan~~CBT

⭐⭐⭐

Prilly mendumel sambil menyiapkan makanan-makanan sehat yang ia buat bersama Selina pagi tadi, meletakkannya didepan pria yang sedari tadi tersenyum memandanginya "Makasih sayang" ujarnya begitu Prilly selesai dengan aktivitasnya.

"Makasih-makasih. Makanya makan itu teratur" dumel Prilly lagi.

"Iya sayang, iya"

"Iya-iya doang tapi ngga dilakuin" judesnya semakin menjadi "Kalo seandainya kamu makan teratur, kamu ngga akan pulang secepat ini. Seharusnya kamu masih seminggu lagi disana"

"Jadi kamu ngga seneng aku pulang lebih cepat?" tanya Ali menaikan sebelah alisnya.

"Ya masalahnya kamu pulang karena sakit bukan karena tugas kamu selesai" kesalnya yang tak bisa lagi ia tahan.

Ali memang pulang lebih dulu dari rekannya yang lain karena dirinya yang terus menunda makan dan kadang memakan makanan sembarangan ketika ia lapar. Kalimat-kalimat ibu mertuanya membuat ia tak bersemangat untuk melakukan apapun.

Setiap kali melakukan pekerjaan apapun, ia terus teringat kalimat ibu Prilly yang bermaksud memisahkan mereka. Masih teringat jelas kalimat yang begitu memberatkannya yang dilontarkan oleh ibu mertuanya itu.

Flashback On

"Tidak Bu, saya tidak akan melepaskan Prilly. Ini kelalaian kami bersama. Saya sama sekali tidak menyalahkan Prilly"

"Saya juga tidak menuduh kamu menyalahkan Prilly. Tapi lambat laun kamu akan menuntut kesepian kamu diisi sama suara anak-anak. Begitu juga dengan orangtua kamu"

"Enggak Bu, saya yakin, saya akan menerima keadaan Prilly sampai seterusnya"

"Ali, ibu ini wanita. Ibu tau betapa ngga berharganya wanita yang tidak bisa memiliki anak. Bukan cuma jadi bahan pembicaraan dikeluarga, tapi juga jadi bahan olokan diluar sana" ibu Prilly memperlembut nada bicaranya, menghela nafas kasar saat ia tau Ali akan kekeuh seperti ini

"Kamu mungkin merasa kalau ibu terlalu jahat sama kamu, tapi ibu ini seorang ibu. Ibu udah lihat semua yang Prilly alami. Dia pernah dikhianati sahabatnya dan dikhianati pacarnya. Dan kamu tau? Dia nangis berhari-hari sambil bilang apa? Dia bilang kalau dia ngga akan jatuh cinta lagi sampai mati, dia ngga percaya sama kesetiaan laki-laki walaupun ayahnya bukan laki-laki seperti itu"

Ali meneguk ludahnya saat mendengar suara tangis dari ibu mertuanya itu, dan ia cukup tau bahwa disana ada ayah mertuanya juga karena suara bass itu cukup terdengar saat menenangkan tangis ibu mertuanya.

"Waktu mama kamu nemuin ibu dan bilang niat baik kamu untuk mendekati Prilly, ibu sebenarnya ragu, tapi ibu coba tanya sama Prilly karena ibu rasa kejadiannya udah cukup lama dan sudah seharusnya dia mulai hubungan baru lagi. Dan kedekatan kalian bikin ibu takut. Prilly terlalu mudah menerima kamu dan begitu saja mencintai kamu. Selama sebulan dia berhenti kerja sebelum kalian nikah, dia selalu bilang sama ibu

----

"Menurut ibu, Ali itu tipe cowok yang gimana?"

"Ya gimana. Anaknya baik, ganteng, pinter"

"Ih, itu kan fisik, Bu. Secara kesetiaan, tanggung jawab atau kepedulian, dia gimana?"

"Kamu nih, kalo itu mana bisa ibu yang ukur. Kamu kan yang jalanin"

About Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang