Dua Puluh Tujuh

3.5K 463 38
                                    

  Kalau ada Typo, tandain ya guys

Kalau ada salah mengenai pemeriksaan kehamilan, kalian bisa komen secara sopan karena saya juga sudah.membaca beberapa web agar cerita saya tetap tidak menyalahi aturan. Saya tidak membuat secara rinci karena takutnya bikin salah.

Semoga seperti ini cukup.😉

⭐⭐⭐

Ali menghela nafas kecil untuk kesekian kalinya karena saat ia memasuki rumah, Prilly yang duduk sambil menonton televisi tidak memedulikannya sama sekali bahkan hingga ia membuka sepatu, kemeja, berjalan ke dapur, ke kamar mandi bahkan ke kamar tidur dan menutup pintu itu dengan kuat, ia tak mendapat reaksi apa-apa dari wanita itu. Wanita itu seolah tak melihatnya.

Tak tahan dengan rasa rindunya, Ali kembali membuka pintu kamar kemudian menghampiri Prilly yang bersandar di dinding lalu meletakkan kepalanya dipaha wanita itu dengan gerakan tiba-tiba.

Prilly menatap Ali sejenak lalu kembali fokus pada televisinya. Ali yang menatapnya tajam saja tak ia hiraukan sama sekali. Dengan gemas Ali memeluk perut wanita itu, menenggelamkan kepalanya disana dan menghirup aroma tubuh Prilly yang ia rindukan.

"Kenapa?" tanya Prilly lembut. Tangannya menyugar rambut Ali ke belakang berulang kali.

"I miss you" ujar Ali tanpa menarik kepalanya.

"Kamu udah makan?"

"Belum"

"Makan lah"

"Kamu jahat tau ngga sih Pril, aku chat dan telpon kamu berkali-kali tapi kamu ngga balas ataupun angkat" protes Ali tak terima karena hal itu membuatnya jadi tak tenang selama dipesawat sore tadi.

"Aku lagi males megang hp beberapa hari ini, males ngangkat telpon kamu, balas chat kamu atau denger suara kamu"

Ali menarik kepalanya dari perut Prilly dan menatap wanita itu "Kamu ngga ada main belakang kan Yank? Ngga ada rencana ninggalin aku kan?"

"Apaan sih"

"Jawab sayang. Kamu ngga punya simpanan atau pedekatean kan? Kamu masih inget kalo kamu punya suami kan?"

"Engga Ali, enggak. Ya ampun, nuduhnya"

"Bukan nuduh, aku cuma was-was aja kalo kamu nyuekin aku gini supaya aku marah dan kesel terus minta pisah sama kamu. Jadi kamu bisa sama selingkuhan kamu"

Prilly terkekeh "Enggak"

"Kamu masih sayang aku kan?"

"Masih"

"Aku mikirin kesalahan aku apa sama kamu sampe kamu begini, tapi pas aku tanya junior aku, mereka bilang wajar kalo kamu begini karena stress"

"Terus?"

"Aku ngga suka kamu kek gini, cuek banget"

Prilly tersenyum kecil "Ali, aku mau nanya?"

"Nanya apa?"

"Kamu pilih mana, berdua sama aku aja seumur hidup atau punya anak banyak tapi aku ninggalin kamu?"

Ali mengernyit tak suka mendengar pertanyaan seperti itu "Aku mau kamu dan kita sama-sama dengan 4 anak kita nanti"

"Jangan rakus" desis Prilly terkekeh.

"Rakus apaan? Diluar sana bahkan ada yg punya istri 3 anak 10. Sedangkan aku cuma mau punya kamu dan 4 anak kita, apa itu rakus?"

Prilly kembali terkekeh lalu mengusap pipi Ali dengan lembut, menatap wajah itu lekat-lekat "Kamu ngga mau nikah lagi aja?"

"Pril, kita udah selesai bahas istri kedua. Kandidat istri kedua aku udah laku"

About Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang