"Udah, ayo kita periksain ke dokter aja Yank" bujuk Ali tak hilang kesabaran.
"Ih, belum jelas. Siapa tau aja nih testpacknya rusak"
"Kamu mau tes berapa kali lagi, ini udah ketiga kalinya. Itu hasilnya udah dua garis, ngga bakal nambah jadi tiga seandainya anak kita kembar"
"Bukan masalah kembarnya atau garisnya. Aku cuma takut berharap aja"
"Gapapa, kita cek aja dulu. Toh aku juga sabar kok nungguin hasilnya walaupun sampe tahun berikutnya" ujar Ali menenangkan.
"Yaudah deh, aku mandi dulu" pasrah Prilly tak lagi bisa menolak. Ia tak bisa terus membuat suaminya menunggu, setidaknya jika nanti mereka periksa, mereka sudah tau hasilnya dan tau mengambil langkah yang tepat jika ia hamil ataupun tidak, meski hasil testpack sudah menunjukkan bahwa ia positif hamil.
"Yaudah sana mandi, jangan sambil bertelur" sindir Ali karena Prilly sering kali berlama-lama dikamar mandi.
⭐⭐⭐
"Permisi sus, istri saya mau cek kandungan" ujar Ali pada suster yang menerima pasien. Prilly mencubit lengan Ali dengan tatapan garang "Kehamilan bukan kandungan" koreksinya membuat Ali terkekeh, namun tak membalas ucapan Prilly.
"Atas nama bapak atau ibu siapa?" tanya suster tersebut.
"Prilly Hernandes, sus"
"Baik pak, silahkan di isi terlebih dahulu formulirnya supaya memudahkan dokter melakukan pemeriksaan"
Setelah hampir sepuluh menit mengisi lembar formulir yang justru disibukkan karena berdebat, Ali kembali menyerahkan selembar kertas itu pada suster dan menerima nomor antrean "Nanti saya panggil ya pak, bu, silahkan menunggu"
Ali ikut duduk disamping istrinya sambil memperhatikan beberapa wanita hamil yang juga memeriksakan kandungan mereka. Wajah Ali mendekat ke telinga Prilly kemudian berbisik disana "Kamu harusnya beruntung karena aku disini nemenin kamu periksa" ujarnya membanggakan diri.
Prilly hanya memutar bola matanya malas sambil mendorong dada Ali agar menjauh "Ngga usah kepedaan" desisnya.
"Siapa yang kepedean" sanggah Ali lalu kembali berbisik "Liat tuh istri orang, ngga ada suaminya yang nemenin, padahal udah hamil tua"
"Kamu juga paling nanti gitu. Sibuk dinas keluar kota"
Ali menggaruk kepalanya yang sebenarnya tak terlalu gatal, namun ia merasa tersindir karena ucapan Prilly. Walau bagaimanapun, ia tetap tak bisa menyangkal kalau nantinya 'seandainya' Prilly hamil, ia pasti akan meninggalkan wanita itu untuk dinas meskipun hanya beberapa kali "Iya juga ya" cengirnya.
Prilly melirik Ali lalu menggelengkan kepala "Makanya jangan berpikir negatif sama orang"
"Yaampun, istriku kok jadi bijak begini" bangga Ali sambil mencubit pipi istrinya "Ngga sia-sia buah spermaku didalem perutmu"
"Ngga ada hubungannya. Ngga usah vulgar ditempat umum"
Setelah itu, keduanya duduk dalam keheningan sambil berkecamuk dengan pikiran masing-masing, hingga sebuah suara mengintrupsi diam keduanya "Ibu Prilly Hernandes"
"Ayo" ajak Ali
Prilly mengikuti langkah Ali ke dalam ruang pemeriksaan dan disambut oleh dokter yang langsung tersenyum ramah "Ibu Prilly"
"Iya Dok"
"Wah, udah ada kabar gembira ya makanya periksa? Atau mau konsultasi?" tanya dokter yang sempat memeriksakan Prilly beberapa kali dulu, bahkan ketika ia periksa tiga bulan terakhir tentang masalah mestruasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me & You
RomanceDilupakan oleh orang yang kita cintai adalah hal paling buruk untuk kita alami. Terasa jauh meski dekat, terasa bahagia meski luka dan terasa manis meski sebenarnya sangat pahit. Katanya, Hati dapat mengenali seseorang lebih dari mata, hati dapat me...