Ali benar-benar seperti orang kehilangan arah yang terus menyebut nama istrinya, selalu termenung dan menghela nafas bahkan hingga ia kembali lagi ke Semarang bersama Daniel yang juga tak bisa menghadapi sikap diam Ali sehari yang lalu. Pria itu terus saja menatap ponsel istrinya dengan kosong karena ia tak tau harus bagaimana untuk mengenyahkan sedihnya karena ikhlas yang belum kunjung ia lepaskan untuk merelakan kepergian istrinya.
Anak-anaknya bahkan ia tinggalkan bersama dengan mertuanya karena ia merasa tak akan sanggup menjaga kedua bayi mungil itu ditambah kesibukannya yang memaksanya untuk segera kembali masuk kerja. Ia hanya berharap bahwa istrinya bisa memahaminya dari surga sana.
Ia berusaha mencari catatan diponsel Prilly, menemukan apapun yang dalam bentuk tulisan untuk melihat apakah istrinya itu meninggalkan wasiat untuknya, namun nahas karena tak ada apapun yang bisa melegakannya. Ali terus saja mencari hingga ia teringat drama korea yang sering di tonton istrinya yaitu Descendent Of The Sun. ia pernah melihat bahwa disana seorang wanita meninggalkan pesan terakhir untuk orang yang disukainya dengan menggunakan rekaman suara.
Dari situ, Ali langsung mencari aplikasi rekaman suara yang memang menunjukkan beberapa file dan Ali meneguk ludahnya saat memutar rekaman paling atas di ponsel Prilly. Tubuhnya melemah begitu mendengar suara yang sangat ia rindukan itu menyapa lewat speaker ponsel. Itu suara Prilly, istrinya.
Hai. Kalau kamu sampai denger ini, berarti aku udah ngga ada di dunia lagi. Aku bingung harus bilang apa karena aku udah telanjur banyak nulis surat buat kamu sejak kehamilan aku. Kamu mungkin ngga bisa nemuin suratnya jadi aku rekaman buat ngasih tau dimana surat itu.
Ali mengepalkan tangannya dengan kuat saat dirinya mulai mendengar suara tangis istrinya yang sangat terasa ditahan karena wanita itu terdengar seperti menangis sambil menutup mulutnya. Ali sangat hapal kebiasaan itu, kebiasaan setiap kali Prilly menangis dan tak ingin ia mendengar atau melihat istrinya dalam keadaan seperti itu.
Aku bisa aja menyampaikan semua perasaan aku lewat rekaman ini, tapi aku ngga akan sanggup. Aku ngga sanggup ngungkapin semua perasaan aku kalau yang ada justru kamu hanya akan mendengar aku nangis terus. Lebih baik kamu sekarang ke kamar dan lihat dilemari bawah, tempat buku-buku dan berkas penting kamu. Aku ngeletakin semua surat disana dan aku mau kamu baca itu supaya kamu bisa mengikhlaskan kepergian aku.
I love you.
Ali segera menghampiri tempat yang dimaksud istrinya dan benar saja, ia menemukan berbagai kertas yang dilipat rapi disana dan surat itu ternyata ada cukup banyak. Ali segera membawanya keatas tempat tidur dan membukanya sesuai tanggal yang ada didepan surat. Prilly benar-benar mempersiapkan kepergiannya hingga membuat surat sebanyak ini untuknya. Disurat itu tertera tanggal sejak dua bulan kehamilan Prilly.
Maaf. Maaf. Maaf. Aku ngga tau harus bilang apa selain itu sama kamu. Aku bahagia karena dua hari lalu dokter bilang aku hamil, tapi maaf, aku ngga pernah bilang sama kamu soal kehamilan yang terlalu beresiko. Dokter itu udah pernah periksa aku waktu aku bilang sama kamu kalau aku telat haid dan ternyata karena stress. Aku konsultasi kehamilan sama dokter dan dia bilang kemungkinan aku hamil itu akan sangat berbahaya.
Maaf kalau ini melukai perasaan kamu, tapi sebagai seorang istri, tidak mempunyai anak adalah kelemahan aku sebagai wanita. Kamu juga begitu mengharapkan kehadiran anak kan. Bahkan dua hari lalu, kamu begitu senang tahu kalau aku hamil, itu membuktikan bahwa keputusan aku bukan langkah yang salah.
Ali meremas rambutnya kasar membaca isi surat itu. Ia tidak tahu harus berkata apa karena saat ini istrinya bahkan tak bisa mendengarnya yang ingin sekali memarahi wanita itu atas keputusan Prilly yang diambil secara sepihak. Ia juga tak bsia menyalahi keberadaan anak-anaknya yang memang sangat ia inginkan, tapi kalau pada akhirnya malah harus menghilangkan sebuah nyawa, ia tak rela. Cukup baginya kehilangan anak pertama mereka, jangan lagi ada kehilangan lainnya., tapi ternyata istrinya itu bahkan tak mempertimbangkan perasaannya yang sangat kehilangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me & You
RomanceDilupakan oleh orang yang kita cintai adalah hal paling buruk untuk kita alami. Terasa jauh meski dekat, terasa bahagia meski luka dan terasa manis meski sebenarnya sangat pahit. Katanya, Hati dapat mengenali seseorang lebih dari mata, hati dapat me...