Dua Puluh Sembilan

3.4K 467 34
                                    

Selamat malam.

Semoga semuanya dalam keadaan sehat ya.
Jangan keluar rumah kalo ngga penting👌

Jangan lupa Vote dan Komen

Harap maklum sama typo, kalo bisa koreksi ya guys

⭐⭐⭐
⭐Happy Reading⭐
⭐⭐⭐

"Yank, kita mendingan periksain kamu ke dokter deh. Kelakuan kamu makin lama makin nyebelin" ujar Ali untuk kesekian kalinya. Ia merasakan banyak keanehan Prilly yang membuatnya kesal atau bahkan pasrah karena tak bisa menyalurkan marahnya ketika wanita itu justru lebih emosi dibandingkan ia.

Prilly melemparkan bungkusan tisu yang masih penuh ke arah Ali "Sana deh kalau ngga guna disini" usirnya setelah mencuci mulutnya. Rasa mualnya karena mencium bau martabak yang Ali bawa membuatnya harus memuntahkan makan malam yang telah mampir ke perutnya.

"Makanya kita periksa" titah Ali kesal karena istrinya itu benar-benar sulit dilembutin.

"Ngapain sih periksa-periksa. Kan udah aku bilang tiga bulan lalu, kalo aku ini stress makanya ngga haid. Lagian dua bulan lalu juga aku udah datang bulan kok. Palingan dua bulan belakangan ini sama kayak bulan sebelumnya, karena stress lagi"

"Iya, tapi kelakuan kamu bikin kesel sumpah. Perasaan pas hamil pertama, kamu ngga gini"

"Ya itu kan hamil, ini stress Ali, stress. Dan omelan kamu yang kayak gini justru bikin aku makin stres. Mending jauh-jauh deh sana" usir Prilly lagi sambil berjalan ke kamar.

"Stress apanya kamu? Yang ada aku yang stress ngadepin kamu"

⭐Flashback On⭐

Ali pulang sambil membawa jambu batu yang ia dapatkan dari rumah salah satu rekannya atas permintaan Prilly yang katanya ingin memakan buah berbiji banyak itu dengan warna putih sebagai isinya.

Dengan senyuman yang terpapar karena mendapatkan kemauan istrinya, ia memasuki rumah dan memberikan buah itu kepada Prilly. Wanita itu menyambut dengan senyum sumringah dan menghadiahi pria itu satu kecupan sebagai rasa terima kasih.

"Aku mandi dulu ya" pamit Ali.

"Tunggu, ambilin air dalam baskom dulu" pinta Prilly dengan senyuman jurusnya untuk menggoda Ali menuruti keinginannya, hingga mau tak mau, Ali berjalan ke dapur dan mengambilkan baskom berisi air.

"Udahkan"

"Eh, pisaunya mana?"

"Huuh" Ali menghela nafas kasar dan kembali berjalan ke dapur "Nyuruh sekalian apa salahnya coba" gerutunya.

Prilly mencuci dua jambu batu yang ada didalam plastik itu kemudian mengupasnya, membelahnya dan menyingkirkan biji-biji didalamnya.

"Ali, minta tolong ambilin piring bersih dong buat tempat jambu yang udah dipotong" teriak Prilly selagi Ali mengambil handuknya.

Sebelum Ali datang mengantarkan piring, Prilly mencicipi jambu yang telah dikupasnya dan mengunyahnya dengan air muka yang seketika berubah.

"Nih piringnya. Udah kan?"

"Udah apanya?" tanya Prilly kesal sambil mengarahkan jambunya pada Ali "Kamu sendiri yang makan nih"

"Ih, kan kamu yang mau jambu" total Ali.

"Iya, aku mau, tapi bukan yang manis begini"

"Jadi yang gimana?"

"Yang ada asem-asemnya lah. Masa makan jambu ngga ada sensasinya gini"

About Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang