Tujuh

3.2K 395 14
                                    

Hai, selamat pagi.

Jadi, aku mau kasih tau kalau KEMUNGKINAN aku bakalan jarang update dari biasanya karena mulai senin aku udah mulai rutinitas kuliah lagi.

Jadi semoga kalian sabar ya nungguin update cerita ini.

⭐⭐⭐
Happy Reading Guys
⭐⭐⭐

Dua minggu ini Ali sibuk dengan tugasnya sebagai polisi yang harus melalukan penyelidikan terkait kriminal bersama junior dan tim lain. Ali mengemas ranselnya dan membawanya menuju mobil. Sampai diparkiran ia bertemu dengan junior setimnya.

"Sore Ndan" sapa mereka bersamaan.

"Sore" Ali menaikkan alisnya melihat rekannya berkumpul padahal sudah jam pulang untuk mereka sejak sejam lalu "Kalian ngga berencana istirahat?" tanyanya.

"Siap. Istirahat Ndan" jawab Eldi dengan sigap "Tapi besok Ndan" jawabnya kemudian membuat teman-temannya terkekeh.

"Terus mau kemana?"

"Mau marathon film Ndan" jawab Anggi, salah satu perempuan dalam timnya.

"Kemaren pas ngga dikasi pulang ngeluh pengen ketemu ranjang, pas dikasih libur malah ngga di manfaatin" ujar Ali menggelengkan kepalanya.

"Komandan mau ikut?"

"Saya mau pedekate" jawab Ali tanpa ragu. Ya, bukan rahasia lagi kalau rekan-rekan kepolisian Ali hingga para Bhayangkari tau kalau istri Ali lupa ingatan hingga pria itu harus melakukan pedekate diwaktu senggangnya.

"Ajak sama kita aja Ndan" usul Eldi. Thomas menyenggol lengan Eldi sambil menegusrnya "Huss" ujarnya karena merasa ajakan Eldi tak sopan. Eldi memang tim Ali yang paling blak-blakan. Sebelas dua belas sama Prilly.

"Kalau kalian bisa ngajak, saya traktir malam ini makananya"

Seketika tujuh rekannya itu langsung tersenyum sumringah. Ya, bukan hal biasa lagi kalau Ali adalah bos paling royal yang mereka tau "Setuju Ndan" jawab Eldi.

Ali mengeluarkan ponselnya lalu menekan nomor istrinya hingga mereka tinggal menunggu jawaban dari seberang sana.

Eldi mengambil ponsel Ali sambil menganggukkan kepalanya sebagai tanda sopan namun Anggi langsung menarik ponselnya "Gue aja. Lo mah cowok, yang ada Bu Bhayangkari ngga mau" ujarnya pada Eldi diangguki yang lain.

"Halo" sapa Prilly dari sana setelah melihat nama pemanggil adalah Ali.

"Halo---" Anggi melirik Ali untuk bertanya ia harus memanggil apa pada Prilly dengan kode "Mbak" jawab Ali tanpa suara.

"Halo mbak" ujarnya pada akhirnya.

"Ini siapa? Sejak kapan ibuku ngelahirin adek perempuan?" tanya Prilly berhasil membuat keheningan menjadi ricuh karena tawa yang seketika pecah. Bahkan Rere saja yang sedari tadi diam jadi ikut tertawa karena merasa kelucuan jawaban Prilly.

"Sussstt" ujar Anggi menegur rekan-rekannya agar kembali hening "Ini juniornya Komandan Ali, mbak"

"Bukan pacarnya?" tanya Prilly.

Ali tersenyum geli sementara yang lain menatap takjub sambil menggelengkan kepala. Anggi menggaruk pelipisnya untuk menutupi wajahnya dari Ali lalu menjawab "Maunya juga gitu mbak, tapi komandan ngga mau sama saya" ujarnya disambut sorakan dari teman-temannya "Sadar oiii sadar"

"Ini rame-rame mau nelpon ada apa?" tanya Prilly pada akhirnya karena tak tau harus menanggapi apa.

"Kami rame-rame mau ngajak Komandan Ali nonton, mbak. Tapi komandan ngga mau kalau ngga ada mbak"

About Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang