Dua Puluh Delapan

3.2K 458 35
                                    

BACA DULU!

UNTUK YANG BUAT CERITA DIWATTPAD ATAU APLIKASI LAIN TAPI BINGUNG MAU BIKIN COVER KARENA NGGA TAU ATAUPUN NGGA BAKAT SAMA KAYAK AKU, BISA REQUEST DIBUATIN DI AKUN azhstories_
KARENA COVER AKU NIKAH MUDA, CBT, DAN TULUS ITU DARI SI KAKAK azhstories_

TENANG AJA, COVERNYA GRATIS. BENERAN GRATIS

KALAU MAU LANGSUNG KUNJUNGIN AKUN WATTPADNYA LANGSUNG SUPAYA TAU MAU REQUEST DENGAN CARA BAGAIMANA.

⭐⭐⭐⭐

Happy Reading Guys

⭐⭐⭐⭐

"Kenapa Ndan? Baik-baik aja kan?" tanya Eldi melihat komandannya itu linglung sejak turun dari pesawat. Ali mengurut kepalanya sebentar sambil menggelengkan kepala

"Cuma pusing aja" jawabnya pada Eldi.

Rekan kerja Ali saling lirik karena kebingungan dengan perubahan sikap Ali. Padahal tadi sebelum naik pesawat, pria itu tampak baik-baik saja atau bahkan terkesan semangat karena ia ingin segera menemui istrinya yang ia tinggalkan sendirian namun merasa biasa saja tanpanya. Tapi tiba-tiba saja, Ali sudah seperti orang kebingungan sejak mereka diberitahukan akan segera mendarat.

"Ndan, kita lewat sini" tarik Eldi saat Ali seperti kehilangan arah.

"El, itu mbak Bhayangkari" Anggi menepuk bahu Eldi dan menunjuk ke arah depannya dimana Prilly berdiri sambil melihat arlojinya beberapa kali.

"Ndan, itu---" belum sempat Eldi menyelesaikan ucapannya, Ali langsung berlari menghampiri Prilly bahkan hingga menyenggol bahu orang lain.

"Sayang" Ali memeluk wanita itu begitu erat hingga Prilly merasa sedikit sesak. Ia membalas pelukan Ali yang tak seperti biasanya, berusaha menenangkan pria yang tampak gelisah itu.

"Udah ih, nanti lagi pelukannya. Malu diliatin orang, ini tempat umum" tegur Prilly dengan sedikit mendorong dada bidang Ali agar menjaga jarak.

Prilly menatap rekan kerja Ali sambil menganggukan kepala seperti tanda hormat karena ia tak tau harus menyapa dengan kalimat bagaimana.

"Kita duluan ya mbak, Ndan"

"Hati-hati" pesan Prilly karena Ali tak menanggapi mereka.

"Ayo, naik taksi" ajak Prilly menarik Ali untuk menaiki taksi yang sudah menunggunya sejak tadi.

Saat didalam mobil, Ali menyandarkan kepalanya sejenak sebelum akhirnya teringat sesuatu yang mengganggu pikirannya "Sayang, kamu lagi hamil?" tanya Ali sambil menatap perut Prilly.

"Enggak tau. Aku belum ada cek" jawab Prilly.

"Astaga" ujar Ali menghembuskan nafas kasar "Aku takut banget" lirihnya.

"Kenapa?" tanya Prilly heran. Sedari tadi, ia melihat kegelisahan di mata, wajah, tubuh bahkan pikiran Ali.

Ali menatap ke arah jendela setelah menghela nafas pelan "Aku mimpi buruk. Buruk banget"

About Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang