Dua Puluh Tiga

3.5K 449 25
                                    

Ali melirik arlojinya untuk kesekian kalinya, mulai tak sabar menunggu wanitanya yang seharusnya sudah bersamanya saat ini. Ia kembali melirik jamnya lalu memainkan ponselnya sebentar hingga tak sadar bahwa Prilly kini sudah berada didekatnya sambil tersenyum-senyum malu.

"Ali" ujarnya menyolek lengan pria itu.

Ali berbalik dan segera mendekap tubuh mungil itu ke dalam pelukannya dengan erat "Aku kangen" bisiknya dan mencium kepala wanita itu berulang-ulang.

Prilly mengangguk dalam pelukan Ali "Aku juga kangen" balasnya sambil mengeratkan pelukan "Tapi kita pelukan ditempat umum" peringatnya.

Ali perlahan memberi jarak untuk mereka, tangan kirinya menggenggam tangan kanan Prilly sementara tangan kanannya sudah menggantikan Prilly memegang koper dan menariknya.

"Gimana keadaan ibu dan bapak?"

"Sehat. Mereka titip salam sama kamu"

"Kalau mama sama papa?"

"Mereka juga sehat"

"Syukurlah. Aku jadi mau pulang karena kamu pulang kemaren"

"Lain kali pasti ada kesempatan buat kamu pulang. Lagian Disha sama Ero lagi persiapan pernikahan tahun ini"

"Semoga deh"

Sesampainya di mobil, Ali memasukkan koper ke dalam bagasi lalu setelah itu ia masuk ke kursi kemudi. Ia segera membelah jalanan yang cukup ramai karena ini adalah jalan orang-orang mulai mengakhiri aktivitasnya.

"Sayang"

"Hm"

"Mau beli makanan dulu nggak?"

"Boleh deh"

"Kita nanti mampir ke apartemen Selina dan Daniel dulu ya"

"Iya"

Prilly segera turun begitu mereka sampai di basement apartemen Daniel setelah tadi membeli beberapa makanan berat maupun ringan. Ali mengambil alih bawaan Prilly begitu ia keluar dari kursi kemudi.

"Prilly, Ali" ujar Selina begitu ia membuka pintu untuk keduanya.

"Nih oleh-oleh" ujar Prilly kembali merebut bawannya dari tangan Ali lalu menyodorkannya pada Selina. Selina  terkekeh lalu memberi jalan untuk mereka masuk.

"Daniel mana Sel?"

"Keluar. Ketemu temen katanya"

"Oh"

"Emh Li" Ali menoleh ke arah Selina dan menatap wanita yang barusan memanggilnya itu.

"Kenapa?"

"Menurut kamu Daniel emang punya beberapa temen disini?"

"Kenapa kamu nanya gitu?"

"Karena setiap kali aku ngajar, dia sering bilang nemuin temen-temen"

"Jadi, kamu takut dia menyimpang?" duga Prilly.

Selina dengan ragu mengangguk "Aku ragu karena dia orang pelayaran"

Ali tersenyum kecil "Aku rasa, kalian kurang rasa percaya satu sama lain" ujarnya memberi pendapat.

"Kenapa?" tanya Selina.

"Daniel bilang dia takut kamu punya seseorang yang dia ngga tau siapa, karena kamu sering alasan sibuk di Sekolah dan sering megang hp waktu dirumah. Dia bilang dia takut kamu ngga percaya sama dia karena pekerjaan dia"

"Kapan dia bilang gitu?"

"Sebulanan yang lalu atau lewatlah, sebelum dia libur"

"Ternyata, rasanya di curigain sakit banget" ujar Selina. Prilly mengusap bahu wanita itu.

About Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang