Enam

3.1K 404 26
                                    

Hargai niat baik aku update malam ini dengan komentar dan vote yang Guys.

Masa harus diingetin mulu sih buat komentar, gua aja ngga harus diingetin buat update.

⭐⭐⭐
Happy Reading
⭐⭐⭐


Sore ini, Prilly, Daniel maupun Selina sudah sampai di bandara setelah penerbangan dari Batam. Sudah hampir lima menit dan mereka masih menunggu jemputan dari Ali yang senang hati menawarkan diri sebagai supir gratis.

"Eh itu mobil Ali" tunjuk Prilly.

Ali menurunkan kaca mobilnya "Sorry lama" ujarnya.

"Iya, lu lama banget" desis Daniel kemudian memasukkan kopernya dan bawaan Selina maupun Prilly ke dalam bagasi lalu membuka pintu depan.

Selina berdehem melihat Daniel yang tidak tau kondisi "Ekhem. Daniel, kamu dibelakang dong, aku kan mau duduk sama kamu" ujarnya dengan suara manja sambil mengaitkan tangannya ke lengan Daniel. Ia terpaksa bersikap seperti ini supaya membantu pedekate Ali dan Prilly.

Daniel melirik Selina dengan bingung karena ia tau betul bahwa Selina tak ingin berdekatan dengannya, namun ia hanya menuruti tarikan Selina hingga mereka duduk di kursi belakang.

Prilly menggaruk kepalanya sambil meringis dalam hati karena mau tak mau ia harus duduk disamping Ali karena dua manusia itu sudah lebih dulu masuk. Tak mungkin juga kan ia duduk dibelakang bersama Selina dan Daniel hingga membuat Ali persis seperti supir beneran.

Ali tersenyum kecil melihat Prilly yang baru saja duduk dan menutup pintu mobil, ia segera melajukan mobilnya membelah jalanan yang cukup ramai.

Kira-kira satu jam perjalanan, mereka sampai di basement dan memarkirkan mobil. Prilly menggeret kopernya sambil membawa tas selempangnya.

Ali menghampiri wanita itu begitu ia mengunci pintu "Sini aku bawain"

Prilly menoleh ke arah Ali "Aku bisa sendiri"

"Gapapa, sini aku bawain" ujar Ali sedikit memaksa kemudian mengambil alih koper dari tangan Prilly.

Prilly memegang kepalanya yang berdenyut saat mereka memasuki apartemen Daniel "Ssh"

"Kenapa?" tanya Ali khawatir.

Prilly menggelengkan kepalanya "Kepala aku sedikit sakit"

"Duduk aja"

"Gapapa"

Selina menghela nafas kasar karena tak tega melihat Prilly terlalu sering mengalami sakit kepala "Istirahat aja dulu, aku sama Daniel mau beli bahan masakan"

"Hah?" Prilly menatap Ali kemudian kembali menatap Selina "Aku disini berdua sama Ali?"

"Iyalah, jadi mau kamu yang nemenin kamu disini Daniel terus aku belinya sama Ali?" tanya Selina sambil berkacak pinggang.

"Aku ikut aja deh" pinta Prilly

Selina menoyor kepala Prilly "Emangnya kenapa kalo disini sama Ali, kamu pikir dia selera sama kamu?" dumelnya karena Prilly terus berpikiran buruk tentang suaminya sendiri.

Prilly membulatkan matanya kemudian melirik Ali yang terkekeh, dengan malu ia meringis "Yaudah sana pergi, cepetan baliknya" ujarnya pada akhirnya.

Setelah kepergian Daniel dan Selina, Prilly meneguk ludahnya kasar saat Ali membuka kemeja biru tuanya dan menyisakan kaos putih di dalamnya. Ia menghela nafas pelan begitu Ali menuju balkon sambil membawa ponselnya yang bergetar.

About Me & YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang